Karya Seni Pisang Rp 1,68 Miliar, Pria Ini Malah Sengaja Memakannya

Orang yang memakan pisang super mahal ini merasa tidak bersalah dan malah tertawa!

Agung Pratnyawan | Rezza Dwi Rachmanta
Jum'at, 13 Desember 2019 | 17:30 WIB
David Datuna memakan karya seni berupa pisang yang dibanderol miliaran rupiah. (Instagram/ david_datuna)

David Datuna memakan karya seni berupa pisang yang dibanderol miliaran rupiah. (Instagram/ david_datuna)

Hitekno.com - Hanya sebuah pisang saja ternyata dapat memicu banjir pemikiran dan hype media di sekitarnya. Seorang seniman Italia bernama Maurizio Cattelan memajang sebuah karya seni berupa pisang yang dibanderol dengan harga 120 ribu dolar AS atau Rp 1,68 miliar.

Semakin membuat heboh, karya dari Cattelan yang eksentrik ini jutru "dimakan" oleh seniman lain tanpa rasa bersalah.

Pisang super mahal yang direkatkan menggunakan lakban khusus ke dinding ini merupakan karya seni bernama "Comedian".

Baca Juga: Go Green, Laundry Ini Gunakan Gunakan Daun Pisang Sebagai Bungkus Pakaian

Billy dan Beatrice Cox, sepasang kolektor seni dari Miami, Florida, Amerika Serikat merupakan salah satu pengunjung yang membeli karya seni eksentrik tersebut.

Saat membelinya, mereka menyebut bahwa karya itu sebagai "Unicorn Dunia Seni" dan membandingkannya dengan karya ikonik Cans Soup 1962 milik Andy Warhol.

Karya seni Comedian justru disindir oleh orang ini. (Instagram/ SebastianStudio)
Karya seni Comedian justru disindir oleh orang ini. (Instagram/ SebastianStudio)

Namun karya seni lainnya yang masih terpampang di Galerie Perrotin, Miami, Florida, Amerika Serikat justru "hilang" karena dimakan oleh seseorang.

Baca Juga: Ada Ponsel Unik Berbentuk Pisang, Bisa Buat Telepon?

Pada hari Sabtu (07/12/2019), seorang seniman pertunjukan, David Datuna justru mengambil pisang dari dinding dan kemudian memakannya.

Datuna bahkan memposting dirinya saat memakan karya itu dengan menamakannya dengan pertunjukan "Hungry Artist".

Menurut laporan dari Reuters, aksi dari Datuna tidak masuk dalam kategori vandalisme dan dia tidak menyesali camilan mahalnya.

Baca Juga: Nokia Pisang Bisa Jalankan Aplikasi WhatsApp, Ini Rahasianya

"Pertama-tama, saya sangat menghormati karya seni miliknya (Cattelan). Bagi saya dia adalah salah satu seniman top di dunia. Dan saya pikir ini yang pertama dalam sejarah seni ketika seorang seniman memakan konsep seniman lain. Orang-orang bertanya kepada saya, Anda makan pisang? Secara fisik memang pisang, tetapi pisang hanyalah alat. Jadi saya hanya memakan konsep seni," kata David Datuna.

Ia juga menjelaskan bahwa aksinya bukan vandalisme karena itu adalah bagian pertunjukkan dari seninya.

Karya seni dari Cattelan memancing kontroversi hingga keriuhan dari pengunjung yang antri selfie dengan pisang tersebut.

Baca Juga: Karena Gelombang Panas, Pohon Pisang Bisa Tumbuh di London

Dikutip dari Deezen, beberapa seniman dan desainer yang tidak setuju menilai karya tersebut berbahan terlalu murah namun dibanderol dengan harga tinggi.

Karya Comedian berupa pisang yang dibanderol miliaran rupiah menjadi bahan perdebatan. (Instagram/ accuninghamcameron)
Karya Comedian berupa pisang yang dibanderol miliaran rupiah menjadi bahan perdebatan. (Instagram/ accuninghamcameron)

Kini, Galeri Perrotin telah menurunkan karya seni itu setelah sejumlah insiden yang "tak terkendali".

"Tidak yakin dunia seni akan sepenuhnya pulih..," kata desainer bernama Sebastian Errazuriz yang memancing perdebatan mengenai pisang super mahal tersebut.

Banyak netizen yang ikut terinspirasi dengan karya di atas dan mulai memajang buah-buahan dengan plester agar dibanderol mahal.

Bagi yang berminat membeli karya seni pisang "Comedian" seharga Rp 1,68 miliar, maka kolektor seni akan menerima pergantian pisang setiap hari agar tetap terlihat "matang" dan berhak atas sertifikat khusus dari sang seniman.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak