Pertama Kalinya dalam Sejarah, Lubang Hitam Berhasil Dipotret Manusia

Lubang hitam raksasa itu berhasil direkam oleh sebuah jejaring teleskop di Bumi yang bernama Event Horizon Telescope (EHT).

Dinar Surya Oktarini
Kamis, 11 April 2019 | 09:00 WIB
Lubang Hitam. (NASA/Event Horizon Telescope collaboration et al.)

Lubang Hitam. (NASA/Event Horizon Telescope collaboration et al.)

Hitekno.com - Untuk pertama kalinya dalam sejarah sebuah lubang hitam dan bayangannya telah ditangkap dalam sebuah gambar. Dilansir dari laman NASA, hal ini merupakan sebuah prestasi bersejarah oleh jaringan internasional teleskop radio yang disebut  Event Horizon Telescope (EHT) .

Dalam foto terlihat sebuah lingkaran berwarna jingga, yang merupakan gas bersuhu tinggi dan plasma, yang mengelilingi inti berwarna hitam pekat.

Para ilmuwan sejak abad 18 sudah mengetahui tentang adanya bintang-bintang gelap tak terlihat di alam semesta. Tapi hingga hari ini, belum satu pun objek misterius itu yang berhasil dipotret oleh teleskop buatan manusia.

Baca Juga: Seorang Miliuner Ingin Bikin Battle Royale di Dunia Nyata

Lubang hitam raksasa itu, yang jaraknya 50 juta tahun cahaya dari Bumi, berhasil direkam oleh sebuah jejaring teleskop di Bumi yang bernama Event Horizon Telescope (EHT).

Lubang Hitam. (NASA/CXC/Villanova University/J. Neilsen)
Lubang Hitam. (NASA/CXC/Villanova University/J. Neilsen)

Menurut para ilmuwan lubang hitam itu terletak di sebuah galaksi bernama M87. Temuan ini berbeda dari rumor-rumor sebelumnya yang menyebut lubang hitam yang difoto itu adalah Sagittarius A, yang terletak di pusat Galaksi Bimasakti, tempat tata surya kita berada.

"Jarak lubang hitam ini benar-benar di luar imajinasi kita," kata Frederic Gueth, astronom dari Pusat Riset Sains Nasional (CNRS) Prancis, yang turut terlibat dalam penelitian itu.

Baca Juga: Setelah Meluncur di China, Oppo Reno Dipastikan Hadir ke Indonesia

Sagittarius A hanya berjarak 26.000 tahun cahaya dari Bumi.

Lubang hitam raksasa itu sendiri difoto oleh EHT, sebuah jejaring yang terdiri dari delapan teleskop yang terletak di Hawaii, Arizona, Spanyol, Meksiko, Chile, dan Kutub Selatan.

EHT Sendiri merupakan kolaborasi internasional yang dukungannya di Amerika Serikat termasuk  National Science Foundation .

Baca Juga: Samsung Galaxy A70 dan A80 Resmi Meluncur, Kamera Pop-up Rotating-nya Keren

Selama beberapa hari pada April 2017 silam, teleskop-teleskop itu membidik Sagittarius A dan M87. Beroperasi bersama-sama, delapan teleskop itu seperti membentuk sebuah cermin raksasa seukuran Bumi demi menangkap citra lubang-lubang hitam tersebut.

Lubang Hitam. (NASA/CXC/Villanova University/J. Neilsen)
Lubang Hitam. (NASA/CXC/Villanova University/J. Neilsen)

Pada akhirnya, para ilmuwan lebih memilih foto M87 karena lebih fotogenik. Sementara Sagittarius A dinilai terlalu aktif untuk difoto.

Untuk melengkapi temuan EHT, beberapa pesawat ruang angkasa NASA mengambil bagian dari upaya besar, yang dikoordinasikan oleh Kelompok Kerja Multiwavelength EHT. Hal ini dikhususkan untuk mengamati lubang hitam menggunakan panjang gelombang cahaya yang berbeda.

Baca Juga: Peluncuran Roket Falcon Heavy Ditunda, Ini Alasannya

Jika EHT mengamati perubahan dalam struktur lingkungan lubang hitam, data dari misi ini dan teleskop lain dapat digunakan untuk membantu mencari tahu apa yang sedang terjadi.(Suara.com/Liberty Jemadu)

Berita Terkait
TERKINI

Melalui Yandex Cloud, Yandex Weather, dan Yandex School of Data Analytics (YSDA) berkolaborasi untuk mengintegrasikan ke...

sains | 12:33 WIB

Apa saja fitur canggih yang ada di CBR 150? Simak rinciannya di bawah ini....

sains | 12:12 WIB

Pertamina Foundation bersama Fakultas Kehutanan UGM telah melakukan kerja sama rehabilitasi hutan "Hutan Pertamina UGM"...

sains | 14:04 WIB

Dengan memanfaatkan algoritma AI, perusahaan ini berhasil membuka jalan bagi pengembangan obat terobosan potensial....

sains | 16:10 WIB

Objek ini punya suhu jauh lebih tinggi daripada matahari walaupun tak begitu terang. Objek apa gerangan?...

sains | 16:22 WIB

Pusat Studi Objek Dekat Bumi NASA (CNEOS) telah mencatat lebih dari 32.000 asteroid yang berada dekat dengan Bumi....

sains | 15:44 WIB

Kontribusi Goodenough merevolusi bidang teknologi membuat namanya layak dikenang sebagai sosok penting....

sains | 13:54 WIB

Jika tidak ada yang dilakukan, tingkat diabetes akan terus meningkat di setiap negara selama 30 tahun ke depan....

sains | 18:50 WIB

Vladimir Putin, pertama kali mengumumkan pengembangan drone Poseidon dalam pidato kepada parlemen Rusia 2018 lalu....

sains | 18:26 WIB

Berikut adalah sederet mitos tentang daging kambing yang banyak dipercaya masyarakat. Benarkah?...

sains | 10:19 WIB

Apakah kalian tahu apa perbedaan antara pandemi dan endemi? Simak penjelasannya di sini....

sains | 20:20 WIB

Prosedur bariatrik ramai disorot setelah beberapa seleb Indonesia diketahui menjalani tindakan medis ini....

sains | 17:01 WIB

Begini akal-akalan Toyota untuk memikat orang agar tertarik dengan mobil listrik. Seperti apa?...

sains | 10:25 WIB

SATRIA adalah satelit yang dirancang untuk menjembatani kesenjangan digital di Indonesia....

sains | 15:42 WIB

Satelit Satria-1 milik Indonesia akhirnya berhasil diluncurkan, diklaim sebagai terbesar di Asia....

sains | 15:59 WIB

Simak penjelasan apa itu El Nino lengkap dan dampak hingga potensi bahayanya bagi Indonesia....

sains | 15:48 WIB

Sering berlama-lama di depan monitor atau ponsel? Leher terasa kaku bahkan cenderung nyeri?...

sains | 16:38 WIB

Apa saja tanda-tanda rabies pada anjing? Awas jangan sampai terkena gigitanya, ya! Bisa fatal!...

sains | 13:09 WIB
Tampilkan lebih banyak