Guru Besar IPB: Konsentrasi Parasetamol di Perairan Jakarta Tidak Mematikan

Untuk saat ini tidak mamatikan, namun tidak bisa dibiarkan begitu saja karena berpotensi memberikan dampak kemudian.

Agung Pratnyawan
Rabu, 06 Oktober 2021 | 14:48 WIB
Ilustrasi laut. (Pixabay/ PublicCo)

Ilustrasi laut. (Pixabay/ PublicCo)

Hitekno.com - Guru Besar Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) IPB University Prof Etty Riani memberikan tanggapannya pada temuan konsentrasi parasetamol di perairan Jakarta yang sempat ramai sebelumnya.

Menurut Guru Besar IPB ini, temuan konsentrasi parasetamol tersebut berada di kadar yang tidak mematikan. Meski begitu, menurut Prof Etty Riani hal ini tidak boleh dibiarkan saja.

Menurutnya, jika kadar konsentrasi parasetamol di perairan Jakarta ini terus bertahan maka berpotensi memberikan dampak.

Baca Juga: 3 Kemungkinan Sumber Pencemaran Parasetamol di Teluk Jakarta

"Kalau melihat dari jumlah 610 nanogram per liter itu, katakanlah sisa lima persen yang toksik, dengan 610 nanogran memang non-aktif. Tidak langsung mematikan, sehingga ada berita di TV banyak ikan mati gara-gara parasetamol itu rasanya pernyataan yang kurang ilmiah," kata pakar ekotoksikologi Etty dalam konferensi pers Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dipantau dari Jakarta pada Selasa (5/10/2021).

"Ini tidak akan mematikan dalam jumlah yang segini," tambah Guru Besar IPB ini.

Peneliti BRIN menemukan kandungan parasetamol di perairan Ancol dan Angke di Teluk Jakarta. Foto: Pengunjung memadati kawasan wisata Pantai Ancol, Jakarta, Senin (25/12). [Suara.com]
Peneliti BRIN menemukan kandungan parasetamol di perairan Ancol dan Angke di Teluk Jakarta. Foto: Pengunjung memadati kawasan wisata Pantai Ancol, Jakarta, Senin (25/12). [Suara.com]

Namun, dia mengingatkan jika tetap tidak dilakukan langkah untuk menanganinya atau business as usual maka berpotensi memberikan dampak terhadap lingkungan.

Baca Juga: Studi LIPI: Perairan Jakarta Dicemari Paracetamol dalam Konsentrasi Tinggi

"Tetap harus diperhatikan karena lingkungan merupakan suatu sistem yang saling terkait satu dengan lainnya," tegasnya.

Sebelumnya, penelitian yang dilakukan peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bekerja sama dengan peneliti di Inggris menemukan konsentrasi tinggi parasetamol di Angke dan Ancol di Teluk Jakarta.

Penelitian itu digelar pada 2017 silam. Para peneliti hingga saat ini belum mengetahui dari mana asal parasetamol yang mencemari Teluk Jakarta tersebut.

Baca Juga: Jakarta Bakal 1,4 Derajat Celcius Lebih Panas, Menurut BMKG Ini Penyebabnya

Itulah perkataan Guru Besar IPB, Prof Etty Riani terkait temuan konsentrasi parasetamol di perairan Jakarta yang saat ini tengah jadi sorotan. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak