Teliti 35 Fosil Mastodon, Ilmuwan Temukan Migrasi Epik Hewan Purba

Mastodon ditemukan dapat bermigrasi melintasi benua.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Kamis, 03 September 2020 | 06:30 WIB
Ilustrasi gajah raksasa mastodon. (Pixabay/ OpenClipart-Vectors)

Ilustrasi gajah raksasa mastodon. (Pixabay/ OpenClipart-Vectors)

Hitekno.com - Berdasarkan penelitian, mastodon diketahui merupakan hewan terbesar di Amerika Utara selama ratusan ribu tahun. Studi anyar mengenai 35 fosil mastodon membuat peneliti mengungkapkan migrasi epik hewan purba tersebut.

Ilmuwan meyakini bahwa mastodon pernah membentuk ekologi dari Kutub Utara hingga Meksiko.

Kebanyakan fosil mastodon tidak bisa diberi tanggal secara tepat, karena terlalu tua untuk penanggalan karbon, jadi kita hanya tahu sedikit tentang waktu penempatan mereka di lokasi tertentu.

Baca Juga: Ilmuwan Ungkap Penampakan Embrio Dinosaurus untuk Pertama Kalinya

Meski begitu, ilmuwan memperkirakan bahwa kepunahan mereka terjadi pada akhir Pleistosen (10.000 sampai 11.000 tahun yang lalu).

Sebagai informasi, mastodon adalah hewan purba berbelalai dalam genus mammut (keluarga Mammutidae).

Pola migrasi mastodon. (Jurnal Nature Communication)
Pola migrasi mastodon. (Jurnal Nature Communication)

Ilmuwan baru saja mengekstrasi DNA mitokondria dari tulang, gigi, dan taring dari 35 fosil mastodon.

Baca Juga: Berwarna Metalik, Begini Wujud Tawon yang Hidup di Zaman Dinosaurus

Profesor Hendrik Poinar dari Universitas McMaster Kanada menemukan bahwa genom berasal dari lima populasi atau klade mastodon yang berbeda.

Perwakilan dari dua klade ditemukan di Alaska dan Yukon (daerah yang sangat dingin bahkan mastodon mungkin tidak dapat tinggal di sana selama periode glasial).

Kedua klade sangat berbeda, secara genetik dan dalam usia yang dicurigai, mengindikasikan bahwa mereka dalam habitat yang independen.

Baca Juga: Sebelum Era Dinosaurus, 5 Hewan Ini Sudah Ada

Penelitian mengenai puluhan fosil mastodon ini telah dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

Satu klade akan hidup di daerah itu (di era hangat sebelum punah) karena suhu mendingin, sementara kelompok baru bergerak ketika suhu naik lagi.

Baca Juga: Temukan Fosil, Ilmuwan Berhasil Identifikasi Dinosaurus Perenang Pertama

Dikutip dari IFLScience, kehadiran mastodon dari beberapa klade di lokasi yang berdekatan di Alberta menegaskan kecurigaan adanya koridor migrasi epik yang digunakan pada saat perubahan iklim.

Tak tanggung-tanggung, hewan purba tersebut bergerak melintasi benua pada sebuah migrasi massal.

"Data genetik menunjukkan sinyal migrasi yang kuat, bergerak bolak-balik melintasi benua, yang tampaknya disebabkan oleh perubahan iklim," kata Profesor Hendrik Poinar, pada rilis resminya.

Ada banyak spekulasi tentang apa yang menyebabkan kepunahan mereka, bersama dengan 44 mamalia besar lainnya. Banyak ilmuwan percaya itu adalah kombinasi dari perubahan iklim, persaingan yang meningkat untuk sumber makanan dan perburuan berlebihan oleh manusia purba.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak