Ngeri, Asteroid Tengkorak akan Mendekati Bumi pada November 2018

Asteroid ini cocok untuk kamu Skull Lover!

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 05 September 2018 | 18:30 WIB
Ilustrasi Asteroid Tengkorak. (SINC_J. A. Penas)

Ilustrasi Asteroid Tengkorak. (SINC_J. A. Penas)

Hitekno.com - Pada tahun 2015 lalu, asteroid tengkorak pernah terlihat bergerak mendekati Bumi untuk merayakan Halloween di angkasa. Asteroid tengkorak akan kembali mendekati Bumi pada pertengahan November 2018.

Tampaknya luar angkasa menyimpan banyak misteri yang belum bisa diungkap semuanya.

Setelah klaim penemuan air di Bulan, planet yang mengandung berlian, serta gumpalan gas raksasa di Saturnus, kita juga akan menemukan hal yang aneh pada asteroid yang akan mendekati Bumi.

Baca Juga: Manusia Dapat Menambang Air di Bulan, Ini Penelitian Ilmiahnya

Asteroid aneh ini sepertinya datang dari zaman kegelapan karena berbentuk tengkorak dan membuat para ilmuwan sedikit takut mengenai bentuknya.

Asteroid yang ditangkap NASA berbentuk tengkorak. (NASA)
Asteroid yang ditangkap NASA berbentuk tengkorak. (NASA)

Zaman kegelapan tampaknya tak terlalu melebih lebihkan, pasalnya asteroid ini benar-benar penuh dengan kegelapan.

Dikutip dari Space, astronom memperkirakan asteroid melakukan satu kali rotasi setiap 2,94 jam. Hal itu mengakibatkan asteroid hanya memantulkan lima sampai enam persen cahaya Matahari yang mengenainya.

Baca Juga: Asteroid Selebar 160 Meter Berpotensi Menabrak Bumi

Asteroid tengkorak ini mempunyai kode TB 145. Asteroid dengan bentuk menakutkan tersebut pernah mengorbit cukup dekat dengan Bumi yaitu pada jarak 480 ribu kilometer pada tanggal 31 Oktober 2015.

Sebagai perbandingan, jarak bulan ke Bumi adalah sekitar 384 ribu kilometer. Itu berarti asteroid hanya lebih jauh sedikit daripada Bulan dalam skala luar angkasa dari Bumi.

Ukuran asteroid tengkorak cukup besar yaitu berukuran 640 meter. Refleksi sinar Matahari yang tak mencapai 10 persen membuatnya sangat gelap.

Baca Juga: NASA Akan Kirim Astronot untuk Tinggal di Pangkalan Bulan

Perbandingan Asteroid berbentuk tengkorak dengan gambar tengkorak. (Ars ic)
Perbandingan Asteroid berbentuk tengkorak dengan gambar tengkorak. (Ars ic)

''Ini berarti sangat gelap, hanya sedikit lebih reflektif daripada arang,'' kata Pablo Santos-Sanz, seorang astrofisikawan di Institute of Astrophysics of Andalusia, Spanyol.

Asteroid tengkorak sebenarnya adalah komet yang telah punah dan kehilangan air serta bahan-bahan lain yang mudah menguap.

Asteroid itu kehilangan banyak materi di dalamnya setelah banyak berputar di sekitar Matahari. Setiap putaran atau orbit yang dilalui, asteroid membutuhkan waktu 3,04 tahun.

Baca Juga: Asteroid Jatuh di Radar AS, Hampir Picu Kiamat Nuklir

Namun pada pertengahan November 2018 saat mendekati Bumi, kita tak perlu khawatir. Asteroid dengan bentuk menyeramkan itu akan berajarak 105 kali jarak antara Bumi dan Bulan.

Asteroid tengkorak juga akan mendekati Bumi lagi pada tahun 2088 dengan jarak 20 kali lipat jarak antara Bumi dan Bulan.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak