5 Fakta Palung Mariana, Dalamnya Melibihi Tinggi Gunung Everest

Ketahui beberapa fakta Palung Mariana ini.

Agung Pratnyawan
Sabtu, 21 Agustus 2021 | 13:30 WIB
Ilustrasi laut dalam. (Pixabay/ Pete Linforth)

Ilustrasi laut dalam. (Pixabay/ Pete Linforth)

Hitekno.com - Palung Mariana disebut-sebut sebagai palung terdalam yang ada di dunia ini. Bahkan jika diukur melebihi tingginya gunung jika dibalik. Namun fakta Palung Mariana apa yang perlu diketahui?

Cek berikut ini beberapa fakta Palung Mariana yang harus kamu ketahui.

1. Kedalaman Palung Mariana

Baca Juga: Di Mana Lokasi Palung Mariana, Diklaim Sebagai Dasar Laut Terdalam di Dunia

Mengutip dari National Geographic, kedalaman Palung Mariana lebih jauh dibandingkan Gunung Everest yang merupakan gunung tertinggi di dunia. Para ilmuwan memperkirakan kedalaman Palung Mariana sekitar 36.201 kaki atau 11.304 meter. Jauh dibandingkan ketinggian Gunung Everest yang hanya 29.035 kaki atau sekitar 8.850 meter.

Jika diposisikan terbalik di Palung Mariana, puncak tertinggi Gunung Everest hanya berada di kedalaman tujuh ribu kaki atau 2.133 meter di bawah permukaan air laut.

2. Letak Palung Mariana

Baca Juga: Menyelam Sedalam 11 Km di Palung Mariana, Pria Ini Temukan Banyak Plastik

Palung Mariana terletak di Samudera Pasifik bagian barat. Encyclopedia Britannica menuliskan Palung Mariana berbentuk cekungan melengkung dan membentang sejauh 1.580 mil atau sekitar 2.540 kilometer.

Disebutkan kalau palung ini memiliki ukuran lebar sekitar 43 mil atau setara dengan 69 kilometer.

Titik terdalam Palung Mariana terletak di Challenger Deep. Bentuknya seperti lembah berdinding curam dan terletak di dasar parit utama di sebelah barat daya Guam (pulau di Samudra Pasifik).

Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bakteri Pemakan Minyak di Palung Mariana

Palung Mariana. (Wikipedia/Kmusser)
Palung Mariana. (Wikipedia/Kmusser)

3. Siapa yang Menemukan Palung Mariana?

Palung terdalam ini disebut Palung Mariana karena letaknya yang berdekatan dengan Kepulauan Mariana. Palung Mariana pertama ditemukan pada 1875 dalam sebuah pelayaran keliling dunia. Palung ini ditemukan dengan menggunakan peralatan suara berupa HMS Challenger.

Pada 1960, kapal Bathyscaphe Trieste berhasil mencapai Challenger Deep, titik terdalam Palung Mariana. Kapal tersebut diawaki oleh Letnan Angkatan Laut Amerika Serikat Don Walsh serta ilmuwan Swiss bernama Jacques Piccard.

Baca Juga: Deretan Jejak Para Penyelam untuk Taklukkan Palung Mariana

4. Mikroorganisme Laut

Diperkirakan ada lebih dari 200 mikroorganisme laut dan makhluk kecil yang bisa hidup di kedalaman Palung Mariana. Para ilmuwan telah berhasil mengidentifikasi lebih dari 200 mikroorganisme yang ditemukan di lumpur Challenger Deep.

Beberapa mikroba yang bisa bertahan hidup di Palung Mariana menggantungkan hidupnya pada bahan kimia seperti metana atau belerang. Sejumlah organisme laut juga berburu dan memangsa organisme lainnya.

Sejauh ini ada tiga jenis organisme yang bisa ditemukan di dasar Palung Mariana, yakni xenophyophores, amphipoda, serta teripang kecil atau holothurians. Selain tiga organisme itu, para ilmuwan menemukan snailfish atau ikan siput. Ikan ini hidup di kedalaman delapan ribu meter atau 26.200 kaki.

5. Polutan

Penelitian dari Universitas Newcastle mengungkapkan di Palung Mariana juga ditemukan polutan, yakni bahan kimia buatan manusia yang telah dilarang penggunaannya pada 1970. Mayoritas bahan kimia tersebut bersembunyi di bagian terdalam lautan.

Saat ilmuwan mengambil sampel amphipoda dari Palung Mariana, diketahui jika tingkat polutan organik persistennya sangatlah tinggi. Tingkat kontaminasi di Palung Mariana bahkan setara dengan Teluk Suruga, zona industri paling tercemar di bagian Pasifik barat laut.

Itulah beberapa fakta Palung Mariana yang disebut-sebut terdalam di Bumi ini. (Suara.com/ Nadia Lutfiana Mawarni).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak