Usai Erupsi, Gunung Tangkuban Perahu Kini Berada di Status Level 1

Meski status normal, pihak PVMBG menimbau agar pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas.

Dinar Surya Oktarini
Jum'at, 26 Juli 2019 | 19:25 WIB
Gunung Tangkuban Perahu. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)

Gunung Tangkuban Perahu. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)

Hitekno.com - Gunung Tangkuban Perahu yang terletak di Subang, Jawa Barat, sore ini (26/7/2019) mengalami erupsi.

Dilansir dari Suara.com, Pelaksana Harian Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, erupsi menyebabkan Gunung Tangkuban Perahu mengeluarkan abu vulkanik yang teramati kurang lebih berada pada ketinggian 200 meter dari atas puncak.

Menurutnya kolom abu terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan mengarah ke arah timur laut dan selatan.

Baca Juga: Gunung Tangkuban Perahu Erupsi, BMKG Peringatkan Hal Ini

Erupsi ini terekam seismogram dengan amplitudo maksimum 38 mm dan durasi kurang lebih dari lima menit 30 detik.

Usai muntahkan abu vulkanik, menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Pos Pengamatan Gunungapi Tangkuban Parahu kini Gunung Tangkuban Perahu berada pada Status Level 1 (Normal).

Gunung Tangkuban Perahu. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)
Gunung Tangkuban Perahu. (HiTekno.com/Dinar Surya Oktarini)

Meski status normal, pihak PVMBG menimbau agar pengunjung, wisatawan, pendaki tidak diperbolehkan turun mendekati dasar kawah Ratu dan Kawah Upas

Baca Juga: Gunung Tangkuban Perahu Erupsi, Videonya Ramaikan Twitter

Selain itu, pengunjung dilarang menginap dalam kawasan kawah-kawah aktif yang ada di dalam kompleks Gunung Tangkuban Perahu.

Dilaporkan pula kini cuaca mendung dan hujan di sekitar kawasan Gunung Tangkuban Perahu dikarenakan terdapat gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan kehidupan manusia.

Karena hal itu, masyarakat di sekitar Gunung Tangkuban Perahu dihimbau untuk tetap waspada akan terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba.

Baca Juga: Bukan Mistis, Ini Alasan Ilmiah Pohon Kamboja di Kuburan

Letusan freatik ini bersifat mendadak tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik yang jelas.

Untuk masyarakat yang ada di sekitar Gunung Tangkuban Perahu tetap waspada ya.

Baca Juga: Melihat Foto Transformasi Artis Indonesia, Netizen Menyadari Sesuatu

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak