Punya Lebar Mulut 1,2 Meter, Fosil Hewan Laut Purba Ini Diteliti Ilmuwan

Hewan purba sepanjang hingga 10 meter ini pernah menjadi predator laut mengerikan pada puluhan juta tahun lalu.

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 25 September 2020 | 08:15 WIB
Struktur fosil gigi pada hewan laut purba Gnathomortis stadtmani. (Journal of Vertebrate Paleontology)

Struktur fosil gigi pada hewan laut purba Gnathomortis stadtmani. (Journal of Vertebrate Paleontology)

Hitekno.com - Ilmuwan baru saja mendalami lebih lanjut mengenai predator yang pernah menguasai laut dalam pada masa lampau. Fosil hewan laut purba ini cukup mencengangkan mengingat ia memiliki lebar mulut 1,2 meter (4 kaki).

Penelitian mengenai fosil hewan laut purba dengan ukuran raksasa telah diterbitkan di Journal of Vertebrate Paleontology. Fosil yang diteliti memasukkan spesies ini ke dalam genus Mosasaurus.

Itu adalah sebuah genus reptil kuno yang dipercaya pernah hidup sekitar 92 hingga 66 juta tahun.

Baca Juga: Penuh Kontroversi, Artefak Kuno di Jerman Ini Diragukan Kebenarannya

Salah satu spesies Mosasaurus ini diketahui pernah berenang melalui lautan yang membentang dari Utah hingga ke Yukon Amerika Serikat.

Fosil tulang ini pertama kali ditemukan oleh seorang remaja bernama Gary Thompson pada tahun 1975.

Fosil kepala Gnathomortis stadtmani. (BSU/ Joshua Lively)
Model replika Fosil kepala Gnathomortis stadtmani. (BSU/ Joshua Lively)

Remaja tersebut melaporkan penemuannya kepada guru sains SMA dan akhirnya mereka membawanya menuju Brigham Young University (BYU) di Utah, Amerika Serijat.

Baca Juga: Punya Panjang 5 Meter, Fosil Ikan Purba Raksasa Ini Diteliti Ilmuwan

Saat itu, ilmuwan mengidentifikasi hewan kuno ini sebagai spesies Prognathodon stadtmani.

Ahli palaentologi bernama Joshua Lively dari Utah State University Eastern menyelidiki lebih lanjut spesies tersebut dan "mengidentifikasi ulang".

Struktur fosil gigi pada hewan laut purba Gnathomortis stadtmani. (Journal of Vertebrate Paleontology)
Struktur fosil gigi pada hewan laut purba Gnathomortis stadtmani. (Journal of Vertebrate Paleontology)

Lively menyelidiki kerangka Mosasaurus dan melakukan analisis filogenetik sebelum sampai pada kesimpulan bahwa spesimen perlu diganti namanya.

Baca Juga: Buaya Kuno Ini Panjangnya 10 Meter, Punya Gigi Seukuran Pisang!

Identitas baru dari spesies kuno itu adalah Gnathomortis stadtmani, yang berasal dari kata Yunani dan Latin untuk "Jaws of Death" atau "Rahang Kematian".

Penghormatan Rahang Kematian diberikan karena hewan tersebut memiliki kekuatan rahang di atas rata-rata.

Fosil Gnathomortis stadtmani. (BSU/ Joshua Lively)
Model replika fosil Gnathomortis stadtmani. (BSU/ Joshua Lively)

Dilansir dari IFLScience, permukaan luar rahang Gnathomortis menunjukkan bahwa mereka berfungsi serupa dengan milik kadal berkerah yang masih ada.

Baca Juga: Punya Tubuh Raksasa, Beruang Gua Purba Punah Karena Faktor Ini

Ini menyiratkan bahwa mereka bisa menutup rahang sepanjang lebih dari satu meter dengan kekuatan gigitan yang luar biasa.

"Selama hidupnya, Gnathomortis akan bersaing dengan ikan bertulang besar, hiu, dan Mosasaurus lainnya untuk mendapatkan sumber daya di lingkungannya. Gnathomortis menarik karena ia adalah anggota pertama dari garis keturunan Mosasaurus tertentu (Mosasaurinae) yang mengembangkan panjang tengkorak lebih dari 1 meter. Panjang tubuhnya mungkin bisa sekitar 9 hingga 10 meter," kata Joshua Lively.

Pada puluhan juta tahun lalu, hewan laut purba ini diyakini melahap beragam mangsa termasuk apa saja dari kerang dan kura-kura hingga Mosasaurus yang lebih kecil.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak