Ahli Forensik Digital Curiga Ada Penyusup di Gelar Perkara Ijazah Jokowi, Komnas HAM Ngaku Tak Kirim Perwakilan

Rismon Sianipar curiga ada penyusup di gelar perkara khusus kasus ijazah palsu Jokowi.

Lintang Siltya Utami

Posted: Kamis, 14 Agustus 2025 | 09:11 WIB
Pakar forensik digital Rismon Sianipar. [Suara.com/Ari Welianto]

Pakar forensik digital Rismon Sianipar. [Suara.com/Ari Welianto]

Hitekno.com - Polemik kasus dugaan ijazah palsu Jokowi hingga kini belum menemukan titik terang. Sebelumnya, Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) turut terlibat dalam proses gelar perkara khusus pada Juli 2025.

Terpantau bahwa Komisioner Kompolnas Choirul Anam dan Ghufron aktif bertanya terkait proses penyelidikan kasus ijazah palsu Jokowi tersebut.

Namun, baru-baru ini ahli forensik digital Rismon Sianipar mengungkapkan fakta mengejutkan bahwa Komnas HAM sebenarnya tidak mengirimkan wakil resmi dalam gelar perkara khusus. Padahal, terdapat empat nama yang diputuskan untuk ikut terlibat dalam gelar perkara khusus itu, yaitu Komnas HAM, DPR, Roy Suryo, dan Rismon Sianipar sendiri.

Pernyataan ini disampaikan oleh Rismon Sianipar dalam podcast yang tayang di kanal Sentana TV dengan judul Bareskrim Ajak Penyusup Berkedok Komnas HAM, Rismon Minta Gelar Perkara Ulang.

Rismon Sianipar mengatakan bahwa dirinya telah melakukan konfirmasi secara langsung ke salah satu komisioner Komnas HAM tentang kehadiran perwakilannya di gelar perkara khusus kasus ijazah palsu Jokowi. Namun, Komnas HAM justru menyatakan tidak mengirim perwakilan apapun.

"Jadi ada ternyata perwakilan dari yang mengaku perwakilan dari Komnas HAM. Seolah-olah gelar perkara khusus itu diawasi oleh Komnas HAM karena ada bagian dari Komnas HAM yang hadir di situ. Nah, ketika kemarin kita konfirmasi langsung ke komisioner, salah satu komisioner di Komnas HAM, tidak ada perwakilan apapun dari Komnas HAM yang hadir di gelar perkara khusus," tutur Rismon Sianipar.

Dalam proses tersebut pun turut terlibat Kompolnas. Rismon Sianipar mencurigai apakah Choirul Anam memang benar-benar perwakilan dari Kompolnas secara resmi.

"Dan khawatirnya kan di dalam gelar perkara khusus tersebut itu juga ada yang mengaku Kompolnas. Takutnya yang hadir di Kompolnas ini inisiatif pribadi, bukan perwakilan resmi korespondensi antara Bareskrim dengan Kompolnas," kata Rismon Sianipar.

Ia bahkan menyebut nama Choirul Anam dan mencurigai jika kehadiran Choirul Anam adalah inisiatif pribadinya guna mengawal kasus ijazah palsu Jokowi.

Baca Juga: Kisah Alexsandro Alvino, Pelajar Pekanbaru Berhasil Bobol Sitem Keamanan NASA

"Jadi Pak Choirul Anam mengaku wakil dari Kompolnas. Jangan-jangan inisiatif pribadi. Kemarin setelah selesai gelar perkara khusus, kan mereka ada sesi dua. Salah satunya dihadiri oleh Choirul Anam ini yang kita nggak boleh masuk," tambahnya.

Oleh karena itu, Rismon Sianipar mendesak agar Kompolnas memberikan pernyataan resmi yang menyatakan bahwa Choirul Anam memang benar perwakilan dari Kompolnas.

"Ini yang kita sesalkan, harusnya Kompolnas verifikasi apakah kehadiran Choirul Anam di gelar perkara khusus tersebut resmi atau tidak. Karena pada saat setelah dia selesai menghadiri itu, saya pikir Choirul Anam seolah-olah menyimpulkan bahwa penyidikan yang dilakukan oleh Bareskrim saat itu dan menyatakan identik segala macam, jangan-jangan persepsi pesanan," bebernya lagi.

Jika kecurigaannya benar, maka seharusnya Kompolnas menegur Choirul Anam. Lebih lanjut, jika gelar perkara khusus dinyatakan batal, maka surat yang menjadi hasil dari gelar perkara khusus itu pun akan batal.

Rismon Sianipar pun meminta agar pihak Bareskrim melakukan transparansi dengan memperlihatkan foto dan absensi siapa saja yang hadir pada gelar perkara khusus dilakukan.

"Harusnya mereka keluarkan foto, siapa saja yang duduk di situ dan mungkin buku absensi. Harusnya dibuka. Siapa yang mengaku bahwa dia wakil dari Kompolnas maupun Komnas HAM," pungkasnya.

Unggahan itu pun sontak menuai beragam komentar dari publik. Tak sedikit warganet yang memberikan dukungan terhadap Rismon Sianipar.

Berita Terkait Berita Terkini

WhatsApp dilaporkan akan menambah fitur baru berupa tautan Instagram yang terverifikasi....

internet | 22:02 WIB

Fakta-fakta mengenai dugaan keterlibatan Bupati Pati, Sudewo, dalam kasus suap proyek jalur kereta api DJKA Kemenhub. Si...

internet | 20:21 WIB

Cara mudah untuk membuat Twibbon sendiri tanpa aplikasi....

internet | 19:09 WIB

Berbagai momen viral yang terekam selama aksi demonstrasi di Pati, mulai dari pembakaran mobil polisi, pelemparan sandal...

internet | 18:49 WIB

Rangkuman fakta-fakta penting dari aksi demonstrasi besar di Pati yang menuntut Bupati Sudewo mundur, dipicu kenaikan PB...

internet | 18:26 WIB