Chatting dengan Orang Meninggal, Teknologi Ini Memungkinkannya

Jika sudah terwujud, kamu ingin chatting dengan siapa.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 04 Desember 2018 | 13:30 WIB
Ilustrasi transfer kesadaran. (Variety)

Ilustrasi transfer kesadaran. (Variety)

Hitekno.com - Teknologi memungkinkan seseorang melakukan transfer kesadaran ke komputer. Berkat teknologi tersebut, suatu saat nanti manusia masih bisa chatting meski ia telah meninggal.

Orang-orang terkasih dan terdekat bisa merasakan kehadiran diri kita meski kita sudah meninggal.

Kita bisa melakukan chatting atau percakapan melalui smartphone atau laptop sehingga orang-orang akan merasa kita masih ada.

Baca Juga: Ditemukan Karat Bentuk Peta Dunia, Kebetulan Apa Sengaja?

Kita mungkin menganggap hal itu hanya ada di film fiksi ilmiah yang biasanya kita tonton.

Namun tunggu dulu, peneliti baru saja menemukan bahwa ''kesadaran virtual'' seperti film Transcendence bisa terwujud.

Dua orang peneliti yaitu Shriya Devadiga dan Bhakthi Shetty telah menyelidiki bagaimana chatbot dapat dibuat dengan menduplikasi kepribadian dan kesadaran secara digital.

Baca Juga: Tahun 2062 Robot Akan Secerdas Manusia, Ini Prediksi Ilmuan

Suatu saat nanti, peneliti sangat yakin bahwa manusia dapat mengobrol dengan AI atau kecerdasan buatan yang dimodifikasi dengan kesadaran seseorang ketika masih hidup.

Ilustrasi kecerdasan buatan. [Pixabay]
Ilustrasi kecerdasan buatan. [Pixabay]

Dalam penelitian mereka, peneliti menggunakan Replika A.I., sebuah aplikasi yang dibuat oleh programmer asal Rusia, Euginia Kuyda.

Replika akan melatih chatbot yang dirancang untuk meniru pola komunikasi seseorang.

Baca Juga: Mirip Lil Miquela, Indonesia Punya Robot yang Jadi Selebgram

Aplikasi akan menggunakan percakapan digital yang dilakukan semasa seseorang masih hidup sebagai data pelatihan.

Dengan algoritma dan pola pencocokan, semakin banyak seseorang mengobrol dengan chatbot Replika A.I., semakin banyak pula kalimat yang akan menggambarkan seseorang tersebut.

Data hasil pencocokan itu akan disimpan dalam sebuah transkrip digital dan bisa digunakan meski seseorang telah meninggal.

Baca Juga: Robot Makin Mirip Manusia, Memicu Daya Tarik dan Ketakutan

Dengan kata lain, kita bisa melakukan percakapan dengan teman kita yang sudah meninggal.

Percakapan yang dilakukan, meski dengan data virtual, diklaim akan mirip dengan percakapan saat teman kita masih hidup.

Tak hanya mengobrol dengan chatbot aplikasi, seseorang juga harus menyerahkan seluruh media sosial yang mereka miliki.

Melalui kecerdasan buatan yang ada, algoritma Replika A.I dapat digunakan untuk menelusuri kepribadian berdasarkan media sosial yang dimiliki seseorang.

Ilustrasi chatbot. (Edelman Digital)
Ilustrasi chatbot. (Edelman Digital)

Aplikasi akan merekam cuitan, email, dan informasi relevan lainnya untuk menghasilkan entitas virtual yang semirip mungkin orang aslinya.

''Teknologi ini diciptakan untuk membantu orang-orang mengatasi trauma mereka setelah kehilangan orang yang mereka cintai. Kecerdasan buatan yang sedang 'booming' akan membuatnya terbukti. Ini memang mengerikan, namun itu adalah kenyataan,'' kata Devadiga dikutip dari Digital Trends.

Penelitian mengenai transfer kesadaran melalui chatbot telah diterbitkan di Asian Journal of Convergence of ology.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak