Dapat Dikendalikan Otak, Ini Proyek TV Terbaru Samsung

Ini baru tv masa depan!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 13 November 2018 | 06:00 WIB
Ilustrasi otak dapat mengendalikan mesin. (Pixabay/ Geralt)

Ilustrasi otak dapat mengendalikan mesin. (Pixabay/ Geralt)

Hitekno.com - Samsung TV sudah menjadi salah satu pilihan populer bagi pengguna yang menginginkan sistem Home Theater kelas atas. Belum puas atas pencapaiannya, Samsung dikabarkan sedang mengerjakan proyek tv terbaru yang dijuluki sebagai Proyek Pontis.

Proyek ini merupakan proyek dengan teknologi unggulan milik Samsung dan diklaim dapat dikendalikan oleh otak. Proyek Pontis sangat berguna untuk membantu penyandang disabilitas.

Samsung akan membangun perangkat lunak yang memungkinkan individu dengan keterbatasan gerak untuk mengontrol televisi.

Baca Juga: Loyalitas, Hiroo Onoda Bertempur Sendirian Selama Perang Dunia II

Otak pengguna akan mampu mengontrol fitur televisi termasuk perpindahan saluran dan kontrol volume.

Samsung bekerja sama dengan ilmuwan Swiss dalam mengembangkan Proyek Pontis.

Proyek ini sudah dimulai dari 3 bulan yang lalu dan bermitra dengan pusat neuroprosthetics dari Ecole Polytechnique Fédérale de Lausanne (EPFL) di Swiss.

Baca Juga: 2,7 Kilogram Bulu Dicukur, Ini Transformasi Unik Anjing

Proyek Pontis yang dikembangkan oleh Samsung. (CNet)
Proyek Pontis yang dikembangkan oleh Samsung. (CNet)

Ilmuwan yang tergabung dengan pusat penelitian Samsung menjelaskan bahwa teknologi mereka lebih kompleks dan lebih cerdas dari teknologi yang pernah ada sebelumnya.

Namun mereka juga mencatat bahwa penggunaan teknologi ini akan dibuat semudah mungkin karena ini akan diperuntukkan bagi penyandang disabilitas.

''Ini adalah tentang bagaimana kami dapat menyediakan aksesibilitas kepada orang-orang yang tidak dapat bergerak atau memiliki keterbatasan ekstrim pada gerakan mereka,'' kata Ricardo Chavarriaga, seorang ilmuwan senior di EPFL yang tergabung dalam Proyek Pontis.

Baca Juga: Mirip Venom, Gadis Ini Punya Lidah Super Panjang

Perangkat yang diuji coba adalah perangkat yang masih dalam bentuk prototipe dan belum diproduksi secara massal.

Ilustrasi otak. (BGR)
Ilustrasi otak. (BGR)

Dikutip dari CNet, untuk mengumpulkan gelombang otak dalam prototipe, pengguna memakai headset yang ditutupi dengan 64 sensor.

Saat yang bersamaan pengguna juga diminta untuk menatap perangkat pelacak mata yang telah dikembangkan oleh Samsung.

Baca Juga: Buat Inovasi Toilet di Masa Depan, Bill Gates Pamer Tinja

Prototipe akan menggunakan perangkat pelacak mata (eye tracker) untuk membantu pengguna memilih film tertentu.

Samsung berencana melakukan uji coba prototipe generasi kedua Proyek Pontis pada awal tahun 2019 di salah satu rumah sakit Swiss.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak