Tak Cuma Pornografi, AS Mulai Melirik Teknologi Deepfake untuk Tujuan yang Mencurigakan

Teknologi ini kerap dipakai untuk industri hiburan, bahkan termasuk di ranah pornografi. Tapi kini AS mulai melirik potensinya untuk tujuan berbahaya.

Cesar Uji Tawakal

Posted: Kamis, 09 Maret 2023 | 18:07 WIB
Ilustrasi teknologi. (Pixabay)

Ilustrasi teknologi. (Pixabay)

Hitekno.com - Deepfakes, yang dipopulerkan pada tahun 2017, menggunakan teknologi pembelajaran mesin untuk menempelkan wajah seseorang ke tubuh orang lain dengan cara yang realistis yang kini marak digunakan untuk tujuan hiburan dan pornografi.

Namun lebih dari itu, dilansir dari Sputnik News, Komando Operasi Khusus AS (SOCOM) meminta perusahaan untuk mengembangkan teknologi yang akan memungkinkan mereka untuk membuat deepfake yang realistis dan meretas perangkat yang terhubung ke internet yang memungkinkan mereka untuk memata-matai populasi asing untuk menentukan jenis propaganda apa yang paling efektif.

Ironisnya, hal ini terjadi ketika politisi dan pejabat AS getol mendengungkan isu dugaan mata-mata oleh China melalui aplikasi media sosial seperti TikTok dan peringatan bahwa teknologi deepfake menimbulkan ancaman eksistensial bagi demokrasi.

Baca Juga: Auto Jadi Konten, Jonathan Liandi Nantikan Momen RRQ Lemon Pakai Rafaela di EXP Lane

Deepfake aplikasi Zao. (Twitter/@AllanXia)
Deepfake aplikasi Zao. (Twitter/@AllanXia)

Sementara itu, Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA) dan Pentagon telah menghabiskan puluhan juta dolar untuk mendeteksi teknologi deepfake.

Pada sidang Komite Intelijen Senat 2018, Senator Marco Rubio (R-FL) menyebut teknologi deepfake sebagai "gelombang serangan berikutnya terhadap Amerika dan demokrasi Barat."

Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional untuk tahun fiskal 2021 juga menyebutkan teknologi deepfake sebagai ancaman, mengarahkan Pentagon untuk melakukan "penilaian intelijen terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh pemerintah asing dan aktor non-negara yang menciptakan atau menggunakan media yang dimanipulasi mesin (umumnya disebut sebagai 'deepfakes')."

Baca Juga: Spesifikasi PC Fatal Frame Mask of the Lunar Eclipse, Game Horor Penuh Kengerian

Dan pada tahun 2020, dilaporkan bahwa SOCOM sendiri sedang mengembangkan teknologi deepfake.

Berita Terkait
Berita Terkini

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB