Ilmuwan Bergabung, NASA Didesak Intensifkan Pencarian Alien

Wah, PR NASA banyak banget!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 06 September 2018 | 12:30 WIB
Ilustrasi Alien. (NBC News)

Ilustrasi Alien. (NBC News)

Hitekno.com - Sebuah laporan baru dari sebuah kongres internasional memberikan mandat kepada NASA untuk mengintensifkan pencarian alien dan exoplanet. NASA didesak agar mereka memperbaiki strategi dan meningkatkan kemampuan peralatannya agar mempercepat pencarian kehidupan asing.

Kongres itu dihadiri oleh banyak gabungan ilmuwan dan menghasilkan sebuah studi baru.

Laporan studi baru tersebut ditulis oleh National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine yang menyoroti beberapa prioritas strategis.

Baca Juga: Pertama Kali, Uni Emirat Arab Akan Kirim Astronot ke Luar Angkasa

Ilustrasi exoplanet dengan bulan di dekatnya. (Calcada)
Ilustrasi exoplanet dengan bulan di dekatnya. (Calcada)

National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine atau sering disebut dengan NASEM merupakan akademi nasional yang anggotanya terdiri dari para ilmuwan, peneliti, teknisi profesional dan fisikawan.

NASEM memberikan rekomendasi yang bertujuan untuk membantu para ilmuwan memiliki sumber daya yang mereka butuhkan untuk mempelajari planet luar angkasa (Exoplanet).

Mereka juga mendesak agar NASA lebih serius lagi dalam memperjuangkan pencarian alien atau kehidupan asing.

Baca Juga: Diperintah Alien, Pria Ini Bangun Pendaratan UFO di Argentina

Dikutip dari Gizmodo, NASEM memberikan strategi untuk mengembangkan penelitian mengenai exoplanet dalam 10 tahun ke depan.

Secara garis besar, laporan menawarkan dua tujuan inti bagi para ilmuwan exoplanet.

Pertama, para astronom dan astrobiolog perlu memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana sistem planet terbentuk dan berevolusi, termasuk deskripsi yang lebih baik tentang arsitektur sistem planet, komposisi, dan lingkungan.

Baca Juga: Pesan dari Alien, Teleskop Radio Kanada Tangkap Sinyal Aneh

Ilustrasi Alien. (Santa Cruz)
Ilustrasi Alien. (Santa Cruz)

Kedua, mereka perlu belajar cukup banyak tentang exoplanet untuk membuat prediksi mengenai kelayakhunian, dan untuk membuat pencarian kehidupan alien yang ada dalam sistem terluar tata surya.

Di dalam sektor infrastruktur, NASA diminta untuk mengembangkan teleskop ruang angkasa canggih untuk memungkinkan pencitraan langsung dari planet terluar tata surya.

Selain itu, NASA harus berinvestasi dalam penelitian astronomi berbasis darat. Dua observatorium masa depan, Giant Magellan telescope (GMT) dan Thirty Meter Telescope (TMT), akan menawarkan kemajuan dalam pencitraan dan spektroskopi (mengukur penyerapan dan emisi cahaya) dari seluruh sistem planet.

Baca Juga: Teleskop Radio Temukan Sinyal Misterius, Diduga Dikirim Alien

Observatorium ini juga akan dapat mendeteksi molekul, seperti oksigen, di atmosfer planet yang jauh. GMT saat ini sedang dibangun, tetapi TMT belum disetujui.

Ilustrasi exoplanet dari teleskop Kepler. (NASA)
Ilustrasi exoplanet dari teleskop Kepler. (NASA)

NASA diminta untuk membuat Wide Field Infrared Survey Telescope (WFIRST), sebuah teleskop yang mempunyai kemampuan lebih baik daripada teleskop Kepler.

Kemampuan WFIRST mampu melakukan survei planet dengan jarak yang lebih jauh sehingga mampu menemukan exoplanet.

Selain itu NASA didesak segera meluncurkan Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) dan James Webb Space Telescope (JWST) secepatnya.

Ilustrasi Alien. (Santa Cruz)
Ilustrasi Alien. (Santa Cruz)

Satelit dan teleskop tersebut mampu mendeteksi apakah atmosfer di sistem planet terluar (exoplanet) mendukung kehidupan asing (alien) atau tidak.

Laporan juga menyebutkan bahwa identifikasi kehidupan di suatu planet terluar tidak akan dicapai oleh satu tim peneliti atau metode tunggal.

Pencarian alien hanya akan berhasil apabila ada kolaborasi dari para astrofisikawan, ilmuwan planet, ilmuwan Bumi dan ahli biologi.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak