Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"

Agung Pratnyawan
Kamis, 29 Juni 2023 | 14:04 WIB
Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon. (Pertamina)

Kolaborasi Pertamina dan UGM untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon. (Pertamina)

Hitekno.com - Pertamina Foundation dengan Fakultas Kehutanan UGM menjalin kolaborasi dalam energi hijau dan peningkatan serapan karbon.

Deforestasi dan degradasi hutan menjadi salah satu penyumbang terbesar emisi gas rumah kaca. UN IPCC (United Nations Intergovernmental Panel on Climate Change) menyatakan bahwa deforestasi dan degradasi hutan memberikan kontribusi global hingga mencapai 17-20 persen dari seluruh emisi gas rumah kaca.

Jumlah emisi yang dihasilkan akibat deforestasi dan degradasi hutan lebih besar daripada emisi sektor transportasi. Sebab ketika hutan dirusak, tidak hanya melepas karbon dari pohon, tetapi juga kehilangan kemampuan hutan untuk menyerap karbondioksida.

Baca Juga: Penyebab Penurunan Muka Tanah Semarang, Dosen UGM: Akibat Penggunaan Air Berlebihan

Maka dari itu, penanaman pohon atau penghijauan menjadi solusi karena akan mengembalikan fungsi penyerapan karbondioksida.

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM" dengan optimalisasi Pengelolaan dan Pemanfaatan Lahan di Kawasan Hutan Tujuan Khusus (KHDTK) UGM untuk pengembangan energi baru terbarukan dan serapan karbon.

Kegiatan tersebut dimulai sejak tahun 2022-2024 dengan target luasan 3.000 Ha yang secara administrasi ada di Kabupaten Blora dan Ngawi. Kegiatan ini akan berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim, pengelolaan hutan lestari, peningkatan serapan karbon dan pengembangan EBT serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

Baca Juga: Jalin Kerja Sama dengan UGM, Moonton Beri Beasiswa ke Mahasiswa Berprestasi

Dalam memperkuat kerja sama tersebut, jajaran Dewan Pembina, Dewan Pengawas, Dewan Pengurus Pertamina Foundation, Rektorat Universitas Pertamina dan Fakultas Kehutanan UGM melaksanakan aksi "Nandur Bareng Untuk Energi Hijau dan Peningkatan Serapan Karbon" di Arboretum Fakultas Kehutanan UGM.

Pohon yang ditanam yakni Nyamplung dan Kepuh yang merupakan salah satu jenis tanaman yang berpotensi guna penyerapan karbon dan penghasil buah untuk diolah menjadi biodiesel (EBT).

Di samping itu, terdapat pula Shorea selanica atau Meranti merah yang merupakan salah jenis tanaman yang berpotensi sebagai penyimpan karbon dan penjaga kelestarian hutan hujan tropis Indonesia.

Baca Juga: Kolaborasi Huawei dan UGM Makin Erat dalam Pengembangan Talenta Digital

Direktur SDM PT Pertamina (Persero) dan Dewan Pembina Pertamina Foundation Erry Sugiharto, menyampaikan bahwa keberadaan hutan mempunyai potensi yang besar mendukung  pengembangan EBT. "Pertamina melalui Pertamina Foundation berperan aktif dalam pengembangan bioenergi berbasis hutan energi. Di samping itu, pembangunan hutan energi merupakan wujud komitmen Pertamina untuk mendukung program pemerintah dalam penurunan emisi atau net zero emission 2060. Di sisi lain, kegiatan pembangunan hutan energi yang akan dibangun di KHDTK UGM juga akan mendorong keterlibatan masyarakat sekitar hutan melalui kegiatan-kegiatan agroforestri dan pemberdayaan ekonomi masyarakat".

Wakil Dekan Fakultas Kehutanan UGM Dr. Widiyatno, menambahkan aksi nandur bareng yang dilakukan oleh Pertamina sejalan dengan tujuan Fakultas Kehutanan UGM. "Aksi yang dilakukan Pertamina dan UGM sejalan dengan tujuan Fakultas Kehutanan UGM dalam mengembangkan KHDTK UGM untuk meningkatkan produktivitas dan kelestarian hutan serta peningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar hutan. Di samping itu, program-program tersebut juga diharapkan dapat mendorong alternatif produk kehutanan yang dapat mendorong peningkatan cadangan karbon dan hasil hutan bukan kayu (HHBK),".

Kegiatan nandur bareng menjadi rangkaian dari acara Rakor Tahunan Yayasan Pertamina tahun 2023 yang dihadiri oleh Erry Sugiharto dan Mulyono selaku Dewan Pembina Pertamina Foundation serta Narendra Widjajanto, Ernie D. Ginting, dan Syahrial Mukhtar selaku Dewan Pengawas Pertamina Foundation. Jajaran Dewan Pengurus Pertamina Foundation dan Rektorat Universitas Pertamina juga turut andil.

Baca Juga: Pakar UGM: Tanah Virtual Metaverse Menjanjikan untuk Investasi Masa Depan

Sedangkan, saat nandur bareng diikuti juga oleh jajaran Dekanat Fakultas Kehutanan UGM, Ketua Prodi S3 Doktor Ilmu Kehutanan, Kepala Departemen Teknologi Hasil Hutan serta Staf Fakultas kehutanan UGM.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB

Pernah melihat kucing yang bermain atau sekadar rehat secara syahdu di dalam kardus? Ternyata inilah sebabnya....

sains | 19:41 WIB
Tampilkan lebih banyak