Bikin Heboh Warga, Fenomena Halo Matahari Terlihat di Kudus

Fenomena halo Matahari di Kudus mulai terlihat sekitar pukul 12.30 WIB hingga pukul 13.30 WIB.

Agung Pratnyawan
Rabu, 02 Oktober 2019 | 10:30 WIB
Ilustrasi Fenomena Halo Matahari. (Pixabay)

Ilustrasi Fenomena Halo Matahari. (Pixabay)

Hitekno.com - Warga Kudus, Jawa Tengah, dibuat heboh dengan kemunculan fenomena langka. Fenomena halo Matahari, berupa lingkaran cahaya di sekitar Matahari terlihat pada Selasa (1/10/2019).

Fenomena halo Matahari tersebut mulai terlihat sekitar pukul 12.30 WIB hingga pukul 13.30 WIB. Warga pun beramai-ramai mengabadikan fenomena alam yang jarang terjadi tersebut.

Beberapa warga juga ada yang mendatangi kompleks Menara Kudus untuk memotret fenomena alam yang tidak setiap saat dijumpai tersebut.

Baca Juga: NASA Pamer Foto Gerhana Matahari di Planet Jupiter, Begini Wujudnya

Dian, salah seorang warga Pati, di Kudus, mengakui tertarik mengambil gambar fenomena halo matahari atau orang awam menyebut cincin matahari di sekitar Menara Kudus karena hasilnya dipastikan cukup bagus.

"Kebetulan saya juga jarang menemui fenomena alam tersebut sehingga ketika sedang berada di Kudus langsung teringat Menara Kudus dengan harapan bisa mendapatkan foto dengan tambahan objek Menara Kudus," ujarnya.

Sejumlah pelajar juga tampak membawa kamera mulai dari kamera ponsel hingga DSLR untuk memotret halo matahari tersebut.

Baca Juga: Gerhana Matahari Cincin Akan Terlihat dari Indonesia, Kapan?

Subur, warga Hadipolo mengakui sengaja datang ke Menara Kudus karena kebetulan mengetahui ada cincin matahari sehingga tertarik mengabadikannya dengan kamera video.

Ilustrasi Fenomena Halo Matahari. (Pixabay)
Ilustrasi Fenomena Halo Matahari. (Pixabay)

Badan Meteorologi, Geofisika, dan Klimatologi (BMKG) menjelaskan bahwa halo merupakan fenomena optis yang disebabkan oleh pembiasan sinar Matahari oleh awan lapisan tinggi.

Awan yang membiaskan sinar matahari itu biasa disebut awan tipis cirrus yang berada pada ketinggian sekitar 6.000 meter dari permukaan Bumi.

Baca Juga: Bintang Langka Ini Mampu Prediksi Masa Akhir Matahari

Cukup tingginya awan cirrus ini sehingga membentuk partikel yang sangat dingin dan biasanya berwujud kristal es.

Awan cirrus yang sangat dingin inilah yang membiaskan cahaya matahari sehingga membentuk seperti cincin yang melingkari matahari.

Fenomena ini merupakan peristiwa biasa seperti halnya pelangi dan bukan pertanda bencana, seperti gempa atau lainnya.

Baca Juga: Ilmuwan Menemukan Planet dengan Tiga Matahari, Diprediksi Simpan Kehidupan

Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu panik atau terpengaruh dengan mitos atau informasi yang bisa menyesatkan terkait fenomena itu.

Halo sendiri selain terjadi dalam bentuk lingkaran penuh dengan bagian pinggir berbingkai warna pelangi, juga bisa berwujud setengah lingkaran dengan pusat pada cahaya Matahari.

Itulah fenomena halo Matahari yang sempat membuat heboh warga Kudus. Apakah kamu semapt melihat fenomena langka ini? (Suara.com/ Liberty Jemadu).

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak