Menurut BMKG, Ini Penyebab Gempa Gorontalo Bermagnitudo 6,0

Gempa Gorontalo tidak berpotensi tsunami.

Agung Pratnyawan

Posted: Selasa, 23 Juni 2020 | 21:30 WIB
Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)

Ilustrasi gempa. (pixabay/Tumisu)

Hitekno.com - Gempa Bumi mengguncang Gorontalo pada Selasa (23/6/2020) siang. Gempa Gorontalo ini membuat warga panik ke luar rumah dan gedung.

Terkait gempa Gorontalo ini, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono memberikan tanggapannya. 

Menurut keterangan Rahmat Triyono di Jakarta, Selasa (23/6/2020), Gempa Gorontalo yang bermagnitido 6,0 rupanya disebabkan oleh aktivitas subduksi di bawah Sulawesi Utara.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan patahan naik atau thrust fault," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono.

Pusat gempa bumi ini terletak di koordinat 0,03 lintang utara dan 123,82 bujur timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 46 km arah Barat Daya Kota Bolaang Uki, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan, Sulawesi Utara. Pusat gempat pada kedalaman 109 km.

Ilustrasi gempa bumi (Shutterstock).
Ilustrasi gempa bumi (Shutterstock).

Terkait kejadian gempa tersebut, masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Diwartakan Suara.com (23/6/2020). BMKG mencatat lokasi gempa yang terjadi pukul 14.43 WIB berada pada 0.03 LU dan 123.82 BT atau 42 km Barat Daya Bolaang Mongondow Selatan Sulawesi Utara dengan kedalaman 94 kilometer.

 Guncangan gempa yang tidak berpotensi tsunami tersebut terasa kuat di Kota Gorontalo dan membuat warga panik ke luar rumah dan gedung.

"Gempa kencang sekali dan cukup lama, rumah bergoyang bunyinya cukup keras membuat kami tambah panik," ungkap salah seorang warga Syafrudin.

Hingga gempa selesai, warga masih berada di luar rumah memulihkan diri dari kejadian tersebut.

Baca Juga: Bikin BMKG Tak Tenang, Sejak Minggu Terjadi 9 Gempa Beruntun di Selat Sunda

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa Gorontalo tidak berpotensi tsunami. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait Berita Terkini

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB

Ahli kimia memaparkan bahayanya menggunakan gas air mata yang sudah kedaluwarsa....

sains | 11:17 WIB

Sejumlah fakta tentang paus orca atau paus pembunuh....

sains | 17:31 WIB

Jika kalian melihat 9 makhluk di atas untuk segera menjauh dan segera keluar dari air untuk menyelamatkan diri dari sera...

sains | 15:06 WIB