Ditemukan Fosil Penguin Raksasa, Tapi Masih Anak-anak

Diperkirakan penguin raksasa ini memiliki tinggi sekitar 1,4 meter.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 18 September 2021 | 20:55 WIB
Ilustrasi penguin raja. (Pixabay/ PollyDot )

Ilustrasi penguin raja. (Pixabay/ PollyDot )

Hitekno.com - Kelompok pemburu menemukan sebuah fosil penguin raksasa yang diperkirakan hidup antara 27 juta hingga 35 juta tahun silam.

Fosil yang ditemukan di Selandia Baru ini adalah anak-anak penguin raksasa, diperkirakan masih berusia antara 10-18 tahun.

Fosil burung penyelam raksasa itu memiliki tinggi sekitar 1,4 m dan kaki serta paruh yang sangat panjang untuk seekor penguin.

Baca Juga: Berawal dari Penggerebekan, Malah Nemu Fosil Pterosaurus

Kerangka tersebut pertama kali ditemukan pada 2006 oleh klub sejarah alam di Hamilton, Selandia Baru, yang disebut Hamilton Junior Naturalist Club (JUNATS).

Anak-anak yang dipimpin oleh ahli fosil Chris Templer menemukan tulang belulang raksasa yang telah punah di semenanjung kecil di Pelabuhan Kawhia selama kunjungan lapangan.

Menurut para ilmuwan dalam studi baru, itu adalah fosil penguin raksasa terlengkap yang pernah ditemukan. Fosil tersebut kini diberi nama Kairuku waewaeroa, di mana "waewae" berarti kaki dan "roa" berarti panjang dalam bahasa Maori karena kerangka yang memiliki tulang kaki belakang sangat panjang.

Baca Juga: Potret Fosil HP Diunggah di Twitter, Netizen: The Real Chat Tenggelam

Saat ini, spesies penguin terbesar yang masih hidup adalah penguin kaisar (Aptenodytes forsteri) dengan tinggi mencapai 1,2 m dan bobot hingga 45 kg.

Penguin raksasa, Kairuku waewaeroa [Image credit: Simone Giovanardi, Livescience]
Penguin raksasa, Kairuku waewaeroa [Image credit: Simone Giovanardi, Livescience]

Ketika anak-anak tersebut menemukan fosil itu, kerangka tersebut mencuat dari balok batu pasir dan sempat dikira sebagai baling-baling berkarat. Namun, Templer dan ahli lainnya, Tony Lorimer, segera menyadari bahwa itu adalah fosil punah yang luar biasa.

"Saat itu kami sedang mencari fosil bulu babi, tapi yang kami temuan adalah seekor penguin," kata Templer, seperti dikutip dari Live Science pada Jumat (17/9/2021).

Baca Juga: Jadi Sisa Kehidupan Mula-mula, Ilmuwan Temukan Fosil Tertua di Bumi

Namun, fosil tersebut terancam rusak oleh erosi air laut. Pejabat setempat mengizinkan penggalian fosil dilakukan pada 2018. Kerangka itu kemudian diberikan ke Museum Waikato.

Dari sana, para ilmuwan lainnya mengukur dan memindai kerangka serta membuat rekonstruksi model 3D penguin. Para ahli membandingkan tulang penguin dengan penguin raksasa lainnya dari periode Paleogen.

Analisis menunjukkan bahwa kaki penguin yang lebih panjang berperan dalam membantu kinerja penguin di dalam air sehingga berenang lebih cepat atau menyelam lebih dalam.

Baca Juga: Disangka Reptil Raksasa, Ternyata Fosil Ikan Besar dari Zaman Dinosaurus

Itulah penemuan fosil penguin raksasa yang masih anak-anak di Selandia Baru. (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak