Ilustrasi jaringan 6G. [Pixabay/Gerd Altmann]
Hitekno.com - Industri telekomunikasi global saat ini tengah memasuki fase baru yang sangat penting, yaitu proses standardisasi teknologi 6G. Dalam perkembangan ini, Xiaomi tampil sebagai salah satu pemain utama yang memimpin dalam memperkenalkan inovasi teknologi nirkabel 6G generasi berikutnya.
Dalam forum perdana yang diadakan oleh kelompok kerja Jaringan Akses Radio 6G (RAN 6G) di Bangalore, India, Xiaomi menyampaikan proposal inovatif mereka.
Dilansir dari Xiaomi Time pada Selasa (2/9/2025), perusahaan ini memfokuskan usulannya pada pengelolaan pancaran sinyal yang lebih akurat dan peningkatan kualitas komunikasi jarak dekat.
Tujuannya adalah untuk menciptakan sistem konektivitas yang lebih unggul serta memberikan pengalaman pengguna yang jauh lebih baik. Salah satu kontribusi penting Xiaomi dalam forum tersebut adalah pengembangan buku kode (codebook) yang dirancang khusus bagi pengguna dalam jarak dekat, sebagai bagian dari upayanya untuk membantu membentuk arah perkembangan teknologi 6G secara global bersama para pemimpin industri lainnya.
Pertemuan pertama 3GPP yang membahas Jaringan Akses Radio 6G berlangsung pada 25–29 Agustus dan diikuti oleh perwakilan dari 17 perusahaan teknologi ternama.
Dalam forum ini, sebanyak 19 proposal teknis telah diajukan. Kegiatan ini merupakan tonggak penting yang menunjukkan bahwa pengembangan 6G telah bergerak dari tahap penelitian menuju tahap penyusunan standar yang dapat diimplementasikan.
Dua jalur penelitian utama dibentuk dalam forum ini, di mana satu jalur fokus pada perumusan arah teknis secara menyeluruh, sementara jalur lainnya lebih rinci dalam mengembangkan spesifikasi teknis standar. Ini menunjukkan keseriusan industri dalam membentuk fondasi teknologi 6G ke depan.
Salah satu fokus utama dari proposal Xiaomi adalah sistem manajemen berkas sinyal (beam management) yang lebih canggih. Teknologi ini didesain secara khusus untuk menjawab tantangan besar dalam jaringan 6G, seperti kecepatan data yang sangat tinggi dan kebutuhan latensi yang sangat rendah.
Xiaomi mengembangkan solusi yang memungkinkan pengarahan sinyal secara presisi untuk pengguna yang berada dalam jangkauan dekat, sesuatu yang krusial bagi aplikasi-aplikasi masa depan yang membutuhkan konektivitas stabil dan responsif secara real-time.
Pertemuan ini juga membahas hal-hal teknis penting, seperti desain akses radio inti (core radio access design) untuk 6G dan pembaruan terhadap model kanal komunikasi pada pita frekuensi antara 7 hingga 24 GHz.
Baca Juga: Spesifikasi Redmi K90 Pro Terungkap, Bakal Rebranding Jadi Poco F8 Ultra di Pasar Global
Salah satu sorotan utama adalah pengakuan bahwa karakteristik komunikasi dalam jarak dekat kini dianggap sebagai elemen inti dalam performa jaringan 6G, bukan sekadar fitur tambahan. Ini mencerminkan pendekatan menyeluruh terhadap pengembangan teknologi nirkabel di masa depan.
Persaingan dalam mendefinisikan standar 6G berjalan secara simultan dengan semangat kolaborasi lintas perusahaan. Setiap pemain besar membawa keunggulan dan pendekatan masing-masing.
Sebagai contoh, Huawei dan HiSilicon memfokuskan diri pada penyesuaian protokol untuk frekuensi baru. Xiaomi, bersama Vivo dan OPPO, menekankan pada peningkatan pengalaman pengguna.
Sementara itu, Apple menyumbangkan perspektif berbeda dalam pemodelan propagasi gelombang sferis, dan Qualcomm menekankan adaptasi teknologi terhadap skenario dunia nyata. Persaingan yang ketat ini menunjukkan dinamika industri yang sangat cepat dan kompleks.
Upaya global dalam merumuskan standar teknologi 6G akan memberikan dampak besar pada masa depan telekomunikasi. Teknologi 6G dirancang untuk menggabungkan berbagai elemen seperti komunikasi medan dekat, penggunaan antena dalam jumlah besar, serta transmisi frekuensi tinggi.
Semua ini bertujuan untuk menghadirkan kecepatan internet yang sangat tinggi dengan latensi yang hampir nol. Bagi dunia bisnis, kehadiran 6G membuka peluang untuk menciptakan model-model layanan baru, meningkatkan efisiensi operasional, dan memperkuat daya saing. Sedangkan bagi konsumen, ini berarti akses yang lebih cepat, stabil, dan responsif terhadap berbagai layanan digital.