NASA Optimistis Bisa Jadi yang Pertama Ambil Sampel Batu Mars

NASA sempat gagal dalam percobaan pertama, bagaimana kelanjutannya?

Agung Pratnyawan
Jum'at, 03 September 2021 | 19:15 WIB
Robot Perseverance. (NASA)

Robot Perseverance. (NASA)

Hitekno.com - NASA telah menyiapkan misi penjelajahan Planet Mars, yang juga akan mengambil sampel batu planet merah tersebut. Jika berhasil, akan menjadi misi pertama yang mampu mengambil sampel batu Mars.

Yakni dengan mengandalkan robot penjelejah Perseverance, NASA berencana untuk melakukannya. Dan kini telah memasuki upaya kedua dalam misi ini.

Meski begitu, sampel Mars ini akan dihitung sebagai yang pertama karena upaya pengambilan sampel yang dilakukan sebelumnya pada 5 Agustus tidak berhasil.

Baca Juga: Menurut Ilmuwan, Ini Penyebab Mars Jadi Kering Kerontang

"Robot seukuran mobil itu kemungkinan telah mengambil sampel Planet Merah pertamanya, mendapatkan inti batu yang dijuluki Rochette," kata anggota tim misi Perseverance dalam pengumuman pada 2 September.

Tim menekankan bahwa masih banyak data yang diperlukan sebelum pengambilan sampel dapat dinyatakan sukses.

Dalam upaya pengambilan sampel pertama yang gagal, batu yang dibor oleh Perseverance ternyata sangat lunak sehingga membuatnya hancur dan tidak berhasil masuk ke tabung pengumpulan sampel.

Baca Juga: Percobaan Pertama NASA Kumpulkan Sampel Batuan Mars Gagal

Setelah percobaan pertama gagal, Perseverance berpindah sejauh 455 m ke lokasi baru yang dijuluki Citadelle. Lokasi tersebut memiliki bebatuan yang tampaknya cukup keras untuk bertahan di bawah tekanan bor penjelajah.

Gambar diambil oleh penjelajah Mars, Perseverance NASA pada 1 September 2021, menunjukkan sampel inti di salah satu tabung sampel robot [Credit: NASA/JPL-Caltech/ASU via The Space,com]
Gambar diambil oleh penjelajah Mars, Perseverance NASA pada 1 September 2021, menunjukkan sampel inti di salah satu tabung sampel robot [Credit: NASA/JPL-Caltech/ASU via The Space,com]

Tim misi menargetkan batu Rochette di lokasi tersebut dan memulai penilaian mendalam apakah batuan itu layar dijadikan target pengambilan sampel selanjutnya.

Rochette lulus semua tes yang diperlukan sehingga Perseverance mengebor batu menggunakan bor perkusi di ujung lengan robot sepanjang 2,1 m pada 1 September.

Baca Juga: Dugaan Ilmuwan, Danau Kutub di Mars Hanya Tanah Liat Beku

Citra yang diambil oleh Perseverance menunjukkan bahwa inti sampel utuh diletakkan di dalam tabung. Namun, foto tambahan yang diambil tidak meyakinkan para ahli karena kondisi sinar Matahari yang buruk.

"Gambar lainnya dengan pencahayaan yang lebih baik akan diambil sebelum pemrosesan sampel berlanjut," kata pejabat di Jet Propulsion Laboratory (JPL) NASA, seperti dikutip dari Space.com pada Jumat (3/9/2021).

Kedua foto tersebut diambil setelah Perseverance melakukan proses yang menggetarkan mata bor dan tabung sampel untuk membersihkan material dari bibir tabung. Getaran ini bisa membuat sampel Mars meluncur lebih jauh ke dalam tabung.

Baca Juga: Ada Bukti Keberadaan Gunung Berapi, Mars Makin Layak Huni?

Foto dengan pencahayaan yang lebih baik akan diambil pada 3 September dan dikirim kembali ke Bumi untuk dianalisis para ahli pada 4 September.

Jika gambar-gambar itu mengonfirmasi bahwa tabung berisi sampel utuh, Perseverance akan menyegel tabung dan menyimpannya. Itu akan menjadi tonggak bersejarah di mana Perseverance berhasil mendapatkan sampel Mars pertamanya.

Robot Perseverance. (NASA)
Robot Perseverance. (NASA)

Penjelajah akan melakukan banyak praktik pengambilan sampel selama beberapa bulan mendatang. Robot beroda enam itu membawa 43 tabung sampel dan setidaknya 20 tabung harus terisi sebelum misi selesai.

Perseverance mendarat pada 18 Februari di dalam Kawah Jezero selebar 28 mil di Mars. Para ahli percaya kawah tersebut menampung danau besar dan delta sungai miliaran tahun yang lalu.

Robot itu memiliki dua tugas utama, yaitu berburu tanda-tanda kehidupan Mars di masa lalu dan mengumpulkan serta menyimpan lusinan sampel batuan Planet Merah.

Sampel-sampel itu akan dibawa ke Bumi melalui kampanye bersama NASA dan Badan Antariksa Eropa (ESA) pada awal 2031. Sampel tersebut akan menjadi batuan murni pertama dari planet lain yang dibawa pulang oleh umat manusia.

Akankah misi NASA dalam mengambil sampel batu Mars ini berhasil? (Suara.com/ Lintang Siltya Utami).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak