Jujun Junaedi, Perakit Helikopter Sukabumi Tarik Perhatian Google

Google menilai Jujun Junaedi, pembuat helikopter asal Sukabumi, sebagai sosok inspiratif yang mampu memanfaatkan Youtube untuk berkreasi.

Agung Pratnyawan

Posted: Kamis, 14 November 2019 | 10:56 WIB
Ilustrasi Helikopter. (PIxabay)

Ilustrasi Helikopter. (PIxabay)

Hitekno.com - Jujun Junaedi, menarik perhatian banyak pihak karena telah merakit helikopter. Termasuk Google juga terpukau dengan apa yang dilakukan warga Sukabumi, Jawa Barat ini.

Google Indonesia, yang diwakili oleh Agensi Public Relation, Ciki Anwar, pada Selasa (12/11/2019) mendatangi Jujun di kediamannya di Kampung Cibubuay, Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, Sukabumi.

Dalam pertemuan itu, Google ingin mengundang Jujun Junaedi hadir dalam acara tahunan bertajuk Google For Id.

Google, yang mengaku takjub dengan kemampuan lelaki lulusan STM itu, akan ditampilkan sebagai tokoh memanfaatkan Youtube untuk menginspirasi publik.

"Di salah satu sesinya, kami ingin memotret atau memprofiling Pak Jujun sebagai salah satu sosok yang berhasil belajar dari YouTube," ujar Ciki seperti dilansir Sukabumi Update, salah satu media jejaring Suara.com.

Ciki mengatakan Google melihat Jujun Junaedi sebagai orang yang sangat berbakat. Di tengah keterbatasan, Jujun bisa belajar dari YouTube dan dengan segala kreativitasnya mampu membuat sebuah helikopter Gardes JN 77 GM.

"Di tengah segala keterbatasan atau kenalan yang berhubungan langsung dengan dunia penerbangan, Pak Jujun mampu membuat helikopter yang belajar dari YouTube," terangnya.

Ilustrasi logo Google. (Pixabay/ Hebi B.)
Ilustrasi logo Google. (Pixabay/ Hebi B.)

Sementara, Jujun Junaedi yang kini berusia 41 tahun, mengaku sangat optimis helikopter buatannya dapat terbang secara optimal seperti helikopter pada umumnya.

"Kalau sistemnya dapat, terus hitung-hitungannya jelas. Seperti sebuah mobil yang melaju karena roda yang dipicu oleh mesin, sama seperti helikopter dari mesin ke baling-baling," ujar Jujun.

Jujun Junaedi sendiri menargetkan helikopter berbahan bakar bensinnya rakitannya dapat diuji terbang pada akhir tahun 2019. Ia merogoh kocek hingga lebih dari Rp 30 juta untuk merakit helikopter bermesin genset dua silinder 700 cc itu.

Baca Juga: Gokil, Seorang Ayah Kirim Helikopter ke Sekolah Anaknya untuk Tugas Sains

Itulah Jujun Junaedi, perakit helikopter asal Sukabumi yang menarik perhatian Google. (Suara.com/ Liberty Jemadu).

×
Zoomed
Berita Terkait Berita Terkini

Durasi terjadinya gerhana bulan pada 7 September 2025, mulai dari fase awal hingga akhir, berlangsung selama sekitar 5 j...

sains | 17:50 WIB

Beberapa fenomena langit yang akan terjadi pada September 2025....

sains | 13:21 WIB

AI tak bisa menyelesaikan tes teka-teki yang dapat diselesaikan manusia hanya dalam hitungan detik....

sains | 16:26 WIB

Salah satu pohon tertinggi di dunia yang berusia 450 tahun terbakar....

sains | 20:11 WIB

Fenomena langka Bulan hitam akan terjadi pada 23 Agustus 2025....

sains | 19:06 WIB