Akan Lintasi Sulawesi Selatan, Angin Monsun Ancam Indonesia?

Curah hujan yang tinggi karena angin monsun ini memang perlu diantisipasi.

Agung Pratnyawan | Amelia Prisilia
Rabu, 08 Januari 2020 | 16:01 WIB
Pulau Sulawesi dari ISS. (instagram/nasaearth)

Pulau Sulawesi dari ISS. (instagram/nasaearth)

Hitekno.com - Berdasarkan laporan yang dibuat Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV, angin monsun Asia akan menghantam wilayah Indonesia khususnya daerah Sulawesi Selatan dalam minggu ini.

Angin monsun ini akan datang dengan membawa curah hujan berintensitas tinggi dari 10 Januari 2020 hingga 12 Januari 2020 di beberapa wilayah di Timur Indonesia khususnya Sulawesi Selatan.

Curah hujan yang tinggi karena angin monsun ini memang perlu diantisipasi. Pasalnya, cuaca dan fenomena alam lain terkadang sulit untuk diprediksi. Pemerintah Sulawesi Selatan bahkan menyiapkan langkah mitigasi untuk menghadapi masa ini.

Baca Juga: Peringatan BMKG: Potensi Hujan Intensitas Tinggi 8-9 Januari 2020

Beberapa bahaya yang bisa saja terjadi sebagai buntut datangnya angin monsun ini bisa saja adalah banjir, longsor, hingga angin besar yang menyebabkan pohon tumbang.

Laporan terakhir dari BMKG menyebutkan bahwa angin monsun saat ini berada di antara 0 hingga 5 derajat khatulistiwa sampai 5 derajat lintang utara. Angin manson ini lalu bergerak dari Selat Kalimata menuju daerah Sulawesi Selatan dan beberapa kota terdekat dari daerah tersebut.

Ilustrasi Hujan. (Pixabay/Pexels)
Ilustrasi Hujan. (Pixabay/Pexels)

Fenomena angin monsun ini disebabkan karena adanya pergerakan massa udara basah atau MGO di daerah Samudera Hindia. Pergerakan ini perlahan mendekat ke arah wilayah Timur Indonesia.

Baca Juga: BMKG: Hujan Disertai Petir dan Angin Berpotensi Muncul di Wilayah Ini

Lebih lanjut, angin yang diciptakan oleh fenomena alam ini dapat mengakibatkan pertumbuhan awan yang intens dan mempengaruhi kecepatan angin yang ekstrem hingga 31 knot.

Berdasarkan laman BMKG, jenis angin monsun ini pada umumnya bertiup dalam skala regional atau benua dan berubah arah azimut minimal 120 derajat dan terjadi secara periodik.

Ilustrasi petir. (unsplash/Alex Dukhanov)
Ilustrasi petir. (unsplash/Alex Dukhanov)

Di Indonesia, angin monsun terbagi dalam dua bagian yaitu angin monsun timuran yang bertiup dari arah timur hingga tenggara pada bulan April sampai dengan Oktober setiap tahunnya.

Baca Juga: Sering Disepelekan, Kepala BMKG Minta Warga Percaya Prakiraan Cuaca

Sedangkan yang kedua, angin monsun baratan yang bertiup dari arah barat hingga barat laut pada bulan Oktober sampai April setiap tahunnya. Nah, angin manson baratan ini yang lalu menjadi indikator hujan bagi wilayah Indonesia.

Tetap waspada dengan perubahan cuaca khususnya angin monsun yang akan segera melintas di Sulawesi Selatan ini ya.

Baca Juga: Menurut BMKG, Tak Ada Anomali Cuaca pada 2020

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak