Penemuan Baru, Dinosaurus Imut Ini Punya Sayap Mirip Kelelawar

Dinosauru imut mempunyai sayap membran yang mirip dengan kelelawar modern.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 10 Mei 2019 | 06:15 WIB
Rekonstruksi 3D dari Ambopteryx longibrachium. ( Academy of Sciences/ Min Wang)

Rekonstruksi 3D dari Ambopteryx longibrachium. ( Academy of Sciences/ Min Wang)

Hitekno.com - Ilmuwan China baru saja mengungkapkan penemuan spesies dinosaurus yang mengejutkan. Mereka berhasil mengungkapkan Ambopteryx longibrachium, dinosaurus imut yang mempunyai sayap seperti kelelawar.

Penelitian ini sudah diterbitkan pada hari Rabu (08/ 05/2019) di jurnal Nature.

Para ilmuwan sekaligus ahli paleontologi yang dipimpin oleh Min Wang dari Academy of Sciences menemukan bukti lebih lanjut mengenai dinosaurus bersayap membran.

Baca Juga: Fosil Dinosaurus Seukuran Kelinci Ditemukan di Australia

Tak seperti dinosaurus yang biasanya kita kenal berkat ukurannya yang besar, dinosaurus ini sangat imut karena seukuran burung merpati.

Fosil ini terperangkap di formasi batuan berumur 163 juta tahun di provinsi Liaoning, China.

Penemuan fosil (sebelah kiri) dan rekonstruksi sayap membran (sebelah kanan). ( Academy of Sciences/ Min Wang)
Penemuan fosil (sebelah kiri) dan rekonstruksi sayap membran (sebelah kanan). ( Academy of Sciences/ Min Wang)

Diterjemahkan dari bahasa Latin, ''pteryx'' berarti anggota tubuh bagian depan yang memanjang.

Baca Juga: Unik, Spesies Dinosaurus Baru Punya Ekor Berbentuk Hati

Kata ''pteryx'' mengacu pada ptesaurus, sayap membran yang menempel pada anggota tubuh bagian depan yang memanjang.

Lebih khusus lagi, Ambopteryx adalah dinosaurus non-unggas scansoriopterygid (ejaan: skan-sor-ee-op-ter-ee-jid).

Scansoriopterygid adalah sekelompok kecil dinosaurus imut berbulu yang beratnya kurang dari 1 pon atau 0,45 kilogram.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Spesies Baru, Dinosaurus Berduri Banyak

Ilustrasi sayap kelelawar. (Pixabay/ David Mark)
Ilustrasi sayap kelelawar. (Pixabay/ David Mark)

Mereka memiliki tangan dan jari yang panjang dan kemungkinan menghabiskan hari-hari mereka berkeliaran di pohon.

Dikutip dari Gizmodo, pada tahun 2015, ahli paleontologi di China menemukan spesies baru scansoriopterygid yang dijuluki Yi qi (artinya: sayap aneh).

Analisis sayap pada Yi qi belum pernah terlihat sebelumnya pada dinosaurus, namun itu terlihat ada pada kelelawar dan tupai terbang.

Baca Juga: Fosil Bulu Dinosaurus Pertama di Dunia Diteliti Kembali, Ungkap Teori Baru

Beberapa ahli paleontologi mengklaim Yi qi sebenarnya tidak memiliki sayap.

Oleh karena itu, penemuan Ambopteryx longibrachium sangat berharga di dunia penelitian.

Rekonstruksi 3D Ambopteryx longibrachium dilihat dari atas. ( Academy of Sciences/ Min Wang)
Rekonstruksi 3D Ambopteryx longibrachium dilihat dari atas. ( Academy of Sciences/ Min Wang)

Itu semakin membuktikan bahwa beberapa scansoriopterygid memang menampilkan sayap membran yang mirip dengan kelelawar modern.

Mengenai apakah dinosaurus ini mengepakkan sayapnya, melayang di udara, atau bahkan bisa terbang, tetap merupakan pertanyaan terbuka dan akan diteliti lagi.

Penemuan dinosaurus imut bernama Ambopteryx longibrachium ini sangat menarik karena spesies dinosaurus ternyata mempunyai banyak keunikan di luar perkiraan kita.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak