NASA Bakal Jadikan Tanah Planet Mars Sebagai Bahan Bakar Roket

Tanah Bumi bisa nggak ya?

Agung Pratnyawan
Minggu, 04 November 2018 | 07:00 WIB
Penampakan gunung api di Mars. (NASA)

Penampakan gunung api di Mars. (NASA)

Hitekno.com - Badan antariksa Amerika Serikat (NASA), sangat serius memperisapkan eksplorasi ke Planet Mars. Kini para ilmuwan ingin memanfaatkan tanah Planet Mars sebagai bahan bakar roket.

Akankah bisa, tanah Planet Mars bisa digunakan sebagai bahan bakar roket? Dilansir dari Suara.com, saat ini para ilmuwan sedang mengembangkan ini.

Kurt Leucht dari NASA dalam artikelnya di majalah keinsinyuran terkemuka, IEEE Spectrum, menjabarkan bahwa timnya sedang bekerja keras untuk membuat sebuah solusi yang bisa memanfaatkan tanah Planet Mars sebagai bahan bakar.

Baca Juga: Ilmuwan NASA Curiga Alien Bersembunyi di Mars

Tim yang dipimpin Leucht menyebut solusi itu "in situ resource utilization" atau ISRU.

Gagasan di balik solusi itu adalah ISRU akan menyerap air dari regolith - nama tanah di Planet Mars yang diyakini para ilmuwan mengandung air - dan menggunakan elektrolisis membelahnya menjadi hidrogen dan oksigen.

Ilustrasi penjelajahan Planet Mars. (NASA)
Ilustrasi penjelajahan Planet Mars. (NASA)

Hidrogen itu kemudian dikombinasikan dengan karbon dari atmosfer Planet Mars untuk memproduksi metana. Roket-roket masa depan diharapkan bisa dioperasikan dengan bahan bakar metana ini.

Baca Juga: Pasir Tiruan Mars Dijual, Ini Harganya

NASA berencana mengirim sistem ISRU ke Planet Mars, sebelum mengutus manusia ke Planet Merah tersebut. Jika berhasil mengubah tanah Planet Mars menjadi bahan bakar, para ilmuwan berharap tak kebingungan lagi soal bahan bakar roket untuk mengirim pulang astronot dari Mars ke Bumi.

"Teknologi ini satu hari nanti akan membuat manusia bisa hidup dan bekerja di Planet Mars, lalu pulang dan menceritakan pengalaman mereka di Bumi," tulis Leucht.

Tulisan mengenai tanah Planet Mars ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul NASA Akan Ubah Tanah Mars Jadi Bahan Bakar Roket.

Baca Juga: Pangkalan di Mars Segera Dibangun, Ini Rincian Waktunya

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak