Penjelajah Baru Meluncur, NASA Peringati 8 Tahun Misi Curiosity

Penjelajah Perseverance sendiri banyak mengambil referensi dari Curiosity.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 07 Agustus 2020 | 13:30 WIB
Curiosity, robot NASA di Mars. (NASA)

Curiosity, robot NASA di Mars. (NASA)

Hitekno.com - Kurang dari seminggu setelah penjelajah baru bernama Perseverance diluncurukan ke Mars, NASA merayakan misi delapan tahun penjelajah Mars Curiosity pada Rabu (5/8/2020).

Penjelajah Perseverance sendiri banyak mengambil referensi dari Curiosity, meskipun kedua penjelajah memiliki misi yang berbeda.

Misi Curiosity berpusat pada penilaian kelayakhunian masa lalu dari Kawah Gale di Mars. Sementara Perseverance akan mengarakterisasi kalayakhunian dari tempat pendaratannya kelak di Kawah Jezero.

Baca Juga: Lama Tak Dipakai, Proyektor di Kelas Ini Malah Jadi Sarang Burung

Sebagaimana melansir laman Space.com, Kamis (6/8/2020), Curiosity diluncurkan pada November 2011 dan mendarat di dalam Kawah Gale selebar 154 kilometer pada 5 Agustus 2012 malam, memulai misi yang dirancang untuk bertahan setidaknya satu tahun Mars atau setara dengan 687 hari di Bumi.

Misi yang menelan biaya 2,5 miliar dolar AS ini awalnya secara resmi dikenal sebagai Mars Science Laboratory. Robot bertenaga nuklir ini telah memberikan banyak pengetahuan menarik kepada para astronom.

Salah satunya, menemukan bahwa kawah tersebut pernah menjadi sistem danau dan sungai yang berpotensi di huni untuk jangka panjang di masa lalu.

Baca Juga: Susul Facebook, Twitter Akan Labeli Akun Pemerintah

Logo NASA. [Shutterstock]
Logo NASA. [Shutterstock]

Curiosity juga mendeteksi bahan kimia organik yang kompleks, bahan penyusun kehidupan seperti yang selama ini diketahui, pada bebatuan Kawah Gale.

Selain itu, penjelajah telah melewati beberapa gumpalan metana dan menemukan pola musiman dalam konsentrasi gas ini, di mana jika di Bumi, itu diproduksi oleh organisme hidup. Sayangnya, sumber bahan di dalam Gale masih tidak jelas.

Pada September 2014, Curiosity mencapai kaki Gunung Sharp yang menjulang 5,5 kilometer ke langit dari pusat Gale. Selama enam tahun terakhir, penjelajah telah mendaki kaki gunung, menganalisis batuan untuk mencari petunjuk tentang lingkungan layak huni Gale di masa lalu dan bagaimana Mars bertransisi menjadi planet gurun yang dingin dan kering seperti sekarang.

Baca Juga: Samsung Galaxy Watch 3 Dibekali dengan Monitor Oksigen Darah

Selama delapan tahun di Mars, Curiosity telah mengebor 27 sampel batuan, mengambil enam sampel tanah, dan telah menempuk perjalanan lebih dari 23 kilometer di Mars.

Ilustrasi permukaan planet Mars (Shutterstock).
Ilustrasi permukaan planet Mars (Shutterstock).

Saat ini, rekor penjelajahan pada permukaan Mars masih dipegang robot penjelajah NASA lainnya bernama Opportunity yang menempuh jarak 45,16 kilometer.

Misi Perseverance atau disebut juga Mars 2020 bertujuan untuk memperluas temuan Curiosity. Perseverance juga akan mengumpulkan dan menyimpan sampel untuk dibawa kembali ke Bumi di masa depan dan menguji beberapa teknologi eksplorasi baru.

Baca Juga: Peluncuran Perseverance ke Mars Sukses, Bakal Cari Bukti Kehidupan

Helikopter kecil bernama Ingenuity dan instrumen yang menghasilkan oksigen dari atmosfer Mars yang tipis dan banyak didominasi karbon dioksida. (Suara.com/Lintang Siltya Utami)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak