Punya Mulut Super Aneh, Ikan Ini Terancam Punah

Wow, panjangnya bisa mencapai 7 meter dengan berat 1 ton!

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 04 Oktober 2018 | 14:00 WIB
Ikan hiu gergaji. (Gizmodo)

Ikan hiu gergaji. (Gizmodo)

Hitekno.com - Ikan dengan mulut aneh nampak berbeda dengan ikan lainnya. Namun ikan ini bukan ikan biasa, ikan dengan nama hiu gergaji ini keberadaannya terancam punah di dunia.

Ilmuwan menyebutnya dengan nama ''dinosaurus raksasa'' karena tubuhnya memang nampak ''asing'' dibandingkan dengan ikan hiu lainnya.

Mereka juga harus lebih diperhatikan oleh manusia karena merupakan salah satu spesies paling terancam punah di planet Bumi.

Baca Juga: Rakun Zombie Ditemukan di New York, Masih Diteliti Ilmuwan

Namun sungai Top End yang berada di Australia diharapkan bisa membantu permasalahan mengenai ikan hiu ini.

Sungai Top End merupakan sungai yang langka dan dipenuhi dengan ikan hiu.

Survei lima tahun yang dilakukan ilmuwan di sungai tersebut diharapkan dapat mengetahui dan memecahkan rahasia di balik pembiakan ikan hiu gergaji.

Baca Juga: Ilmuwan Kaget, Ada Kehidupan di 600 Meter Bawah Bumi

Ikan hiu gergaji muda. (Northern Land Council)
Ikan hiu gergaji muda. (Northern Land Council)

Para peneliti dan ilmuwan yang tergabung di CSIRO (Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation) segera melakukan penelitian melihat ikan gergaji yang hampir punah.

CSIRO merupakan lembaga riset ilmiah resmi dari Australia yang bertanggung jawab menangani hal-hal semacam ini.

Dalam data yang ada, sawfish atau ikan hiu gergaji telah punah di 40 persen dari negara-negara yang pernah mereka huni.

Baca Juga: Menakjubkan, Ilmuwan Temukan Hiu Omnivora Pertama di Dunia

Namun untungnya, ikan gergaji keberadaannya masih banyak di sungai tropis Australia.

Peneliti dari CSIRO dengan Northern Land Council menangkap ikan hiu gergaji untuk diteliti. (Northern Land Council)
Peneliti dari CSIRO dengan Northern Land Council menangkap ikan hiu gergaji untuk diteliti. (Northern Land Council)

Dr Richard Pillans, seorang ilmuwan sekaligus pemimpin penelian mengatakan bahwa jumlah hiu gergaji telah menurun secara besar-besaran sejak tahun 1960-an.

Namun ajaibnya, jumlah populasi ikan hiu gergaji di sungai Australia ''sangat sehat''.

Baca Juga: Bisakah Hiu Tersenyum? Ini Jawaban Ilmiahnya

Berdasarkan data yang ada, hiu gergaji dapat mencapai panjang hingga tujuh meter dengan berat sekitar 1 ton.

Data ikan hiu gergaji. (Save Our Seas Foundation)
Data ikan hiu gergaji. (Save Our Seas Foundation)

"Yang terbesar yang pernah saya lihat hanya lima meter, dan kamu akan merasa seperti kembali ke empat juta tahun lalu ketika kamu melihat sesuatu sebesar itu, dan begitu tampak asing dengan gergaji besar di tubuhnya,'' kata Dr Pillans dalam penjelasannya.

Sungai Top End dan sungai di daerah Victoria, Australia, bisa menjadi kunci agar spesies ini tetap ada di muka bumi.

Sungai di daerah Victoria panjangnya mencapai 560 kilometer dan menjadi habitat sempurna bagi hiu gergaji.

Buaya memakan hiu gergaji. (Earth Touch)
Buaya memakan hiu gergaji. (Earth Touch)

Hiu gergaji terancam punah karena rentan terhadap penangkapan ikan, mudah dimakan buaya, dan mudah terpengaruh oleh pembangunan di sepanjang pesisir sungai.

Ikan hiu gergaji dengan mulut aneh yang terancam punah diharapkan dapat ditemukan solusinya oleh ilmuwan dalam lima tahun ke depan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak