Korea Selatan Gunakan SpaceX untuk Kirim Misi ke Bulan

Menggunakan roket Falcon 9, SpaceX meluncurkan misi ke Bulan milik Korea Selatan.

Agung Pratnyawan

Posted: Jum'at, 05 Agustus 2022 | 16:35 WIB
Roket SpaceX Falcon 9. (SpaceX)

Roket SpaceX Falcon 9. (SpaceX)

Hitekno.com - Korea Selatan menggandeng SpaceX untuk meluncurkan misi ke Bulan pertama mereka. Yakni pada 4 Agustus 2022 ini peluncuran misi tersebut dilangsungkan.

Misi ke Bulan Korea Selatan, Korea Pathfinder Lunar Orbiter (KPLO) diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 milik SpaceX.

Menurut pejabat Institut Penelitian Dirgantara Korea (KARI), KPLO yang juga dikenal sebagai Danuri akan menjadi langkah pertama untuk memastikan dan memverifikasi kemampuan eksplorasi ruang angkasa Korea Selatan.

Misi pertama ini akan mengarah pada pendaratan robot di Bulan pada 2030, jika semuanya berjalan sesuai rencana. Ini merupakan sebuah tonggak sejarah yang sangat besar bagi Korea Selatan.

"Eksplorasi Bulan akan meningkatkan teknologi luar angkasa Korea, meningkatkan nilai Korea dan memicu kebanggaan pada orang Korea," tulis pernyataan KARI, seperti dikutip dari Space.com pada Jumat (5/8/2022).

Pada hari peluncuran, roket Falcon 9 dari SpaceX lepas landas dari Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral Florida pukul 19:08 EDT.

Dua tahap roket terpisah 2,5 menit setelah peluncuran. Tahap pertama turun untuk pendaratan tepat di pesawat tak berawak SpaceX sembilan menit setelah lepas landas.

Ilustrasi Supermoon atau Bulan Purnama. (Pixabay)
Ilustrasi Supermoon atau Bulan Purnama. (Pixabay)

Sementara itu, tahap kedua terus membawa KPLO ke langit, hingga mengerahkan pesawat ruang angkasa ke orbit transfer Bulan balistik seperti yang direncanakan 40 menit setelah lepas landas.

Namun perjalanan KPLO masih panjang. Misi tersebut akan membutuhkan rute yang berputar-putar hingga meluncur ke orbit Bulan pada pertengahan Desember.

Misi senilai 180 juta dolar AS itu akan mendemonstrasikan teknologi yang diperlukan untuk mencapai dan menjelajahi Bulan. Selain itu, Danuri juga akan melakukan pekerjaan sains dari tempat orbitnya.

Baca Juga: Sampah Antariksa SpaceX Ditemukan Jatuh di Lahan Pertanian

Pesawat luar angkasa seberat 678 kilogram itu membawa enam instrumen sains, lima di antaranya buatan sendiri dan satu lainnya, yang disebut ShadowCam, disediakan oleh NASA. Perlengkapan ini akan mengumpulkan berbagai data selama misi yang dirancang untuk berlangsung setidaknya selama satu tahun.

Sebagai contoh, Danuri menggunakan magnetometer, yang pengukurannya dapat membantu para ilmuwan lebih memahami medan magnet Bulan.

Pencitraan Danuri juga akan membantu para ahli mencari tempat yang bagus untuk misi pendaratan Bulan Korea Selatan di masa depan.

Sedangkan ShadowCam akan berburu air es di kawah Bulan yang dibayangi secara permanen. Kawah-kawah tersebut diperkirakan menyimpan banyak air es, tetapi luas dan aksesibilitas sebenarnya dari sumber daya utama tersebut tidak diketahui dengan baik.

Kerja sama antara KARI dan NASA bisa menjadi ekstensif. Program Artemis NASA bekerja untuk membangun keberadaan manusia yang permanen dan berkelanjutan di dan di sekitar Bulan pada 2030.

Oleh karena itu, NASA sangat menginginkan data tentang ketersediaan sumber daya Bulan, di mana data ini dapat disediakan oleh ShadowCam dan instrumen Danuri lainnya.

Itulah peluncuran misi ke Bulan Korea Selatan yang dikirimkan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait Berita Terkini

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB

Ahli kimia memaparkan bahayanya menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa....

sains | 11:17 WIB

Sejumlah fakta tentang paus orca atau paus pembunuh....

sains | 17:31 WIB

Jika kalian melihat 9 makhluk di atas untuk segera menjauh dan segera keluar dari air untuk menyelamatkan diri dari sera...

sains | 15:06 WIB