Teleskop Terbesar di Dunia Digunakan untuk Mencari Kehidupan Alien

FAST baru beroperasi secara resmi di China pada Januari 2020 lalu.

Dinar Surya Oktarini
Minggu, 12 April 2020 | 19:10 WIB
Ilustrasi alien mengawasi manusia. (Pixabay/ Stefan Keller)

Ilustrasi alien mengawasi manusia. (Pixabay/ Stefan Keller)

Hitekno.com - FAST atau singkatan dari Five-hundred-meter Aperture Spherical radio Telescope baru beroperasi secara resmi di China pada Januari 2020 lalu. Meski tergolong baru, teleskop radio single aperture terbesar di dunia ini telah melakukan ratusan temuan penting untuk ilmu pengetahuan. 

Bahkan, studi terbaru yang dilakukan oleh tim ilmuwan dari Chinese Academy of Sciences (CAS) menyimpulkan bahwa teleskop ini memiliki kegunaan lain, yaitu mencari kehidupan alien.

Studi ini melibatkan para anggota FAST Collaboration, mulai dari CAS, University of California Berkeley, SETI Institute, dan lain-lain. Sementara Di Li dari CAS Key Laboratory of Fast didapuk jadi pemimpin studi. Hasil studinya sendiri sudah dimuat dalam Astronomy and Astrophysics.

Baca Juga: Spesifikasi Samsung Galaxy S21 Bocor, Dilengkapi Kamera di Bawah Layar

Dalam studi tersebut, dibahas beberapa keunggulan yang dimiliki FAST yang bisa digunakan untuk mencari kehidupan lain di Tata Surya. Karena permukaan utamanya yang mencapai 500 meter, hingga saat ini FAST tercatat sebagai teleskop radio terbesar di dunia yang bisa mengakses area langit lebih luas, ketimbang teleskop Arecibo di Puerto Riko.

"Keunggulan utama FAST adalah cakupan area pengumpulan obyeknya yang efektif. Bersamaan dengan receiver berteknologi tinggi, FAST menyediakan keunggulan terhadap sumber poin, yang merupakan sinyal SETI," tutur Li seperti dilansir laman Universe Today, Minggu (12/4/2020).

Selain itu, teleskop FAST juga dibangun dengan kemungkinan untuk membantu riset pencarian alien atau search for extraterrestrial intelligence (SETI). Untuk itu, Breakthrough Listen Initiative (BLI) telah meminta FAST untuk bergabung dengan National Astronomical Observatories (NAOC) pada 2016 lalu, bersama teleskop raksasa lainnya.

Baca Juga: Kembangkan Fitur Mirip Zoom, Microsoft Teams Tak Mau Kalah

Sekadar informasi, BLI sendiri merupakan proyek senilai USD 100 juta yang diberi mandat untuk mencari kehidupan di dunia lain. Saat ini proyek tersebut mengandalkan tiga teleskop yaitu Green Bank Telecope, Parkes Radio Telescope, dan Automated Planet Finder.

Keunggulan teleskop FAST lainnya adalah receiver 19 beam yang dibawanya bisa meningkatkan sudut pandang untuk melihat obyek di luar Bumi. Jumlah ini jauh lebih besar dibanding 7 beam yang digunakan teleskop Arecibo dan 13 beam yang digunakan teleskop Parkes.

Teleskop Fast China. [Xinhuanet.com]
Teleskop Fast China. [Xinhuanet.com]

Teleskop FAST juga dilengkapi hardware, software dan jaringan terbaru. Teknologi baru inilah yang memungkinkan FAST untuk mengumpulkan banyak data untuk beberapa tugas sekaligus.

Baca Juga: Viral! Brosur KFC Zaman Dahulu Beredar, Paket Ayam Lengkap Cuma Rp 2.600

Kabar baiknya, Li dan timnya juga sudah memikirkan apa yang ingin dicari oleh FAST. Salah satunya untuk meneliti exoplanet yang telah ditemukan oleh satelit TESS milik NASA dengan harapan bisa menemukan komunikasi extraterrestrial dengan sosok alien.

"Selain pencarian buta, kami akan menargetkan planet TESS dan galaksi Andromeda. FAST cukup sensitif untuk mendeteksi teknologi mirip manusia di planet TESS, misalnya dunia dengan radar yang lebih kuat dibanding Arecibo. Untuk jarak Andromeda, FAST bisa mendeteksi Kardashev type II atau kehidupan yang lebih kuat," tutup Li.(Suara.com/Tivan Rahmat)

Baca Juga: Dari Foto NASA, Pemburu Alien Klaim Temukan Fosil Penghuni Planet Mars

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak