Makna Tersembunyi di Balik Obor Asian Games 2018

Obor yang nantinya akan dibawa para pelari untuk kirab obor Asian Games ini memiliki ciri khas dan makna yang nasionalis.

Dinar Surya Oktarini
Selasa, 17 Juli 2018 | 13:15 WIB
Torch Relay Asian Games 2018/Suara.com(Muhaimin A Untung)

Torch Relay Asian Games 2018/Suara.com(Muhaimin A Untung)

Hitekno.com - Menuju pesta olahraga Asian Games 2018, Inasgoc selaku panitia akan mengadakan tradisi torch relay atau kirab obor.

Kirab obor Asian Games 2018 ini akan melewati dua negara India dan 54 kota di Indonesia.

Rencananya api yang dibawa mantan atlet bulu tangkis Susy Susanti yang bertindak Torch Ambasador Asian Games 2018 ini tiba di kota Yogyakarta pada Selasa, (17/7/18) dari India.

Baca Juga: AutoFull Gaming Chair, Kursi Xiaomi yang Tahan Ledakan

Api obor tersebut akan diinapkan semalam di kawasan Museum Dirgantara landasan udara Adisutjipto, lalu esoknya akan diinapkan semalan lagi di Pagelaran Komplek Keraton Yogyakarta.

Api yang dibawa dalam bentuk tinder tersebut nantinya akan disatukan di Candi Prambanan dengan api abadi Mrapen.

Warga Yogyakarta akan menjadi saksi pertama yang menyaksikan kirab obor Asian Games 2018 sebelum dibawa keliling ke kota-kota lain di Indonesia, sebelum sampai di Gelora Bung Karno 18 Agustus 2018 nanti.

Baca Juga: Daebak, Ini Lho 4 Aplikasi Chatting Terbaik dengan Orang Korea

Obor yang nantinya akan dibawa para pelari untuk kirab obor Asian Games ini memiliki ciri khas dan makna yang nasionalis.

Obor Asian Games, Memadukan Dua Alat Tradisional Beladiri

Obor Asian Games 2018/blogspot.com
Obor Asian Games 2018/blogspot.com

Menurut Ketua Inasgoc, Erick Thohir, pembuatan obor itu memadukan dua alat tradisional untuk beladiri yang berasal dari Jakarta dan Palembang.

Baca Juga: Nama Android P Terungkap, Tertera di Huawei Support

Dengan memadukan dua alat tradisional beladiri asal Betawi dan Palembang, yaitu golok dari Betawi dan Skin dari Palembang.

Erick juga menegaskan bahwa perpaduan alat beladiri tradisional pada obor Asian Games 2018 adalah penggambaran dari bersatunya ragam budaya di Indonesia untuk satu tujuan.

Selain itu, kedua alat beladiri tradisional tersebut juga merupakan simbol dari nilai dan tingkat keberadaan seseorang di masyarakat.

Baca Juga: Kominfo Rilis Aplikasi Duta Suporter Indonesia untuk Asian Games

Golok dimaksudkan agar selalu dijaga, diasah ketajamannya untuk selalu tampil bersinar dan melahirkan semangat yang berkobar.

Sedangkan skin merupakan gabungan budaya lokal dan Tionghoa pada zaman dulu kala, alat beladiri ini hanya digunakan untuk jarak dekat dan digunakan dalam keadaan yang terdesak.

Desain Obor Asian Games 2018

Torch Relay Asian Games 2018/Suara.com(Muhaimin A Untung)
Torch Relay Asian Games 2018/Suara.com(Muhaimin A Untung)

Obor Asian Games 2018 dirancang khusus tim desain Inasgoc dengan lebar 35-90 mm.

Berat kosong obor ini kira-kira 1600 gr dan 1725 gr apabila terisi penuh bahan bakar.

Obor yang didominasi warna perak ini memiliki tinggi 600 mm dan menggunakan bahan bakar propane gas untuk menjaga api tetap menyala.

Ditambahkan elemen grafis dari logo Asian Games 2018 untuk menambah unsur estetika di obor yang menjadi lambang pemersatu dari dua bentuk alat beladiri tradisional tersebut.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak