Percaya Hoaks Penangkal Virus Corona, Ratusan Warga Iran Malah Tewas

Ribuan orang membutuhkan perawatan setelah keracunan akibat meminum cairan metanol

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Minggu, 29 Maret 2020 | 13:00 WIB
Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Ilustrasi Virus Corona COVID-19. (Centers for Disease Control and Prevention)

Hitekno.com - Wabah virus corona Covid-19 yang melanda Iran membuat para dokter dan staf medis berjuang ekstra keras. Tak hanya berjuang menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus, para dokter juga berjuang mengobati para pasien yang termakan hoaks obat penangkal virus corona.

Hoaks atau berita palsu yang beredar di Iran telah menyebabkan ratusan warga meninggal dan ribuan lainnya membutuhkan perawatan.

Menurut laporan dari media Iran, lebih dari 300 orang telah meninggal setelah mengonsumsi carian metanol.

Baca Juga: Satelit Temukan Kuburan Massal di Iran, Makam Korban Virus Corona?

Sebelumnya, mereka percaya bahwa cairan alkohol tersebut dapat menghilangkan virus corona dari dalam tubuh mereka.

Dr. Hossein Hassanian, penasihat Kementerian Kesehatan Iran mengatakan kepada Associated Press bahwa jumlah korban yang keracunan akibat mengggunakan metanol telah mencapai ribuan.

Data korban virus corona per 29 Maret 2020. (JHU CSSE)
Data korban virus corona per 29 Maret 2020. (JHU CSSE)

Dikutip dari Fox News dan Independent, banyak warga Iran yang percaya bahwa dengan mengonsumsi metanol mereka bisa menangkal virus corona.

Baca Juga: Prediksi Virus Corona Berakhir, Netizen Sebut Wirang Birawa Anak Indihome

Parahnya, pesan tersebut beredar masif di media sosial setempat sehingga banyak warga yang memercayainya.

Tingkat masalah akibat hoaks virus corona sehingga masyarakat Iran mengonsumsi metanol (metil alkohol) membuat lebih dari 300 orang meninggal dunia sementara lebih dari 2.800 orang membutuhkan perawatan.

"Negara-negara lain hanya memiliki satu masalah, yaitu pandemi virus corona. Tetapi kami berjuang mengatasi dua masalah di sini. Kami harus menyembuhkan orang-orang dengan keracunan alkohol dan juga melawan virus corona," kata Dr Hossein Hassanian kepada Associated Press.

Baca Juga: Kesenjangan Keamanan Siber Jadi Kekhawatiran Perusahaan Asia Pasifik

Ilustrasi struktur formula molekul dari metanol. (Wikipedia/ Ben Mills)
Ilustrasi struktur formula molekul dari metanol. (Wikipedia/ Ben Mills)

Menurut beberapa laporan selama dua minggu terakhir, orang-orang di provinsi barat daya Khuzestan telah ditangkap karena menjual metanol untuk mencegah penyakit tersebut.

Kasus minum metanol juga telah dilaporkan di selatan kota Shiraz dan di kota Karaj dan Yazd.

Dikombinasikan dengan pedoman bahwa hand sanitiser berbasis alkohol dapat digunakan sebagai tindakan higienis terhadap virus, beberapa orang telah salah menyimpulkan bahwa minum alkohol dengan konsentrasi tinggi dapat membunuh virus corona.

Baca Juga: Dampak Virus Corona, Timbunan Masker Bekas Kotori Pinggiran Laut China

Per tanggal 28 Maret 2020, Iran telah melaporkan lebih dari 29.000 kasus yang dikonfirmasi dan lebih dari 2.200 kematian akibat virus corona, jumlah tertinggi dari negara mana pun di Timur Tengah.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak