Kenapa Tanggal 29 Februari Hanya 4 Tahun Sekali? Ternyata Ada Sejarahnya

Kenapa tanggal 29 Februari hanya 4 tahun sekali, bagaimana dengan yang ulang tahun tanggal tersebut?

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 04 Februari 2022 | 19:00 WIB
29 Februari. (HiTekno.com)

29 Februari. (HiTekno.com)

Hitekno.com - Kenapa tanggal 29 Februari hanya 4 tahun sekali, tidak setiap tahun ada? Bayangkan mereka yang lahir pada tanggal 29 Februari, bagaimana merayakan ulang tahunnya?

Februari memang bulan yang spesial, karena jumlah hari lebih sedikit. Namun makin unik ketika pada tahun-tahun tertuntu ada tanggal 29 namun tahun lainnya hanya 28 saja.

Tak hanya itu, bagi kamu yang lahir pada tanggal 29 Februari, bersyukurlah, karena kamu masuk dalam kategori orang-orang "elit".

Baca Juga: 5 Hero Shonen Ini Sebenarnya Tidak Terlalu Disukai, Kenapa?

Bagaimana tidak, orang-orang yang lahir pada tanggal 29 Februari akan memperingati hari ulang tahunnya setiap empat tahun sekali.

Disebut dengan "Leapling", orang yang lahir pada Hari Kabisat hanya ada sekitar 5 juta orang di seluruh dunia.

Kemungkinan orang yang dilahirkan pada tanggal ini ada pada 1 dari 1461 kelahiran.

Baca Juga: Ini Alasan Kenapa Khage Menjadi Tank Terbaik di Lokapala

Beberapa orang terkenal diketahui lahir pada 29 Februari yaitu penyanyi legendaris Amerika Serikat, Dinah Shore (lahir 1916), artis hip-hop Ja Rule (lahir 1976), aktor film The Godfather Alex Rocco (lahir 1936), dan pemain Liga Inggris Darren Ambrose (lahir 1984).

Di Indonesia sendiri kita mengenai sastrawan legendaris NH Dini (1936) dan artis cilik Dea Imut (lahir 1996).

Mungkin itu sebabnya Dhea Annisa (nama asli Dea Imut) dijuluki "Imut" karena hanya merayakan ulang tahun sebanyak 4 tahun sekali.

Baca Juga: 8 Fungsi Excel yang Berkaitan dengan Tanggal, Sangat Berguna!

Pada tanggal 29 Februari 2020, Dea Imut sudah berumur 24 tahun. Namun ia hanya merayakan ulang tahun sebanyak 6 kali saja dalam hidupnya.

Ilustrasi 29 Februari. (Pixabay)
Ilustrasi 29 Februari. (Pixabay)

Kalimat sebelumnya bernada bercanda, sehingga kali ini kita akan membahas lebih serius mengenai "sejarah Tahun Kabisat" yang membuat tanggal 29 Februari hanya ada satu dalam waktu 4 tahun sekali.

Dikutip dari Wikipedia bersumber pada buku berjudul "Astronomical Algorithims", dalam satu tahun, tidak secara persis terdiri dari 365 hari melainkan 365 hari 5 jam 48 menit 45,1814 detik.

Baca Juga: 6 Fungsi Excel yang Berkaitan dengan Tanggal, Hafalkan karena Berguna

Jika ini tidak dihiraukan, maka setiap empat tahun sekali kita akan kekurangan hampir 1 hari (tepatnya 23 jam 15 menit 0,7256 detik).

Maka untuk mengkompensasi hal ini, setiap 4 tahun sekali (tahun yang bisa dibagi 4), diberi 1 hari ekstra, atau yaitu pada tanggal 29 Februari.

Tahun 2020 merupakan Tahun Kabisat karena angkanya habis dibagi 4, sehingga ada tanggal 29 di bulan Februari ini.

Syarat penentuan Tahun Kabisat yang lebih rinci ada di dalam link ini.

Tahun Kabisat menurut definisi di atas mulai ada sejak diluncurkannya kalender Gregorian (1582).

Sejarah Tahun Kabisat atau dikenal sebagai Leap Day, lahir berawal dari kekesalan Julius Caesar.

Ia merasa bahwa penanggalan saat itu tidak menunjukkan musim yang tepat.

Petinggi Romawi itu dikenal sebagai "Father of Leap Year" atau "Bapak Tahun Kabisat" karena ia berada di belakang pencetusan kabisat pada 45 SM.

Awalnya, bangsa Romawi memiliki kalender 355 hari. Untuk menjaga agar festival tetap berlangsung sekitar musim yang sama setiap tahun, 22 atau 23 hari dibuat setiap satu atau dua bulan pada tahun kedua.

Selama masa hidupnya di Mesir, Julius Caesar mengakui keunggulan pada penanggalan yang ada di sana.

Penanggalan setahun menampilkan 365 hari dan bulan selingan sesekali yang dimasukkan ketika para astronom mengamati kondisi tertentu di bintang-bintang.

Melansir dari History.com, Julius Caesar memutuskan untuk menyederhanakan hal-hal di atas dan menambahkan hari ke bulan yang berbeda dalam setahun untuk membuat kalender 365 hari.

Perhitungan sebenarnya dibuat oleh filsuf sekaligus astronom Romawi kuno bernama Sosigenes.

Setiap tahun keempat setelah hari ke 28 Februarius (29 Februari) satu hari ditambahkan, menjadikan setiap tahun keempat tahun kabisat.

Pada tahun 1582, Paus Gregorius XIII semakin menyempurnakan kalender dengan aturan bahwa hari kabisat akan terjadi pada tahun mana saja yang dapat dibagi dengan 4 seperti dijelaskan di atas.

Itulah tadi sejarah dan alasan harus kenapa tanggal 29 Februari hanya 4 tahun sekali, apakah kamu juga lahir di tanggal 29 Februari?

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak