Berukuran Setinggi Manusia, Topeng Suku Maya Ditemukan di Meksiko

Topeng yang menggambarkan wajah dewa tersebut dipahat dari semen.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 29 Januari 2021 | 20:30 WIB
Ilustrasi struktur bangunan dari suku Maya, Chichén Itzá. Ilustrasi bukan struktur yang ada pada penemuan. (Pixabay/ Makalu)

Ilustrasi struktur bangunan dari suku Maya, Chichén Itzá. Ilustrasi bukan struktur yang ada pada penemuan. (Pixabay/ Makalu)

Hitekno.com - Setinggi manusia, topeng milik suku Maya ditemukan di situs arkeologi di negara bagian Yucatan, Meksiko. 

Topeng yang menggambarkan wajah dewa atau orang elit yang tidak diketahui itu, dipahat dari semen bahan bangunan dan berasal dari periode dalam sejarah Maya yang dikenal sebagai Praklasik Akhir (sekitar 300 SM - 250 M).

Penemuan ini awalnya dilakukan pada tahun 2017 di situs arkeologi Ucanha, dekat kota modern Motul, dan sejak itu para arkeolog di Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH) telah bekerja keras untuk memulihkannya.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti Ajak Netizen Unfollow Twitter Abu Janda, Ini Alasannya

"Topeng seperti ini mewakili wajah individu dengan fitur tertentu yang dapat dikaitkan dengan dewa atau dengan tokoh status sosial terkemuka," kata INAH dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Live Science, Jumat (29/1/2021).

Topeng suku maya. [Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH)]
Topeng suku maya. [Institut Antropologi dan Sejarah Nasional Meksiko (INAH)]

Topeng tersebut sejenis patung bercat berwarna cerah yang diukir dari latar belakang semen.

Suku maya biasanya menempatkan topeng ini di sekitar tangga dengan basis piramidal.

Baca Juga: 53 Game PC Ringan di Steam, Jalan Pakai Laptop Kentang

Para arkeolog telah menemukan relief serupa di Acanceh dan Izamal, tetapi ini adalah yang pertama di Ucanha.

Penemuan ini merupakan bagian dari penelitian yang sedang berlangsung terhadap gundukan suku Maya yang ditemukan di situs tersebut.

Topeng tersebut untuk sementara dikubur kembali setelah penemuannya dengan tujuan agar strukturnya terlindungi sampai dapat dipelajari dan dilestarikan dengan benar.

Baca Juga: Heboh Surat Keberatan Eiger, Ramai Sindiran dari Arai hingga Wikipedia

Sampel yang diambil dari struktur mengungkapkan adanya kerusakan dan digali kembali pada 2018, sehingga arkeolog dapat memulihkannya.

Selama proses restorasi dan konservasi, para arkeolog memperkuat bagian topeng yang rapuh.

Tim juga memindahkan bagian-bagian yang telah bergeser dari waktu ke waktu kembali ke posisi semula. Bagian permukaan topeng juga dibersihkan untuk menonjolkan pola dan warna topeng.

Baca Juga: Situs Upacara Suku Maya Tertua dan Terbesar Berhasil Ditemukan Arkeolog

Para arkeolog menyelesaikan pekerjaan itu pada tahun 2019, sebelum akhirnya mengubur kembali topeng tersebut untuk terakhir kalinya.

Ilustrasi peninggalan Suku Maya. [Shutterstock]
Ilustrasi peninggalan Suku Maya. [Shutterstock]

Menurut keterangan INAH, tujuan dari usaha ini untuk memastikan kelestarian topeng di wilayah yang tidak memiliki perlindungan hukum dalam jangka panjang. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak