Berwarna Metalik, Begini Wujud Tawon yang Hidup di Zaman Dinosaurus

Warna tawon ini mirip dengan tawon zamrud yang hidup di era modern.

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 15 Juli 2020 | 06:30 WIB
Cuckoo wasp atau tawon zamrud. (Pixabay/ skeeze)

Cuckoo wasp atau tawon zamrud. (Pixabay/ skeeze)

Hitekno.com - Serangga seperti tawon ternyata tak termasuk hewan yang hanya hidup di era modern. Sebuah fosil tawon yang ditemukan oleh ilmuwan membuktikan bahwa hewan ini pernah hidup di zaman yang sama dengan dinosaurus.

Tim peneliti menemukan fosil serangga yang terperangkap dalam damar sekitar 99 juta tahun lalu.

Selama periode kuno itu, dinosaurus seperti T.Rex, velociraptor, dan triceratop masih berkeliaran di Bumi.

Baca Juga: Surat Izin Bocah SD yang Tersengat Lebah Ini Bikin Netizen Salfok

Ilmuwan menemukan 35 keping ambar yang awet cukup sempurna pada tambang di Myanmar utara, sebuah daerah berbatasan dengan India dan China.

Ambar merupakan getah pohon yang terawetkan dalam kurun waktu sangat lama sehingga menjadi fosil.

Tawon yang hidup pada zaman dinosaurus ini punya warna biru metalik hingga hijau metalik. (NIGPA)
Tawon yang hidup pada zaman dinosaurus ini punya warna biru metalik hingga hijau metalik. (NIGPA)

Kadang ambar menyimpan makhluk organik di dalamnya yang mati pada jutaan hingga puluhan juta tahun lalu.

Baca Juga: Mengerikan, Seekor Tawon Ini Berhasil Mengalahkan Laba-Laba Jumbo

Serangga yang ditemukan terperangkap pada ambar kali ini adalah tawon, lalat, dan kumbang.

Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan dari Nanjing Institute of Geology and Palaeontology (NIGPA) tersebut telah diterbitkan di jurnal Proceedings of the Royal Society B.

Namun dari beberapa serangga yang ditemukan, tawon menjadi makhluk yang menarik perhatian.

Baca Juga: Kelamaan Ditinggal, Mobil Ini Malah Jadi Sarang Tawon Raksasa

Dikutip dari Independent, ilmuwan dari NIGPA menemukan bahwa tawon memiliki warna metalik kebiruan, hijau kekuningan, biru keunguan dan warna hijau di bagian kepala, dada, perut serta kaki.

Tawon yang hidup pada zaman dinosaurus ini punya warna mirip logam. (NIGPA)
Tawon yang hidup pada zaman dinosaurus ini punya warna mirip logam. (NIGPA)

Morfologi dan warnanya, hampir mirip dengan Cuckoo wasp (Chrysididae sp) atau tawon kukuk yang hidup di era modern.

Tawon kukuk atau tawon zamrud merupakan kelompok tawon yang memiliki sifat parasitoid atau kleptoparasit.

Baca Juga: Sadis, Ini Cara Tawon Membentuk Laba - laba Zombie

Mereka sering merebut makanan yang dikumpulkan oleh serangga lain hingga menyusupkan telur mereka ke sarang tawon atau lebah lain.

Dalam rilis resminya, ilmuwan memperkirakan bahwa warna yang ada pada tubuh tawon digunakan sebagai kamuflase untuk menghindari deteksi predator.

Warna metalik yang ada diyakini ilmuwan sebagai teknik kamuflase. (NIGPA)
Warna metalik yang ada diyakini ilmuwan sebagai teknik kamuflase. (NIGPA)

"Ambar ada pada masa Cretaceous pertengahan, berusia sekitar 99 juta tahun, dan berasal dari zaman keemasan dinosaurus. Ini pada dasarnya adalah resin yang diproduksi oleh pohon konifer kuno yang tumbuh di lingkungan hutan hujan tropis. Kami telah melihat ribuan fosil ambar tetapi pelestarian warna pada spesimen ini luar biasa," kata ilmuwan NIGPA dalam pernyataan resminya.

Selain digunakan untuk kamuflase, beragam warna termasuk warna metalik yang ada kemungkinan memainkan peran dalam termoregulasi (memungkinkan mereka mempertahankan suhu tubuhnya).

Ilmuwan cukup senang meneliti fosil tawon yang diyakini pernah hidup di zaman dinosaurus mengingat tubuh mereka terawetkan sempurna.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak