Melalui Misi Artemis, NASA Telah Pilih Astronot Perempuan Pertama ke Bulan

Melalui misi Artemis, NASA ingin mengulang kesukesan misi Apollo pada 1972.

Dinar Surya Oktarini
Rabu, 23 September 2020 | 21:45 WIB
Ilustrasi astronot. (unsplash/NASA)

Ilustrasi astronot. (unsplash/NASA)

Hitekno.com - NASA kini tengah menyusun rencana untuk misi Artemis pada 2024 mendatang dan mendaratkan astronot perempuan pertam yang akan pergi ke Bulan

Kabar ini datang usai 18 bulan sejak NASA pertama kali umumkan misi Artemis. 

Melalui misi ini, Badan Antariksa Amerika Serikat itu ingin mengulang kesukesan misi Apollo pada 1972, yang menjadikan Neil Armstrong sebagai manusia pertama yang mendarat di satelit alami Bumi tersebut.

Baca Juga: Pengguna iPhone Keluhkan Ponsel Jadi Panas Usai Pembaruan iOS 14

Selain itu, misi Artemis juga mencakup penelitian tentang kemitraan komersial dan peluang ekonomi lainnya dalam perjalanan luar angkasa.

“Kami akan kembali ke Bulan untuk penemuan ilmiah, manfaat ekonomi, dan inspirasi bagi generasi baru. Saat kami membangun keberadaan yang berkelanjutan, kami juga membangun momentum menuju langkah pertama manusia di Planet Merah,” jelas administrator NASA Jim Bridenstine dalam pernyataan persnya, seperti dikutip dari New York Post, Rabu (23/9/2020).

Roket Program Artemis, RS-25. [NASA]
Roket Program Artemis, RS-25. [NASA]

Di sisi lain, rencana penerbangan astronot perempuan pertama ke Bulan ini merupakan jawaban untuk Wakil Presiden AS Mike Pence, yang menantang NASA untuk mengirim perempuan pertama mereka ke Bulan.

Baca Juga: Nokia C1, HP Murah Meriah dengan Android Go

Kabar baiknya, NASA telah mengumumkan bahwa astronot Jeanette Epps akan menjadi wanita kulit hitam pertama yang akan pergi ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk ekspedisi enam bulan mulai 2021, dan berlanjut ke Bulan melalui misi Artemis.

Hanya ada 65 perempuan yang memiliki hak istimewa untuk pergi ke luar angkasa, termasuk perempuan yang terlibat dalam perjalanan antariksa tahun sebelumnya. (Suara.com/Tivan Rahmat)

Baca Juga: Tetangga Protes Nggak Bisa Numpang WiFi, Bikin Netizen Tepok Jidat

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak