Tenggelam 30 Tahun Lalu, Kapal Selam Uni Soviet Ini Bocorkan Zat Radioaktif

Melihat sejarahnya, kapal selam Uni Soviet ini adalah Komsomolets yang bertenaga nuklir dengan panjang 117,5 meter milik Angkatan Laut Soviet selama tahun terakhir Perang Dingin.

Dinar Surya Oktarini | Amelia Prisilia
Selasa, 16 Juli 2019 | 18:30 WIB
Ilustrasi radioaktif. (unsplash/Denny Müller)

Ilustrasi radioaktif. (unsplash/Denny Müller)

Hitekno.com - Melakukan penelitian terkait sisa-sisa kapal selam Uni Soviet, para penyelam menemukan fakta mengejutkan yang cukup mengancam kehidupan laut. Kapal selam Uni Soviet ini diketahui membocorkan zat radioaktif ke laut.

Setelah dilakukan penelitian mendalam, ditemukan bahwa kapal selam Uni Soviet ini mengandung zat radioaktif dengan kadar yang cukup tinggi.

Mengutip Live Science, untuk dalam melakukan penelitian, para peneliti dari Institute of Marine Research atau IMR menggunakan alat Ægir 6000 mini-sub. Alat ini bertugas untuk mengambil sampel air laut, batuan sedimen, dan organisme lainnya.

Baca Juga: Misterius, Bangkai Kapal Perang Belanda Ini Tiba-tiba Menghilang

Usai diteliti, ditemukan bahwa air laut di daerah tersebut mengandung tingkat radiasi yang mencurigakan. Tingkat radiasi ini lalu diketahui berasal dari kapal selam yang tenggelam di kedalaman 1.700 meter.

Kapal selam Uni Soviet. (Institute of Marine Research)
Kapal selam Uni Soviet. (Institute of Marine Research)

Kandungan radioaktif yang ada di laut tersebut mencapai 800.000 kali lebih tinggi dari batas normal. Banyak yang percaya jika zat radioaktif yang bocor ini berasal dari saluran ventilasi yang merembes ke dalam air.

Melihat sejarahnya, kapal selam Uni Soviet ini adalah Komsomolets yang bertenaga nuklir dengan panjang 117,5 meter milik Angkatan Laut Soviet selama tahun terakhir Perang Dingin.

Baca Juga: Masih Aktif, Robot NASA Nampak Menjelahi Planet Mars

Kapal selam ini tenggelam di Laut Norwegia pada 7 April 1989 akibat ledakan nuklir di hulu kapal dan kebakaran di ruang mesin akibat korsleting.

Ilustrasi laut. (pexels/Kellie Churchman)
Ilustrasi laut. (pexels/Kellie Churchman)

Kejadian tragis ini membuat 42 dari 69 awak kapal meninggal, sisanya meninggal akibat hipotermia karena menunggu kedatangan tim penyelamat.

Lokasi kapal Komsomolets ini tenggelam ada di dasar laut antara Laut Norwegia dan Laut Barents di Samudera Arktik.

Baca Juga: Punya Rambut Halus dan Utuh, Rahasia Mumi Wanita Ini Terungkap

Penelitian ini juga mengungkap bahwa zat radioaktif dari kapal selam Uni Soviet yang terlepas di Laut Norwegia ini tidak berbahaya bagi manusia dan hewan laut. Pasalnya, kadar cesium di Laut Norwegia sangat rendah dan karena berada di laut dalam, polusi akibat zat radioaktif tersebut dapat cepat terurai.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak