Wabah Virus Corona di China Menurun, Sekolah Mulai Buka Lagi

Sejak 1 Maret beberapa sekolah di China sudah mulai melakukan kegiatan belajar mengajar tatap muka

Agung Pratnyawan
Jum'at, 13 Maret 2020 | 09:22 WIB
Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Ilustrasi virus corona. (Pixabay)

Hitekno.com - China menjadi negara yang paling terdampak virus corona COVID-19 mulai menunjukkan perkembangan membaik. Bahkan dilaporkan wabah ini mulai menurun di negara tersebut.

Laporan terbaru menyebutkan kalau beberapa sekolah di China sudah mulai mengadakan kegiatan belajar dan mengajar lagi sejak Senin (9/3).

Seperti dilaporkan sebelumnya, China meliburkan sekolah akibat berjangkitnya wabah virus corona COVID-19 di negara tersebut.

Baca Juga: Jasad Saudarinya Terlantar karena Virus Corona, Pesan Pria Ini Bikin Haru

Provinsi Qinghai dan Daerah Otonomi Tibet beberapa di antara provinsi di China yang sekolahnya sudah mulai buka lagi.

Sementara provinsi lain dijadwalkan akan membuka kegiatan tatap muka di ruang kelas mulai pekan depan, demikian laporan sejumlah media sebagaimana dilansir Suara.com, Jumat (13/3/2020).

Pemerintah Provinsi Qinghai telah memberikan lampu hijau kepada sejumlah sekolah menengah atas dan sekolah kejuruan untuk membuka kelas lagi pada pekan ini, sedang ngkan sekolah menengah pertama baru diizinkan pada pekan depan.

Baca Juga: Diserang Hacker, Situs Informasi Virus Corona Pemprov DKI Jakarta Lumpuh

Kegiatan perkuliahan tatap muka di perguruan tinggi dan lembaga pendidikan kejuruan diploma di daerah yang juga menjadi rumah bagi etnis Muslim Hui dan etnis Muslim Salar itu telah dimulai sejak 1 Maret 2020 sebagaimana regulasi Kementerian Pendidikan China (MoE).

Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)
Ilustrasi virus Corona (Coronavirus) Covid-19. (Shutterstock)

Namun untuk sekolah dasar sampai, sekolah berkebutuhan khusus, dan taman kanak-kanak sampai saat ini belum ada pengumuman mengenai dimulainya semester baru.

Sekolah Menengah 3 Huzhu di Kabupaten Huzhu Tu, Qinghai, telah membuka lagi 16 kelas III sejak Senin (9/3), namun kelas yang lainnya baru dibuka beberapa hari kemudian, demikian China Daily.

Baca Juga: Virus Corona Mewabah, Subway Korea Selatan Siarakan Pesan Haru Ini

Setiap murid dicek suhu badannya dan bangku antarmurid diberi jarak 1 meter. Mereka juga diberi masker setiap dua hari sekali.

Qinghai merupakan daerah dengan 18 kasus positif COVID-19 tanpa ada kematian. Kasus COVID-19 di wilayah baratdaya China itu terendah ketiga di bawah Makau dan Tibet, masing-masing 10 dan satu kasus.

Jarak Qinghai dengan Hubei yang merupakan episentrum wabah virus mematikan tersebut sekitar 1.560 kilometer atau lebih dekat daripada Hubei-Heilongjiang yang berjarak 2.963 namun Heilongjiang memiliki 482 kasus dengan angka kematian 13 orang.

Baca Juga: WHO Tetapkan Virus Corona Sebagai Pandemik, Apa Bedanya dengan Epidemi?

Sebelumnya beberapa pabrik di Wuhan, Provinsi Hubei, juga telah beroperasi kembali pada Rabu (11/3) setelah penambahan kasus COVID-19 dalam beberapa hari terakhir tertahan di level dua digit.

Itulah kabar terbaru dari mulai dibukanya sekolah karena penurunan wabah virus corona di China. (Suara.com/ Bangun Santoso).

Catatan dari Redaksi: Jika Anda merasakan gejala batuk-batuk, demam, dan lainnya serta ingin mengetahui informasi yang benar soal Virus Corona COVID-19, silakan hubungi Hotline Kemenkes 021-5210411 atau kontak ke nomor 081212123119

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak