CEK FAKTA: Tenggorokan Lembap Disebut Bisa Cegah Virus Corona, Benarkah?

beredar pesan broadcast yang menyebut virus corona bisa dicegah dengan rutin minum air putih dan menjaga tenggorokan tetap lembap. Benarkah demikian?

Agung Pratnyawan
Senin, 27 Januari 2020 | 15:30 WIB
Ilustrasi minum air. (Pixabay)

Ilustrasi minum air. (Pixabay)

Hitekno.com - Virus corona yang merebah di Wuhan, China masih jadi pembicaraan yang hangat. Bahkan sampai tersebar banyak informasi yang tidak bisa diyakini kebenarannya di media sosial maupun pesan singkat.

Seperti diberitakan sebelumnya, penyebaran virus corona membuat panik sejumlah pihak. Tihak hanya China saja, karena virus ini telah beredar ke sejumlah negara.

Virus corona Wuhan sudah menginfeksi lebih dari 2.000 orang, dengan 80 di antaranya meninggal dunia. Selain China, virus corona baru atau 2019-nCoV ini juga terdeteksi di 14 negara lainnya.

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah 2 Perawat di RSUP Dr Sardjito Terjangkit Virus Corona?

Di Indonesia, beredar pesan broadcast yang menyebut virus corona bisa dicegah dengan rutin minum air putih dan menjaga tenggorokan tetap lembap. Benarkah demikian?

Berikut bunyi pesan broadcast tersebut:

Pemberitahuan Kementerian Kesehatan kepada publik bahwa virus Corona influenza kali ini serius. Metode pencegahannya adalah menjaga tenggorokan tetap lembab, jangan sampai tenggorokan Anda mengering. Dengan demikian jangan menahan dahaga Anda karena begitu membran di tenggorokan Anda kering, virus akan menyerang ke dalam tubuh Anda dalam waktu 10 menit. Minumlah 50-80 cc air hangat, 30-50 cc untuk anak-anak, sesuai umur.
Setiap kali Anda merasa tenggorokan Anda kering, jangan menunggu, simpan air di tangan.
Jangan minum banyak pada satu waktu karena itu tidak membantu, alih-alih terus menjaga kelembapan tenggorokan. Hingga akhir Maret, jangan pergi ke tempat-tempat ramai, memakai masker yang diperlukan terutama di kereta atau transportasi umum.
Hindari makanan yang di goreng atau pedas dan tambahkan vitamin C.

Baca Juga: CEK FAKTA: Anies Baswedan Jadi Gubernur Terbaik di Dunia, Benarkah?

Gejala / deskripsi adalah :

1. Demam tinggi berulang-ulang.
2. Batuk lama setelah demam.
3. Anak-anak cenderung.
4. Orang dewasa biasanya merasa tidak nyaman, sakit kepala dan sebagian besar berhubungan dengan pernapasan.
5. Sangat menular.

Semoga bermanfaat.

Baca Juga: CEK FAKTA: Heboh Gadis Bertubuh Ular Bikin Gempar Netizen, Benarkah?

Suara.com pun melakukan cek fakta dan mengonfirmasi kebenaran kabar ini kepada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr Anung Sugihantono, MKes, mengatakan pesan tersebut bukan dikeluarkan oleh Kemenkes.

"Tidak ada release dari Kemkes dengan narasi seperti itu," tegas Anung saat dihubungi, Senin (27/1/2020).

Baca Juga: CEK FAKTA: Benarkah Warga Negara Israel Gugat Anies Baswedan Karena Banjir?

Sementara itu penelusuran Suara.com menemukan bahwa versi bahasa Inggris pesan ini sudah dinyatakan sebagai hoaks atau berita palsu oleh Kementerian Kesehatan Singapura.

Laman Straitstimes menulis pesan ini menyebar seiring meningkatnya kasus influenza di negara tersebut pada bulan Desember dan Januari.

Dalam pernyataannya, Kemenkes Singapura menyebut menjaga tenggorokan tetap lembap bukan langkah mencegah influenza.

"Tidak ada hubungan tenggorokan kering dengan influenza," tulisnya.

Kabar yang menyebut virus corona bisa dicegah dengan menjaga tenggorokan tetap lembap terbukti Hoaks alias tidak benar. (Dok. Suara.com)
Kabar yang menyebut virus corona bisa dicegah dengan menjaga tenggorokan tetap lembap terbukti Hoaks alias tidak benar. (Dok. Suara.com)

Pun terkait dengan langkah pencegahan virus corona lainnya seperti jangan mengonsumsi makanan pedas dan menghindari tempat ramai hingga bulan Maret.

Dalam pernyataannya kepada wartawan, Ikatan Dokter Indonesia memberikan tips untuk mencegah infeksi virus corona, antara lain:

  • Menjaga kebersihan tangan dengan mencuci tangan pakai sabun atau sanitizer alkohol 70 persen
  • Menutup mulut dan hidung dengan tisu kerikat bersin atau batuk
  • Hindari kontak dengan orang yang sakit infeksi saluran napas
  • Istirahat optimal dan memeriksakan diri ke layanan kesehatan jika sakit

 

Kesimpulan: Hoaks

Memenuhi kebutuhan air minum merupakan langkah gaya hidup sehat yang bisa mengurangi risiko terserang penyakit. Namun ini tidak ada hubungannya dengan pencegahan virus corona yang ditularkan lewat udara.

Gejala virus corona meliputi batuk yang tak sembuh dengan pengobatan normal, demam yang terjadi secara cepat dan tiba-tiba, sesak hingga kesulitan bernapas, dan memiliki riwayat perjalanan, kontak dengan pasien terinfeksi, atau tinggal di China dalam waktu 14 hari ke belakang.

Itulah hasil cek fakta dari kabar yang menyebutkan jaga tenggorokan lembab bisa mencegah virus corona. Ternyata kabar ini tidak benar alias hoaks. (Suara.com/ M. Reza Sulaiman).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak