Kamu Harus Tahu, Ini 4 Fakta Mengenai Hujan

Selamat menikmati hujan!

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Sabtu, 24 November 2018 | 07:00 WIB
Ilustrasi. (pixabay/MichaelGaida)

Ilustrasi. (pixabay/MichaelGaida)

Hitekno.com - Secara ilmiah, hujan adalah presipitasi yang berwujud cairan yang hampir sama dengan salju dan batu es. Menurut pelajaran di bangku sekolah, hujan merupakan kondensasi uap air pada atmosfer yang berubah menjadi butiran air yang cukup berat dan jatuh.

Biasanya, menjelang hujan, udara akan terasa dingin karena penambahan uap air ke udara. Presipitasi yang muncul berupa hujan ini dimulai dengan tabrakan antara butir air atau kristal es dengan awan.

Selain hujan, proses presipitasi juga menimbulkan gerimis, salju, graupel, hujan beku, butir es, hingga hujan es.

Baca Juga: Willie Francis, Remaja yang Dua Kali Lolos Sengatan Kursi Listrik

Butiran hujan sendiri memiliki beragam ukuran, dari diameter rata-rata 0,1 mm hingga 9 mm. Menurut catatan sejarah, bentuk hujan terbesar di Bumi, pernah terjadi di Brasil dan Kepulauan Marshall pada tahun 2004.

Kala itu, butiran hujan berukuran 10 mm. Ukuran besar ini disebabkan oleh pengembunan partikel asap besar yang mengalami tabrakan antara sekelompok kecil butiran dengan air tawar yang banyak.

Selain beberapa penjelasan di atas mengenai hujan, berikut deretan fakta menarik mengenai hujan. Untuk kamu yang tergabung sebagai Petrichor, wajib merapat dan simak fakta-faktanya.

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Planet Bumi Super, Mirip Tempat Tinggal Kita?

1. Tanpa atmosfer, hujan bergerak dengan sangat cepat

Ilustrasi. (pixabay/Pexels)
Ilustrasi. (pixabay/Pexels)

Hujan mampu bergerak secepat peluru jika Bumi sepenuhnya tidak memiliki atmosfer yang melindunginya.

Dalam sebuah penjelasan teori, hujan akan sampai ke Bumi tanpa atmosfer dengan kecepatan minimal 700 km/jam.

Baca Juga: Target NASA, Kirim Manusia ke Mars dalam 25 Tahun Mendatang

Kecepatan ini jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan mobil balap F1 yang berkecepatan 300 km/jam dan hampir menyamai kecepatan peluru yang keluar dari sebuah pistol.

Adanya atmosfer ini mampu menahan laju hujan yang turun menjadi 32 km/jam.

2. Tidak semua hujan berupa air

Baca Juga: Super Dingin, Begini Kehidupan Para Peneliti di Antartika

Ilustrasi. (pixabay/xusenru)
Ilustrasi. (pixabay/xusenru)

Jika butiran hujan di Bumi berbentuk air, hujan yang terjadi di beberapa planet lain tidak berbentuk demikian, melainkan berbentuk asam sulfat dan metana.

Di planet Neptunus dan Uranus, hujan akan berupa berlian. Di planet lain yang lebih jauh, hujan bahkan berbentuk logam dan sama sekali tidak berbentuk air.

Gimana, lebih beruntung tinggal di Bumi apa planet-planet di atas?

3. Hujan, berlari atau berjalan?

Ilustrasi. (pixabay/ddouk)
Ilustrasi. (pixabay/ddouk)

Saat hujan lebat turun, kamu biasanya lebih memilih untuk berjalan atau berlari sekencang-kencangnya?

Jika kamu memilih untuk berlari, pilihan yang bagus. Saat kamu berlari, jumlah air yang mengenai tubuhmu cenderung lebih sedikit.

Namun, jika kamu mau terlihat waterproof dan memilih berjalan saat hujan turun. Siap-siap basah kuyup ya.

4. Wangi khas hujan

Ilustrasi. (pixabay/ddiego_ttorus)
Ilustrasi. (pixabay/ddiego_ttorus)

Saat hujan turun, kamu akan menghirup aroma tanah yang begitu khas dan menenangkan. Aroma ini disebut sebagai Petrichor.

Petrichor ini terjadi karena adanya bakteri actinomycetes yang akan berkembang dan melepaskan spora ke tanah yang kering.

Saat hujan, spora-spora ini akan rusak dan beberapa molekulnya akan terlepas ke udara dan menimbulkan aroma khas saat hujan. Kamu termasuk yang menyukai aroma wangi khas hujan?

Itu tadi deretan fakta menarik mengenai hujan. Selamat menikmati hari hujan ya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak