Ditemukan Fosil Berusia 125 Tahun, Diduga Simpan DNA Dinosaurus

Menurut ilmuwan, apa yang ada dari fosil ini bisa jadi bahan kromosom tertua.

Agung Pratnyawan
Kamis, 07 Oktober 2021 | 21:11 WIB
Caudipteryx. (Wikipedia Commons/ Jaime A. Headden)

Caudipteryx. (Wikipedia Commons/ Jaime A. Headden)

Hitekno.com - Ditemukan fosil dinosaurus berusia 125 juta tahun yang diklaim masih menyimpan sisa-sisa DNA di dalamnya.

Para ilmuwan menemukan fosil yang diduga masih memiliki DNA dinosaurus tersebut di China.

Jika dikonfirmasi benar, maka itu akan menjadi bahan kromosom tertua yang tercatat dalam fosil vertebrata.

Baca Juga: Ditemukan 2 Spesies Dinosaurus Baru, Berusia 125 Juta Tahun

Dalam studi baru yang diterbitkan di jurnal Communications Biology, para peneliti membandingkan tulang rawan fosil dari dinosaurus Caudipteryx seukuran burung merak dengan sel-sel dari ayam modern.

Ilmuwan menemukan struktur dalam fosil yang sangat mirip dengan kromatin atau benang DNA dan protein.

Meski begitu, para ahli mengatakan bahwa mereka tidak bisa membangkitkan dinosaurus dari DNA fosil.

Baca Juga: Ketika 'Dinosaurus' Hibur Nakes, Gemes Banget

"Jika ada DNA atau molekul mirip DNA di sana, itu akan sangat dimodifikasi dan diubah secara kimia," kata Alida Bailleul, ahli paleobiologi di Akademi Ilmu Pengetahuan China yang memimpin penelitian tersebut.

Fosil 125 tahun simpan DNA dinosaurus. [Nature.com]
Fosil 125 tahun simpan DNA dinosaurus. [Nature.com]

Namun, jika ahli paleontologi dapat mengidentifikasi materi kromosom dalam fosil, para ilmuwan mungkin suatu hari nanti dapat mengungkap potongan urutan genetik.

Hal ini bisa mengungkapkan sedikit lebih banyak tentang fisiologi dinosaurus. Tetapi, peneliti harus mengonfirmasi terlebih dahulu apakah itu benar-benar DNA.

Baca Juga: Ditemukan Spesies Baru Dinosaurus, Seukuran Bus dan Puna Cakar Tajam

Hingga saat ini, sebagian besar ahli paleontologi berpikir bahwa pembusukan menghancurkan isi sel sebelum fosilisasi dapat berlangsung.

Baru-baru ini, ahli paleontologi telah menemukan struktur sel yang dianggap sah dalam beberapa fosil, seperti sel-sel pakis berusia 190 juta tahun yang ditemukan pada 2014.

Fosil dinosaurus dalam studi baru ini awalnya ditemukan di Liaoning dan memiliki banyak tulang rawan yang diawetkan.

Baca Juga: Pernah Hidup di Zaman Dinosaurus, Kura-kura Raksasa Ini Kembali Muncul

Oleh para ahli, tulang tersebut diberi pewarna yang sama yang digunakan untuk mencitrakan DNA dalam jaringan modern.

Pewarna ini mengikat DNA dan mengubahnya menjadi warna tertentu.

Fosil 125 tahun simpan DNA dinosaurus. [Nature.com]
Fosil 125 tahun simpan DNA dinosaurus. [Nature.com]

Dengan memeriksa tulang rawan, tim ahli menunjukkan bahwa sel-sel tulang rawan mengandung struktur yang terlihat seperti nukleus dengan untaian kromatin di dalamnya.

Dilansir dari Live Science, Kamis (7/10/2021), pencitraan itu tampaknya menunjukkan inti tetapi lebih sulit mengidentifikasi fosil kromosom karena tidak ada yang benar-benar tahu apa yang terjadi pada kromosom saat membusuk.

Ada kemungkinan bahwa isi nukleus bisa hancur menjadi struktur yang terlihat seperti kromosom, tetapi sebenarnya hanya tumpukan sampah mineral.

Untuk saat ini, para ahli yang terlibat berharap dapat mengumpulkan lebih banyak data kimia untuk mengetahui identitas struktur misterius tersebut.

Itulah temuan fosil dinosaurus yang diduga masih menyimpan dna dinosaurus dengan baik. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak