Ilmuwan Hidupkan Kembali Wajah Manusia Ribuan Tahun Silam

Teknologi yang ada sekarang telah memungkinkan ilmuwan untuk merekonstruksi wajah manusia yang telah meninggal 2000 tahun yang lalu.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 17 Juni 2018 | 15:15 WIB
Sumber: Boredpanda

Sumber: Boredpanda

Hitekno.com - Sumber: BoredpandaKetika kita ingin mencari tahu gambaran fisik orang-orang yang hidup ribuan tahun yang lalu, yang tersisa hanyalah sisa-sisa kerangka yang tidak tergambar dengan baik. Ilmuwan bekerja keras memecahkan masalah ini. 

Meski beberapa seniman pada zaman tersebut juga mencoba melukis melalui sebuah karya lukisan atau pahatan di gua, namun visi dan imajinasi mereka sangat terbatas di zaman itu.

Namun, teknologi telah maju ke tingkat di mana kita dapat menggunkan sains yang dapat secara akurat menggambarkan seperti apa rupa orang di masa lalu.

Baca Juga: Kalahkan iPhone X dan Mi 8, Lenovo Z5 Jadi Nomor 1

Gambaran yang berhasil direkonstruksi tampak nyata seolah-olah mereka hidup hari ini.

Dilansir dari Boredpanda, berikut beberapa gambaran yang berhasil direksontruksi oleh para ilmuwan:

1. Henry IV Prancis

Baca Juga: Netizen Curhat dengan #SukaBeteKalo di Twitter

Sumber: Boredpanda
Sumber: Boredpanda

Henry IV Prancis adalah Raja Prancis yang hidup dari tahun 1589 hingga 1610.

Dia meninggal karena dibunuh oleh seorang pengikut Katolik yang fanatik. Dia dikenal dengan sebutan "Good King Henry" karena perhatiannya yang besar tentang kesejahteraan rakyatnya.

Philippe Froesch membuat rekonstruksi wajah Henry menggunakan forensik CGI 3D. Tengkoraknya Henry IV digunakan sebagai basis rekonstruksi.

Baca Juga: Ditinggal Mudik, Netizen Pamer Foto Sepinya Jakarta

2. Johann Sebastian Bach

Sumber: Boredpanda
Sumber: Boredpanda

Johann Sebastian Bach (1685 - 1750) adalah seorang komposer dan musisi periode Baroque, yang dianggap sebagai salah satu komponis terbesar sepanjang masa.

Ahli antropologi Skotlandia, Caroline Wilkinson melakukan pengukuran tulang wajah Bach untuk membuat ulang gambar 3D seperti wajah sang komposer.

Baca Juga: Hadiah Lebaran, Gamevil Luncurkan Giants War

3. Meritamun

Sumber:
Sumber: Boredpanda

Mumi berusia 2.000 tahun yang dikenal sebagai "Meritamun" seolah-olah dibawa hidup kembali menggunakan teknologi terbaru.

Para ilmuwan dari Universitas Melbourne menggunakan tengkoraknya untuk menentukan bahwa Meritamun berusia antara 18 dan 25 tahun, tingginya sekitar 5 kaki 4 inci dan menderita anemia.

Untuk merekonstruksi wajah Meritamun, para peneliti menggunakan penelitian medis, ilmu forensik, computerized tomographic (CT) scanning, 3D printing dan Egyptology.

4. Nicolaus Copernicus

Sumber:
Sumber: Boredpanda

Copernicus adalah salah satu matematikawan dan astronom era Renaisans. Salah satu teorinya yang terkenal adalah teori yang menempatkan Matahari sebagai pusat alam semesta.

Teori tersebut cukup kontroversial di zamannya karena pada zaman itu kebanyakan orang meyakini Bumi sebagai pusat alam semesta. Dia meninggal pada usia 70 tahun. Tim forensik Polandia merekonstruksi wajah ini dari jenazahnya.

5. Ibu Biologis Raja Tut, Nefertiti

Sumber:
Sumber: Boredpanda

Tes DNA mengungkapkan bahwa mumi yang dikenal sebagai "The Younger Lady" adalah saudara perempuan Akhenaten (ayah Tut) dan ibu Tutankhamun.

Élisabeth Daynès menggunakan pemindaian 3D "The Younger Lady" untuk merekonstruksi patung ratu Mesir.

 Hitekno.com/Rezza Dwi Rachmanta

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak