Setelah 100 Tahun, Sarang Elang Botak yang Terancam Punah Terlihat Kembali

Sebanyak lebih dari 70 sarang yang terdikumentasi telah ditemukan.

Dinar Surya Oktarini

Posted: Senin, 01 Juni 2020 | 19:17 WIB
Ilustrasi elang botak. (Wikipedia/ Snowmanradio)

Ilustrasi elang botak. (Wikipedia/ Snowmanradio)

Hitekno.com - Ditemukan sarang elang botak  (Haliaeetus leucocephalus) sejak 1905 di Cape Cod, Massachusetts ketika para ahli satwa liar mengumumkan populasi spesies yang terancam punah. 

Menurut Divisi perikanan dan Margasatwa (MassWildlife) Massachusetts, sebanyak lebih dari 70 sarang yang terdikumentasi telah ditemukan di seluruh negara bagian, di mana sembilan sarang di antaranya belum pernah dilaporkan.

Di antara yang paling terkenal adalah sarang Barnstable pertama di Cape Cod dalam 115 tahun. Sebelumnya, sarang terakhir dengan telur ditemukan di Kota Sandwich pada 1905.

"Ketika populasi elang terus tumbuh, tantangan baru muncul ketika pasangan mencoba membangun wilayah baru. Elang ini memiliki pesaing teritorial seperti osprey dan elang lain yang bertarung untuk membuat sarang dan habitat lain yang saling menguntungkan," tulis MassWildlife dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari IFL Science, Senin (1/6/2002).

Sarang Elang botak. [Mass.gov]
Sarang Elang botak. [Mass.gov]

Status elang botak kini diturunkan dari "spesies yang terancam" menjadi "salah satu perhatian khusus" dalam daftar Undang-Undang Spesies Terancam Punah Massachusetts pada 2012 dan dihapus dari daftar Spesies Terancam Punah Federal pada 2007.

Spesies ini menghadapi kepunahan pada pergantian abad setelah dibunuh oleh para pemburu ilegal dan menghadapi pemusnahan lebih lanjut karena hilangnya habitat dan keracunan dari penggunaan pestisida DDT secara luas pada tahun 1950-an dan 60-an.

Umumnya, setelah elang yang telah berpasangan memilih lokasi bersarang dengan jangkauan yang tinggi, pasangan akan membangun sarang berukuran 3,7 meter kali 2,5 meter menggunakan tongkat atau ranting. Pasangan elang ini akan kembali setiap tahun untuk bertelur sebanyak satu hingga tiga telur di musim semi.(Suara.com/Lintang Siltya Utami)

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB