Menurut Ilmuwan, Begini Kondisi Paru-paru yang Digerogoti Virus Corona

Menurut ilmuwan dan ahli bedah, seperti ini kondisi paru-paru pasiwn COVID-19 yang telah terinfeksi virus corona.

Agung Pratnyawan
Kamis, 26 Maret 2020 | 20:04 WIB
Cuplikan foto dari video 3D paru-paru pasien Covid-19 di Amerika Serikat. [Youtube/Surgical Theater]

Cuplikan foto dari video 3D paru-paru pasien Covid-19 di Amerika Serikat. [Youtube/Surgical Theater]

Hitekno.com - Beredar video viral yang menggambarkan seperti apa kondisi paru-paru pasien COVID-19 yang digerogoti virus corona jenis baru ini.

Video viral ini menampilkan reka ualng paru-paru dalam wujud 3 dimensi atau 3D. Yang mengklaim sebagai gambaran dampak virus corona.

Keith Mortman, ilmuwan sekaligus ahli bedah toraks di George Washington University Hospital, Amerika Serikat menjelaskan bahwa video itu merupakan hasil pindai paru-paru seorang pasien Covid-19 yang kemudian diubah ke format 3D memanfaatkan teknologi virtual reality (VR) atau realitas maya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Virus Corona Tidak Menular Lewat Udara, Ini Penjelasan WHO

"Pasien ini adalah seorang lelaki berusia 50 tahunan, yang awalnya mengalami demam dan batuk seperti kebanyakan orang. Dia datang ke rumah sakit terdekat dengan gejala pernapasan, namun terus berkembang cukup cepat, ke titik yang memaksa dia harus memakai ventilator," kata Mortman, seperti dikutip dari Venturebeat, Kamis (26/3/2020).

Mortman bermitra dengan perusahaan bernama Surgical Theatre untuk menciptakan tampilan VR dari paru-paru pasien tersebut.

Cuplikan foto dari video 3D paru-paru pasien Covid-19 di Amerika Serikat. [Youtube/Surgical Theater]
Cuplikan foto dari video 3D paru-paru pasien Covid-19 di Amerika Serikat. [Youtube/Surgical Theater]

Hasil render yang telah dilakukan cukup mengejutkan, karena menunjukkan betapa luasnya kerusakan yang disebabkan oleh virus corona baru Sars-cov-2, pemicu wabah Covid-19.

Baca Juga: Belanda Klaim Temukan Virus Corona di Air Selokan, Kok Bisa?

"Sangat mengejutkan. Karena tidak seperti pneumonia yang mempengaruhi hanya sebagian kecil paru-paru, atau tidak seperti flu biasa. Apa yang Anda lihat dalam video ini sebenarnya adalah kerusakan luas pada paru-paru," imbuhnya.

Lebih lanjut lagi, ia menjelaskan bahwa bagian dasar paru-paru yang normal dengan warna biru. Namun, ada banyak bagian dari organ tersebut yang berwarna kuning.

Nah, warna kuning inilah yang menjadi indikator bahwa virus corona sudah menyebar.

Baca Juga: Ilmuwan Bagikan Seperti Apa Penampakan Virus Corona COVID-19

Tanda warna kuning dalam video tersebut adalah infeksi virus dan peradangan di paru-paru. Oleh karena itu, sebagian besar pasien Covid-19 mengalami kesulitan bernafas atau sesak napas.

Dalam fase ini, pasien perlu masuk rumah sakit, memakai tabung pernapasan, atau menggunakan ventilator.

Baca Juga: Ilmuwan Dunia Sebut Penanganan Virus Corona di Indonesia Mengkhawatirkan

Melalui video tersebut, Mortman berharap bisa mengedukasi masyarakat, sehingga mereka memberikan perhatian lebih akan bahaya virus corona yang setiap harinya terus menelan korban jiwa.

"Ini benar-benar untuk mendidik publik, orang-orang di luar sana yang tidak mengindahkan peringatan, tidak tinggal di rumah, tidak mengambil tindakan pencegahan, tidak mencuci tangan," tutup Mortman.

Itulah video viral yang menurut ilmuwan sebagai gambaran seperti apa kondisi paru-paru yang digerogoti virus corona jenis baru. (Suara.com/ Tivan Rahmat).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak