MacBook Air. (Apple)
Hitekno.com - Laptop Apple sudah lama dikenal sebagai perangkat andalan para kreator konten, khususnya untuk editing video profesional.
MacBook Pro selama bertahun-tahun dijuluki sebagai "raja" di dunia laptop untuk produksi video, berkat kekuatan hardware dan stabilitas software-nya.
Chip Apple Silicon seperti M2 Pro, M3 Pro, hingga M3 Max membawa lompatan besar dalam performa rendering, encoding, dan multitasking video.
"MacBook Pro dengan chip M3 Max memberikan kinerja grafis luar biasa dan mampu menangani proyek 8K dengan lancar di Final Cut Pro," tulis Apple di laman resminya.
Dengan RAM hingga 128GB dan SSD berkecepatan tinggi, MacBook Pro mampu menangani timeline berat, proxy, serta efek kompleks tanpa lag.
Layar Liquid Retina XDR dengan kecerahan hingga 1600 nits dan dukungan warna P3 menjadi alasan lain mengapa editor memilih MacBook Pro.
Refresh rate ProMotion 120Hz juga memberikan pengalaman playback dan scrubbing yang sangat mulus saat mengedit footage berkualitas tinggi.
Untuk konektivitas, MacBook Pro unggul dengan port HDMI, SDXC, serta tiga port Thunderbolt 4 yang penting bagi workflow profesional.
Pengguna juga mendapatkan dukungan ekosistem Apple yang solid, termasuk integrasi seamless dengan iPhone, iCloud, dan AirDrop.
Namun di sisi lain, MacBook Air M2 dan M3 juga mulai dilirik untuk editing ringan hingga menengah.
Baca Juga: Cara Membersihkan MacBook Secara Aman: Layar, Keyboard, dan Casing
Dengan performa chip M-series yang efisien, MacBook Air cukup mumpuni untuk mengedit video 1080p atau 4K ringan menggunakan iMovie atau Final Cut Pro.
Perbedaan paling mencolok adalah MacBook Air tidak memiliki kipas pendingin aktif, sehingga akan mengalami throttling saat beban kerja berat.
"Untuk project yang lebih besar, MacBook Pro tetap menjadi pilihan utama karena mampu menjaga performa stabil dalam durasi panjang," ujar editor video di Jakarta.
MacBook Air juga memiliki keterbatasan port dan layar yang tidak seterang serta sepresisi MacBook Pro.
Meskipun demikian, untuk konten kreator pemula atau editor kasual, MacBook Air tetap menawarkan value tinggi dengan harga lebih terjangkau.
Bagi profesional di industri film, animasi, dan produksi komersial, MacBook Pro jelas lebih layak sebagai investasi jangka panjang.
Harga MacBook Pro memang lebih tinggi, mulai dari Rp30 jutaan hingga di atas Rp60 juta tergantung konfigurasi.
Namun hal ini sebanding dengan performa, daya tahan, dan keandalan perangkat dalam workflow yang intensif.
Jika kamu mencari laptop Apple terbaik untuk editing video tanpa kompromi, MacBook Pro masih menjadi jawaban paling solid.