Heboh Awan Mirip Gelombang Tsunami di Aceh, Ini Imbauan BMKG

BMKG menjelaskan, awan berbentuk tsunami yang menyelimuti sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, Aceh disebutawan Arcusatau awan tsunami.

Agung Pratnyawan
Selasa, 11 Agustus 2020 | 15:14 WIB
Penampakan awan mirip tsunami di Aceh (Instagram/portalaceh)

Penampakan awan mirip tsunami di Aceh (Instagram/portalaceh)

Hitekno.com - Netizen di media sosial sempat dihebohkan foto dan video penampakan awan mirip tsunami di Meulaboh, Aceh pada Senin (10/8/2020).

Nampak dalam video dan foto yang viral di media sosial, awan tersebut tampak seperti gulungan ombak raksasa yang ada di di atas langit.

Penampakan awan tsunami itu terekam dalam kamera video amatir warga sekitar dan viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun Instagram @lintas_aceh.

Baca Juga: BMKG: Fenomena Embun Beku di Dieng karena Angin Dingin Australia

Dalam video yang di ambil di tengah lautan itu, terlihat awan hitam menggulung di atas langit. Bagian atas awan tersebut terlihat putih mirip seperti ombak tsunami.

Penampakan awan tsunami tersebut sontak membuat warga khawatir. Mereka takut awan tersebut menjadi pertanda adanya bencana.

Menurut salah seorang warga Meulaboh, kemunculan awan badai tersebut disertai dengan hujan deras dan angin kencang. Aawan-awa di sekitar juga ikut menggelap.

Baca Juga: Perkiraan BMKG, Indonesia Bagian Selatan Segera Memasuki Puncak Kemarau

Sementara itu, akun Instagram @portalaceh juga mengunggah beberapa video penampakan awan tsunami di kawasan permukiman Meulaboh. Awan berbentuk seperti gelombang tsunami itu seakan siap melahap seluruh benda yang ada di bawahnya.

Penampakan awan mirip tsunami di Aceh (Instagram/portalaceh)
Penampakan awan mirip tsunami di Aceh (Instagram/portalaceh)

Badan Meterorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan, awan berbentuk tsunami yang menyelimuti sebagian besar wilayah Kabupaten Aceh Barat dan Nagan Raya, Aceh disebut awan Arcus atau awan tsunami.

Meski bentuknya sangat mengerikan seperti gulungan tsunami, BMKG mengimbau masyarakat tidak perlu panik. Awan Arcus biasanya merupakan penanda akan terjadi angin kencang dan hujan lebat.

Baca Juga: BMKG: Selama Juni 2020, Indonesia Diguncang Gempa 667 Kali

"Ini merupakan awan rendah yang termasuk single level, awan ini pertama kali terbentuk 1-2 jam, biasanya awan ini akan menyebabkan angin kencang," kata prakirawan BMKG stasiun Meulaboh-Nagan Raya, Rezky Prasetya Hartiwi dikutip dari Suara.com.

Jika masyarakat melihata da awan tsunami di langit, maka masyarakat perlu mewaspadainya. BMKG mengimbau agar masyarakat tidak melakukan aktivitas di tempat terbuka.

Selain itu, hindari tempat-tempat yang banyak pohon tinggi, tenda atau tempat yang mudah rubuh saat terjadi angin kencang.

Baca Juga: Menurut BMKG, Ini Penyebab Gempa Gorontalo Bermagnitudo 6,0

Penampakan awan mirip tsunami di Aceh (Instagram/portalaceh)
Penampakan awan mirip tsunami di Aceh (Instagram/portalaceh)

Biasanya, awan tsunami akan hilang setelah turun hujan lebat disertai dengan angin kencang. BMKG mengimbau masyarakat tidak perlu panik.

"Masyarakat tidak perlu panik, namun harus tetap waspada," ungkapnya.

Awan berbentuk seperti tsunami juga pernah terlihat di Kendari, Sulawesi Tenggar pada 13 Januari 2019.

BMKG Kendari mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di tempat terbuka, sebab awan tsunami biasanya merupakan penanda akan terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan badai petir.

Selain itu, hindari tempat-tempat yang banyak pohon tinggi, tenda atau tempat yang mudah rubuh saat terjadi angin kencang.

Biasanya, awan tsunami akan hilang setelah turun hujan lebat disertai dengan angin kencang. BMKG mengimbau masyarakat tidak perlu panik.

"Masyarakat tidak perlu panik, namun harus tetap waspada," ungkapnya.

Awan berbentuk seperti tsunami juga pernah terlihat di Kendari, Sulawesi Tenggar pada 13 Januari 2019.

BMKG Kendari mengimbau warga untuk tidak melakukan aktivitas di tempat terbuka, sebab awan tsunami biasanya merupakan penanda akan terjadi hujan lebat disertai angin kencang dan badai petir.

Itulah imbauan BMKG Kendari kepada warga terkait kemunculan awan tsunami. (Suara.com/ Chyntia Sami Bhayangkara).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak