Gelombang Seismik Aneh Menghantam Pesisir Dunia, Monster Laut?

Kira-kira gempa aneh ini disebabkan oleh apa ya?

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 29 November 2018 | 19:00 WIB
Ilustrasi monster laut. (YouTube_FactVerse)

Ilustrasi monster laut. (YouTube_FactVerse)

Hitekno.com - Gelombang seismik aneh terlihat menghantam pesisir pantai dan beberapa wilayah di seluruh dunia. Namun tampaknya tak banyak manusia yang merasakannya.

Pada pagi hari 11 November 9.30 UT atau tepatnya pukul 19:00 WIB, terdapat gelombang seismik aneh yang menghantam pesisir dunia.

Gelombang seismik dimulai kira-kira 15 mil atau 24 km di lepas pantai Mayotte, sebuah pulau Prancis yang diapit di antara Afrika dan ujung utara Madgaskar.

Baca Juga: Ternyata Hoax, Pernikahan Crazy Rich Surabayan tak Seheboh Itu

Gelombang seismik aneh juga berlanjut di seluruh Afrika, dilanjutkan dengan dering sensor di Zambia, Kenya, dan Ethiopia.

Penemuan itu sangat aneh mengingat mereka melintasi lautan luas dan ''mengembara'' di Chili, Selandia Baru, Kanada dan Hawaii.

Jika dihitung, maka gelombang seismik aneh telah melintas hampir 11.000 mil atau 17700 km.

Baca Juga: Terlalu Besar untuk Dibunuh, Sapi Raksasa Ini Viral dan Jadi Meme

Gelombang ini tidak ''hanya lewat'', namun mereka muncul lebih dari 20 menit. Tetapi banyak manusia yang tidak merasakannya.

Gempa aneh di Twitter. (Twitter/ matarikipax)
Gempa aneh di Twitter. (Twitter/ matarikipax)

Hanya ada satu orang yang memperhatikan gelombang seismik aneh pada tampilan seismograf real time milik U.S. Geological Survey.

Tampilan tersebut bisa diakses oleh semua orang melalui situs earthquake.usgs.gov.

Baca Juga: Anti Galau, Hasil Penelitian Ini Ungkap Cara Cepat Move On

Seseorang dengan akun Twitter @matarikipax melihat gelombang ''zigzag aneh'' yang terjadi pada tanggal 11 November 2018.

Tindakan itu langsung mematik rumor dan rasa ingin tahu para peneliti di seluruh dunia.

Apakah itu serangan meteor? Kebangkitan monster laut kuno? Atau letusan gunung api di bawah laut?

Baca Juga: Kapal Karam Bawa Mobil Chevy 1927, Peneliti Kagum

Dikutip dari National Geographic, seorang ahli seismologi di Universitas Columbia menjelaskan bahwa ia tidak setuju gempa itu terkait dengan kejadian eksotis.

''Itu tidak berarti bahwa, pada akhirnya, penyebabnya adalah hal eksotis. Namun banyak fitur gelombang yang aneh dari cincin ''frekuensi'', '' kata Goran Ekstrom, ahli seismologi di Universitas Columbia.

Gelombang dari cincin frekusensi tersebut secara mengejutkan akan menyebar secara global.

Para peneliti masih mengejar teka-teki geologis terkait dengan persebaran gelombang itu.

Gempa aneh di pesisir pantai dunia. (Twitter/ matarikipax)
Gempa aneh di pesisir pantai dunia. (Twitter/ matarikipax)

Sementara seorang ahli seismologi yang bernama Stephen Hicks dari Universitas Southampton menjelaskan keanehan gelombang frekuensi rendah tersebut.

Hicks menjelaskan bahwa gelombang itu datang dari apa yang disebut dengan ''gelombang permukaan jangka panjang''.

''Untuk gempa Bumi yang kuat, gelombang permukaan ini dapat mengelilingi planet beberapa kali seperti bel,'' kata Hicks dalam penjelasannya.

Namun penyebab gempa Bumi kuat itu masih belum ditemukan penyebabnya. Meskipun bingung, para ilmuwan tidak memiliki petunjuk.

Salah satu bagian di Mayotte. (Wikipedia/ JeRome)
Salah satu bagian di Mayotte. (Wikipedia/ JeRome)

Namun fakta dari Survei Geologi Prancis atau BRGM menunjukkan bahwa pulau Mayotte sedang bergerak.

Sejak pertengahan Juli 2018, stasiun GPS menemukan bahwa pulau telah bergerak 2,4 inci ke timur dan 1,2 inci ke selatan.

BRGM sedang meneliti kemungkinan aktivitas gunung berapi yang berkembang di sekitar pantai.

Meski Mayotte terbentuk dari vulkanisme, namun aktivitas geologisnya belum meletus selama lebih dari 4 ribu tahun.

Terkait dengan gelombang seismik aneh, mungkin kita harus menunggu hasil penelitian dari BRGM mengenai teka-teki misteri ini.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak