Lima Bayi Tupai Terlahir Dempet, Kini Terselamatkan

Untung si bayi tupai lucu bisa dioperasi dengan selamat!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Selasa, 18 September 2018 | 18:00 WIB
Kelima bayi tupai terlahir dempet. (Facebook/ Wisconsin Humane Society)

Kelima bayi tupai terlahir dempet. (Facebook/ Wisconsin Humane Society)

Hitekno.com - Sebuah keluarga tupai abu-abu timur di Wisconsin sepertinya akan sedih karena generasi mereka terlahir dempet. Lima bayi tupai terlahir dempet dengan lima ekornya yang kusut menghalangi mereka untuk bepergian.

Berkat organisasi sosial yang peduli terhadap kelima tupai itu, akhirnya mereka bisa selamat.

Lima ekor mereka yang terjerat plastik dan rumput menyebabkan mereka terlahir dempet sehingga menyusahkan mereka untuk bergerak.

Baca Juga: Catat, Planet Venus Pancarkan Sinar Terbaiknya Tanggal Ini

Wisconsin Humane Society adalah organisasi sosial peduli hewan yang berhasil menyelamatkan kelima tupai tersebut.

Dikutip dari Guardian, ibu dari kelima tupai ini kemungkinan menggunakan rumput panjang dan plastik untuk membangun sarang mereka.

Baca Juga: Di 2022, Robot Akan Gantikan 75 Juta Pekerjaan

Sayangnya, sarang yang terbuat dari bahan-bahan ''sintetis'' itu membuat kelima bayi tupai memiliki ekor kusut sehingga terlahir dempet.

''Jika mereka ditinggalkan sendirian, mereka akan mati,'' kata Angela Speed, wakil presiden komunikasi di Wisconsin Humane Society.

Sebelumnya, organisasi itu membutuhkan donasi untuk membantu kelima bayi tupai malang dan banyak orang yang mendonasikan uangnya.

Baca Juga: Lima Aplikasi Hewan Peliharaan Virtual Android Terpopuler

Setelah donasi ditutup, mereka berhasil mengumpulkan 100 ribu dolar AS atau Rp 1,48 miliar untuk menyelamatkan bayi-bayi tupai yang malang.

Postingan donasi melalui Facebook bahkan telah disukai lebih dari 2.000 orang dan dibagikan hampir seribu orang.

Dokter hewan akhirnya membius lima bayi tupai sehingga mereka bisa memisahkan makhluk-makhluk lucu itu tanpa digaruk atau digigit.

Baca Juga: Deretan Hewan yang Paling Banyak Membunuh Manusia

Gambar bayi tupai setelah dibius. (Wisconsin Humane Society)
Gambar bayi tupai setelah dibius. (Wisconsin Humane Society)

Butuh waktu sekitar 20 menit untuk memisahkan lima bayi tupai dengan memotong plastik dan rumput serta mencukur rambut dari ekor mereka.

Perhatian utama yang diberikan dokter hewan adalah aliran darah yang mungkin telah terputus dari ekornya. Itu disebabkan karena jaringan di dalamnya sudah mati dan dapat menyebabkan infeksi.

Untungnya, lima bayi tupai tak mengalami hal itu dan bisa pulih dengan cepat.

Mereka akhirnya terpisahkan. (Facebook/ Wisconsin Humane Society)
Mereka akhirnya terpisahkan. (Facebook/ Wisconsin Humane Society)

Tupai abu-abu timur adalah anggota keluarga hewan pengerat yang bisa tumbuh panjang hingga mencapai 50 sentimeter. Mereka hidup di sebagian besar wilayah Wisconsin dan lebih memilih hutan kayu untuk hidup.

Tupai-tupai itu hidup dengan memakan biji, kacang hickory, dan kacang walnut.

Lima bayi tupai yang terlahir dempet dengan lima ekor terikat merupakan sesuatu yang langka dan untungnya kita bisa menyelamatkannya.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak