Jika Tak Dikendalikan, Suhu Bumi Bisa Naik 7,5 Derajat pada 2070

Disebutkan prediksi meningkatkannya suhu Bumi ini bisa terjadi jika tidak ada upaya pengendalian emisi.

Agung Pratnyawan
Kamis, 07 Mei 2020 | 12:00 WIB
Ilustrasi cuaca panas. (pixabay/un-perfekte)

Ilustrasi cuaca panas. (pixabay/un-perfekte)

Hitekno.com - Sebuah penelitian baru mendapatkan prediksi suhu Bumi bisa meningkat drastis hingga 7,5 derajat celsius 50 tahun mendatang, atau pada 2070

Disebutkan prediksi meningkatkannya suhu Bumi ini bisa terjadi jika tidak ada upaya pengendalian emisi.

Peneliti Aarhus University Jens-Christian Svenning mengatakan, peningkatan suhu bumi tersebut akibat dari emisi gas rumah kaca yang membuat emisi meningkat.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut 2020 Adalah Tahun Terpanas Satu Dekade Terakhir

"Peningkatan suhu tersebut lebih tinggi dari perkiraan kenaikan suhu rata-rata global, yaitu 3 derajat celcius karena tanah akan menghangat lebih cepat daripada laut dan juga karena pertumbuhan populasi saat ini, sudah menuju tempat yang panas," ujar Svenning dilansir laman Anadolu, Kamis (7/5/2020).

Dia mengatakan, dengan kenaikan suhu yang sangat cepat dan kombinasi dengan perubahan populasi dunia secara global, maka sekitar 30 persen dari populasi dunia akan hidup di tempat yang suhu rata-ratanya di atas 29 derajat celcius dalam 50 tahun mendatang, jika emisi gas rumah kaca terus meningkat.

Ilustrasi cuaca panas. (pixabay/stux)
Ilustrasi cuaca panas. (pixabay/stux)

Svenning menambahkan kondisi dengan zona terpanas di gunung Sahara saat ini hanya dirasakan oleh 0,8 persen dari permukaan Bumi, tetapi pada 2070 kondisi seperti itu akan dapat menyebar luas menjadi 19 persen dari luas daratan Bumi.

Baca Juga: Wujud Telur Goreng Ini Bikin Twitter Panas, Netizen: Jangan Ngadi-ngadi Deh

"Situasi seperti ini akan membuat 3,5 miliar orang masuk ke dalam kondisi yang mungkin tidak akan dapat bertahan hidup," ungkap dia.

Sementara itu, Profesor Marten Scheffer dari Universitas Wageningen mengatakan pada saat miliaran orang terkunci oleh pandemi virus Covid-19 saat ini, maka menjadi peringatan nyata bahwa emisi karbon yang melaju tinggi akan menempatkan penduduk dunia pada peningkatan risiko dan krisis-krisis lain yang belum pernah terjadi sebelumnya.

"Virus Corona telah mengubah dunia dengan cara yang sulit dibayangkan sebelumnya dan hasil dari penelitian kami menunjukkan bagaimana perubahan iklim dapat melakukan hal serupa," imbuh Scheffer.

Baca Juga: Netizen Keluhkan Jogja Panas, Ini Penjelasan BMKG

Gurun Sahara di wilayah Maroko (Shutterstock).
Gurun Sahara di wilayah Maroko (Shutterstock).

Dia mengatakan perubahan akan berlangsung lebih cepat, tetapi tidak seperti pandemic Covid-19 yang bisa dicari vaksin penolongnya.

"Sejumlah luasan Bumi ini akan memanas ke tingkat suhu yang nyaris tidak dapat bertahan dan tidak akan dingin lagi," kata dia.

Itulah prediksi penelitian baru yang mengungkap suhu Bumi bisa meningkat sampai 7,5 derajat celsius pada 2070 jika tidak terjadi pengendalian emisi. (Suara.com/ Dythia Novianty).

Baca Juga: Menurut BMKG, Ini Penyebab Jabodetabek Lebih Panas Beberapa Hari Terakhir

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak