Rudal Tentara AS Ini Tak Bisa Meledak, Cara Kerjanya Sadis dan Efektif

Rudal tentara AS ini akan mengeluarkan pedang yang bisa merobek apa saja!

Dinar Surya Oktarini | Rezza Dwi Rachmanta
Sabtu, 11 Mei 2019 | 06:00 WIB
Rudal yang dijuluki dengan Flying Ginsu. (Lockheed Martin)

Rudal yang dijuluki dengan Flying Ginsu. (Lockheed Martin)

Hitekno.com - CIA dan tentara AS menggunakan jenis rudal baru untuk mempersenjatai pesawat tanpa awak mereka. Beberapa tahun terakhir, mereka menggunakan dan mengembangkan rudal yang cukup unik bernama Hellfire R9X.

Dulu, senjata utama dalam serangan pesawat tanpa awak adalah rudal Lockheed Martin AGM-114 Hellfire II.

Rudal tersebut merupakan senjata bersensor laser yang awalnya dikembangkan oleh Angkatan Darat AS sebagai senjata penghacur tank.

Baca Juga: AS Sukses Kembangkan Senjata Laser untuk Jatuhkan Rudal, Ini Kecanggihannya

Lockheed Martin AGM-114 Hellfire II mempunyai daya ledak tinggi, sehingga terkadang warga sipil menjadi korban ketika mereka menargetkan satu target teroris saja.

Akhirnya, tentara AS yang bekerja sama dengan perusahaan persenjataan Lockheed Martin mengembangkan rudal yang hanya menyasar target perseorangan atau target tertentu saja.

Hellfire R9X merupakan rudal yang dikembangkan sebagai tanggapan terhadap mandat Presiden Barack Obama (presiden saat AS saat itu) untuk mengurangi korban sipil.

Baca Juga: Diduga Senjata Rahasia Rusia, Paus Misterius Ini Punya Tingkah Aneh

Rudal tanpa hulu ledak berhasil menargetkan satu teroris saja tanpa melukai penduduk sekitarnya. (Twitter/ tobiaschneider)
Rudal tanpa hulu ledak berhasil menargetkan satu teroris saja tanpa melukai penduduk sekitarnya. (Twitter/ tobiaschneider)

Itu dilakukan tentara AS karena para pemimpin Taliban dan Al-Qaeda sering menggunakan wanita dan anak-anak sebagai perisai manusia.

Tidak seperti rudal Hellfire tradisional, R9X dirancang dengan enam bilah pedang yang akan muncul dari rudal beberapa detik sebelum tumbukan.

Menurut pejabat anonim AS, Hellfire R9X digunakan untuk mengurangi korban yang tidak perlu.

Baca Juga: Senjata Hantu, Terbuat dari Printer 3D dan Disukai Donald Trump

Oleh ''orang dalam'' tentara Amerika Serikat, R9X dijuluki sebagai ''Flying Ginsu'' atau Pedang Terbang.

Roket ini tidak mengandung hulu ledak sehingga hanya menarget target tertentu dengan pedangnya saja.

Bilah pedang yang akan keluar mampu memotong beton, lembaran logam, dan material lain di sekitar target.

Baca Juga: Cina Ciptakan Senjata Ak-47 dengan Peluru Laser

Dikutip dari Gizmodo, R9X hanya digunakan enam kali sejak diproduksi pertama kali.

Rudal baru tentara AS yang bisa mengeluarkan pedang. (Twitter/ Charles_Lister)
Rudal baru tentara AS yang bisa mengeluarkan pedang. (Twitter/ Charles_Lister)

Spekulasi senjata baru mulai muncul setelah kematian Abu Khayr al-Masri, wakil pemimpin Al-Qaeda di Suriah pada Februari 2017.

Saat itu Masri sedang mengendarai sebuah mobil sedan dan tiba-tiba terkena rudal.

Uniknya, mobil sedan yang dikendarainya tidak meledak dan hanya terdapat sobekan pada atap mobil.

Kemungkinan besar, rudal itu adalah R9X yang dibocorkan orang dalam tentara AS pada awal Mei 2019.

Rudal tentara AS yang tak bisa meledak ini sangat adil jika digunakan dalam perang mengingat penduduk sipil tak lagi menjadi korban.

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak