Ditembak dengan Rudal, Serpihan Satelit India Membahayakan ISS

Keselamatan astronot bisa terancam gara-gara sepihan satelit India berpotensi menabrak ISS.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 04 April 2019 | 11:15 WIB
ISS tampak dari luar angkasa. (Wikipedia/ NASA)

ISS tampak dari luar angkasa. (Wikipedia/ NASA)

Hitekno.com - NASA baru saja memberikan pengumuman penting bahwa serpihan satelit India telah mengancam Stasiun Luar Angkasa Internasional atau International Space Station (ISS).

Administrator NASA, Jim Bridenstine, mengatakan bahwa satelit itu hancur menjadi potongan-potongan kecil sampah antariksa sehingga menimbulkan ancaman yang ''tidak dapat diterima''.

Sebelumnya, India mengatakan bahwa mereka sengaja memilih untuk menghancurkan satelit di orbit rendah dengan tujuan menjaga puing-puing agar tidak jatuh ke Bumi dan langsung habis terbakar di luar angkasa.

Baca Juga: AS Ingin Kirim Astronot ke Kutub Selatan Bulan, Ini Rincian Misinya

Mereka juga menjelaskan bahwa tindakan penghancuran satelit ini dilakukan agar sampah antariksa tidak merusak stasiun atau satelit lain.

Namun menurut NASA, hal itu malah menjadi kebalikannya karena ternyata serpihan satelit India justru bisa membahayakan ISS dan keselamatan astronot di dalamnya.

Rudal yang digunakan sebagai misi ASAT India, misi anti satelit atau penghancuran satelit. (Wikipedia/ GODL India)
Rudal yang digunakan sebagai misi ASAT India, misi anti satelit atau penghancuran satelit. (Wikipedia/ GODL India)

NASA menyebut penghancuran satelit India pada pekan lalu (27/03/2019) sebagai hal yang mengerikan.

Baca Juga: Layanani NASA, SpaceX Siapkan Cara Baru Bawa Astronot ke Luar Angkasa

India dengan sengaja menghancurkan satelitnya pekan lalu, sebuah langkah yang disambut oleh Perdana Menteri India, Narendra Modi sebagai langkah yang menjadikan India sebagai salah satu kekuatan luar angkasa.

Pada Senin (03/03/2019), Bridenstine sebagai perwakilan NASA justru mengatakan bahwa tindakan itu sebagai ancaman yang berbahaya bagi keselamatan para astronot di ISS.

Dia menjelaskan bahwa satelit itu hancur berkeping-keping, banyak bagian dari satelit itu berukuran cukup besar.

Baca Juga: Astronot Uni Emirat Arab Siap ke Luar Angkasa Tahun 2019 Ini

Ukuran yang mencapai 10 sentimeter telah terlacak sebanyak 60 buah, dan masih banyak serpihan satelit lain yang masih belum terlacak.

Sebanyak 24 di antaranya bergerak di atas ISS. Satelit India itu mengorbit 289 kilometer di atas Bumi, lebih rendah dari ISS yang mengorbit 402 kilometer di atas Bumi.

ISS ketika mengorbit di atas Bumi. (NASA)
ISS ketika mengorbit di atas Bumi. (NASA)

Namun tampaknya pecahan satelit yang ditembak dengan rudal justru bergerak ke atas sehingga membahayakan ISS.

Baca Juga: Cahaya Aneh Terekam Saat Astronot Memfoto dari Luar Angkasa, UFO?

''Itu adalah hal yang mengerikan, sangat mengerikan ketika menciptakan puing-puing dan mengirimkan sebuah ancaman di atas ISS. Kegiatan semacam itu tidak sesuai dengan masa depan manusia di luar angkasa yang telah disepakati sebelumnya, '' kata Bridenstine dikutip dari Business Insider.

Seperti yang telah diketahui, terdapat enam astronot yang tinggal di ISS.

NASA akan bertindak lebih lanjut untuk mengantisipasi agar kejadian seperti serpihan satelit India tidak terulang lagi dan mereka akan memikirkan solusi terdekatnya untuk menyelesaikannya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak