Terdapat Potensi Banjir Rob di 21 Wilayah Indonesia, BMKG Minta Masyarakat Waspada

BMKG mengungkap potensi gelombang tinggi dan banjir rob di sejumlah wilayah Indonesia.

Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 28 Desember 2022 | 12:49 WIB
Ilustrasi banjir dan gelombang tinggi. (Pixabay/ Gerhard Lipold)

Ilustrasi banjir dan gelombang tinggi. (Pixabay/ Gerhard Lipold)

Hitekno.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk waspada karena adanya cuaca ekstrem. Lembaga resmi pemerintah itu turut mengungkap perkiraan banjir pesisir atau banjir rob yang berpotensi melanda sejumlah wilayah Indonesia.

Kepala Pusat Meteorologi Publik BMKG, Fachri Radjab, mengatakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bahkan sangat lebat masih berpotensi terjadi hingga awal Januari 2023.

Fachri mengatakan peningkatan curah hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat berpotensi terjadi pada tanggal 30 Desember 2022.

Baca Juga: POCO X5 5G Lolos Sertifikasi di Sejumlah Negara, Rebrand Redmi Note 12 5G?

Selama periode liburan Natal dan Tahun Baru 2022/2023, BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada karena terdapat peningkatan curah hujan yang terjadi di sejumlah wilayah Indonesia.

Berdasarkan pengamatan BMKG, Monsun Asia menunjukkan aktifitas cukup signifikan dalam beberapa hari terakhir dengan potensi dapat disertai adanya seruakan dingin dan fenomena aliran lintas ekuator yang dapat meningkatkan pertumbuhan awan hujan secara signifikan di wilayah Indonesia bagian barat, tengah dan selatan.

Dinamika atmosfer sekitar wilayah Indonesia pada akhir tahun hingga awal 2023. (BMKG)
Dinamika atmosfer sekitar wilayah Indonesia pada akhir tahun 2022 hingga awal 2023. (BMKG)

Dilansir dari situs resmi BMKG, dampak dari munculnya seruakan dingin tersebut dapat meningkatkan potensi curah hujan di wilayah Barat Indonesia apabila disertai dengan fenomena CENS (cross equatorial northerly surge atau arus lintas ekuatorial) yang mengindikasikan bahwa adanya aliran massa udara dingin dari utara yang masuk ke wilayah Indonesia melintasi ekuator. 

Baca Juga: BMKG: Cuaca Ekstrem yang Melanda Jabodetabek Hari Ini Bukan Badai

Adanya indikasi pembentukan pusat tekanan rendah di sekitar wilayah Australia yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan ekuator.

Ini dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan dan angin kencang di sekitar wilayah Sumatera, Jawa, hingga Nusa Tenggara, serta berdampak pada peningkatan gelombang tinggi di perairan Indonesia.

Selain itu, aktifitas Madden Julian Oscillation (MJO) disertai fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial masih menunjukkan kondisi yang signifikan. Ini turut meningkatkan pertumbuhan awan hujan dan potensi cuaca ekstrem dalam sepekan ke depan di wilayah Indonesia.

Baca Juga: Badai Salju Tewaskan Puluhkan Orang di AS, 380 Ribu Rumah Terdampak

Logo BMKG. (BMKG)
Logo BMKG. (BMKG)

BMKG juga mengungkap adanya potensi gelombang tinggi di wilayah perairan Indonesia pada periode tanggal 27 Desember 2022 - 03 Januari 2023. Berikut daftar wilayah yang berpotensi mengalami gelombang tinggi:

  • Kategori Tinggi Gelombang > 6.0 meter: Laut Natuna Utara, Samudra Hindia selatan NTT.
  • Kategori Tinggi Gelombang 4.0 - 6.0 meter: Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia selatan Jawa Barat, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia selatan Jawa Timur, Samudra Hindia selatan Bali, Samudra Hindia selatan NTB, Perairan P. Sumba, Perairan Kupang - P. Rote, Perairan P. Flores, Perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna, Laut Sumbawa, Selat Makassar bagian selatan, Laut Flores, Laut Banda, Laut Arafuru.
  • Kategori Tinggi Gelombang 2.5 - 4.0 meter: Samudra Hindia barat Kep. Mentawai, Samudra hindia barat Bengkulu, Samudra Hindia barat Lampung, Laut Natuna, Selat Karimata, Laut Jawa, Laut Bali, Selat Sunda, Perairan selatan Banten, Perairan selatan Jawa, Perairan selatan Bali, Perairan selatan Lombok, Perairan selatan Sumbawa, Perairan utara Halmahera. Adanya awan gelap (cumulonimbus) di lokasi tersebut dapat menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang.

BMKG mengungkap bahwa sejumlah wilayah Indonesia berpotensi terkena banjir pesisir atau rob menjelang akhir tahun 2022. Rincian 21 wilayah yang berpotensi terkena banjir pesisir (rob) adalah:

  1. Pesisir Aceh (Pesisir Sabang, Meulaboh): 20 - 28 Desember 2022
  2. Pesisir Sumatera Utara (Pesisir Belawan dan sekitarnya): 20 - 27 Desember 2022
  3. Pesisir Sumatera Barat (Pesisir Padang, Padang Pariaman, Agam Tiku, Pasaman Barat dan Pesisir selatan): 23 - 26 Desember 2022
  4. Pesisir Lampung: 22 - 27 Desember 2022
  5. Pesisir Kep. Riau: 21 - 31Desember 2022
  6. Pesisir Bangka Belitung: 24 - 31 Desember 2022
  7. Pesisir Banten 21 Desember: 2022 - 5 Januari 2023
  8. Pesisir utara DKI Jakarta: 20 - 27 Desember 2022
  9. Pesisir Jawa Barat: 20 - 31 Desember 2022
  10. Pesisir utara Jawa Tengah: 28 Desember 2022 - 8 Januari 2023
  11. Pesisir selatan Jawa Tengah: 22 - 27 Desember 2022
  12. Pesisir Jawa Timur: 21 - 26 Desember 2022
  13. Pesisir NTB: 21 - 26 Desember 2022
  14. Pesisir NTT: 22 - 28 Desember 2022
  15. Pesisir Kalimantan Barat: 24 - 29 Desember 2022
  16. Pesisir Kalimantan Tengah (Kotawaringin Barat): 24 - 29 Desember 2022
  17. Pesisir Sulawesi Utara: 20 - 29 Desember 2022
  18. Pesisir Sulawesi Selatan: 23 - 25 Desember 2022
  19. Pesisir Maluku Utara: 25 - 29 Desember 2022
  20. Pesisir utara Papua (Jayapura): 24 - 30 Desember 2022
  21. Pesisir Papua Selatan (Merauke): 23 - 27 Desember 2022

BMKG meminta masyarakat yang berada pada 21 wilayah itu untuk tetap waspada dalam menghadapi potensi banjir pesisir atau banjir rob.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak