Tidak Seperti Planet Lain, Ini Penyebab Bumi Tak Punya Cincin

Apa jadinya jika Bumi punya cincin?

Agung Pratnyawan
Selasa, 02 Oktober 2018 | 12:30 WIB
Cincin raksasa Saturnus. (Wccftech)

Cincin raksasa Saturnus. (Wccftech)

Hitekno.com - Kalau kita lihat planet Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus punya cincin, tapi Bumi tidak? Ternyata memang ada alasannya kenapa Bumi tak punya cincin.

Saturnus, Jupiter, Uranus, dan Neptunus  memiliki beberapa hal lain yang sama, yaitu banyaknya satelit alami, dan keempatnya adalah planet gas dan es yang sangat besar.

Selain itu, gravitasi keempat planet tersebut cukup besar untuk dapat menangkap asteroid yang lewat, di mana sebagian besar dari satelit-satelit alami keempat planet ini merupakan asteroid yang terjebak gravitasi lalu mengorbit keempat planet tersebut.

Baca Juga: Astronom Temukan Planet Vulcan Star Trek, Rumah Mr Spock

Tidan dan Saturnus. (Inhabitat).
Planet Saturnus dengan cincinnya. (Inhabitat).

Dengan massa dan gravitasi yang besar, keempat planet tersebut dapat ''merobek'' asteroid menjadi fragmen-fragmen kecil. Puing-puing asteroid tersebut akan menyebar dalam jalur datar yang melingkar sehingga bisa terbetuk sistem cincin suatu planet.

Misalnya, cincin Saturnus yang terdiri dari potongan-potongan kecil yang tak terhitung. Mereka cukup mudah terbentuk tetapi juga bersifat dinamis, di mana sisem cincin Saturnus sebenarnya tidak permanen dan kemungkinan bisa menghilang dalam beberapa ribu tahun mendatang.

Sementara itu, planet batuan seperti Bumi tidak memiliki cincin karena memiliki ukuran, massa, dan gravitasi yang kecil. Berbeda dengan Saturnus, satelit alami yang mengitari Bumi tidak akan terfragmentasi menjadi potongan-potongan kecil.

Baca Juga: Proxima Centauri b Mirip Bumi, Planet Ini Layak Huni

Hal tersebut disebabkan adanya suatu jarak tertentu yang akan membuat satelit alami dapat terfragmentasi dan ketika berada di luar jarak tersebut, satelit alami akan berada dalam batas aman.

Jarak yang dimaksud adalah Batas Roche (Roche Limit), yang bergantung pada diameter planet dan perbandingan kepadatan planet dengan satelit alaminya.

Planet Bumi. (NASA)
Planet Bumi tak punya cincin. (NASA)

Batas Roche (Roche Limit) adalah jarak kritis sebuah benda langit yang masih dapat membertahankan keberadaannya dari disintegrasi yang diakibatkan oleh gaya gravitasi dari benda langit lain dengan massa yang lebih besar.

Baca Juga: Selain Cantik, Cincin Saturnus Pengaruhi Atmosfer Planet

Batas Roche ini dicetuskan oleh astronom Prancis, Edouard Roche, pada akhir tahun 1840-an.

Dilansir dari Suara.com, batas Roche untuk Bulan adalah sekitar 9.500 km dari permukaan Bumi. Sementara itu, jarak Bulan ke Bumi saat ini rata-ratanya adalah 384.000 km, sehingga bulan tidak akan terpecah.

Pada saat Bulan baru terbentuk, jaraknya sekitar 20.000 km dari Bumi, di mana jarak tersebut masih aman untuk Bulan agar tidak hancur berkeping-keping.

Baca Juga: Inilah Asal Muasal Permukaan Planet Jupiter Menurut NASA

Namun, ada teori yang mengatakan bahwa Bulan suatu hari nanti akan menjadi puing-puing dan berpotensi membentuk cincin mengelilingi Bumi karena fase Red Giant yang tak terelakkan dari Matahari.

Tulisan mengenai Bumi tak punya cincin ini sudah dimuat di Suara.com dengan judul Mengapa Bumi Tidak Memiliki Cincin?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak